Lingkungan Sekolah: Kedisiplinan Siswa Sekolah

Saat ini, masih banyak sekali siswa atau siswi yang tidak mematuhi tata tertib sekolah, seperti membuang sampah sembarangan, tidak menjaga fasilitas sekolah dengan baik, dan masih melalkukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan (tawuran, memakai napza, dan lain sebagainya). Ketertiban dan kedisiplin siswa menurun karena pengaruh verbal maupun fisik.

Masih banyak sekali siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah demi kepentingan individu. Hal ini dapat berpotensi buruk untuk siswa tersebut kedepannya. Siwa yang tidak mau menjaga kedisiplinannya cenderung memiliki sifat kera kepala, egois, dan tidak bisa mengontrol emosinya.

Misalnya, ketika salah seorang siswa tersebut terkena masalah karena perilakunya, ia justru tidak mau di nasehati, malah ia tidak peduli dan melakukan hal tersebut berulang kali. Guru tersebut pun memanggil orang tua dari siswa itu. Setelah berbincang dengan orang tua murid, ia tidak di keluarkan dari sekokah, karena orang tua murid tersebut memohon agar anaknya tetap berada disekolah.

Untuk itu, membangun kedisiplinan di kalangan siswa, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, Sekolah perlu menetapkan aturan yang jelas dan konsisten. Kedua, mengadakan kampanye dan modul ajar tentang betapa bahaya napza dan tawuran. Ketiga, Orangtua perlu memperhatikan anak-anaknya. Keempat, Sekolah dapat membuat buku tata tertib. Kelima, memberikan Sanksi apabila ada yang melanggar.

Dengan demikian, Sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan tentram dari aksi siswa yang tidak mematuhi peraturan. Apabila terjadi sesuatu maka semua pihak sekolah terlibat dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Menerapkan aturan yang jelas, mengadupsi disiplin positie, dan melibatkan peran orang tua.

Rabu, 23 Oktober 2024