Aqeela Hafidzah Aiman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
1 || Kenangan Itu..

1 || Kenangan Itu..

كفاح المسلم

Kifah Almuslim (Perjuangan Muslim)

1 || Kenangan Itu..

Di suatu pagi yang cerah..

Seorang akhwat tengah berjalan menuju sekolah favoritnya. Disekolah itulah, ia dan teman temannya saling mengenal. Tiba tiba sebuah mobil hitam menghentihkan langkahnya. Dari jendela mobil belakang, memperlihatkan seorang anak akhwat yang mungkin kelas 1 SMP.

“Eh, Assalamu’alaikum kak!” sapa anak itu dari dalam mobil.

“Waalaikum’salam dek..,” jawab akhwat itu ramah.

“Kakak mau berangkat bareng tidak?” tawar anak itu.

“Eh, tidak usah dek. Jarak sekolah dengan rumah kakak tidak terlalu jauh,” tolak akhwat itu lembut.

“Tidak apa apa kak! Ayo masuk!” ajak anak itu.

“Tidak usah. Lebih baik kamu langsung kesekolah, sebentar lagi bel masuk,” tolak akhwat itu sembari berjalan kembali.

“Maaf pak, maaf jika menggangu perjalanan bapak,” akhwat itu meminta maaf ketika melewati jendela depan mobil. Kemudian ia langsung pergi kesekolahnya.

------------------------------

Sesampainya disekolah..

Akhwat itu segera menuju kelasnya, yaitu kelas 12C. Saat jam pelajaran gurunya belum datang. Akhwat itu pun duduk dibangkunya.

“Syah! Assalamu’alaikum!” sapa seseorang dari sebelahnya.

“Waalaikum’salam, Ra. Ada apa?” jawab akhwat itu.

“Gini Syah, saat istirahat nanti kita sama Farida disuruh ustadzah Ririn (kepala sekolah) kekantor OSIS,” jelas orang itu.

“Buat apa?” tanya akhwat itu.

“Ya.. Katanya sih buat, apa ya? Pokoknya anggota OSIS harus datang,” jawab orang itu.

“Baiklah..,” kata akhwat itu. Nama akhwat itu adalah Aisyah Az Zahra, yang merupakan wakil ketua OSIS, sedangkan satu akhwat lagi adalah Zahra Fitriania, dan yang dimaksud Zahra adalah Farida Khosmah.

------------------------------

KRINGG..!!! Setelah 2 jam belajar, waktu istirahat pun tiba..

Aisyah, Zahra dan Farida segera menuju kantor OSIS, karna ketiganya merupakan anggota OSIS.

Mereka pun sampai dikantor OSIS. Farida segera mengetuk pintu.

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!” ucap ketiganya mengucapkan salam.

“Waalaikum’salam Warahmatullahi Wabarakatuh, silahkan masuk,” jawab ustadzah Ririn dari dalam.

Aisyah, Zahra dan Farida pun masuk. Didalam sudah ada ustadzah Ririn dan 3 orang ikhwan yang juga merupakan anggota OSIS. Mereka bertiga pun duduk dikursi masing masing.

“Hmm, baiklah. Semua sudah berkumpul disini. Kita mulai saja rapatnya,” ujar ustadzah Ririn. “kita akan mendiskusikan tentang kegiatan yang akan dilakukan 4 hari kedepan karena hari itu adalah PALESTINE DAY,” lanjutnya.

“Mungkin kita bisa mengundang syeik Palestina untuk mengisi kajian kajian islami. Lagi pula, Palestine day jatuh dihari Jum’at,” usul salah satu ikhwan yang bernama Azzam, ketua OSIS.

“Kita juga bisa melakukan kegiatan bazzar atau pasar Islami setelah acara kajian dari syeikh Palestina tersebut,” timpal Aisyah menambahkan usulan dari kakak/saudara kandungnya.

“Usulan kalian bisa saya terima. Yang lain, ada usulan lain?” tanya ustadzah Ririn pada Zahra, Farida dan kedua ikhwan tersebut.

“Hmm.. Mungkin juga, saat kajian sedang berlangsung, kita bisa kotak untuk sumbangan yang bisa digeser kepada para tamu,” usul Zahra.

“Baiklah, saya akan atur acaranya,” kata ustadzah Ririn seraya menuliskan sesuatu dipapan tulis.

-ALUR KEGIATAN DI ACARA PALESTINE DAY-

Jam 06.00 sampai 08.00 -> persiapan + pembukaan

Jam 08.00 sampai 11.00 -> kajian syeikh Palestina

Jam 11.00 sampai 12.00 -> doorpize

Jam 12.00 sampai 13.00 -> sholat Dzuhur/sholat Jum’at

Jam 13.00 sampai 13.45 -> foto foto bersama syeikh Palestina

Jam 13.45 sampai 14.35 -> Bazzar Islami

Jam 14.35 sampai 15.00 -> penutupan + pulang

“Mungkin ini saja yang bisa kita lakukan,” lanjut ustadzah Ririn.

“Baiklah ustadzah, saya akan mengurus bagian pengumuman lewat kertas selebaran,” ucap seorang ikhwan yang bernama Ahmad.

“Saya akan mengurus bagian bazzar Islami,” kata seorang ikhwan yang bernama Haidar.

“Kami berdua akan mengurus bagian doorpize!” ujar Zahra dan Farida bersemangat.

“Kalau begitu, saya akan menjadi MC nya saja,” ucap Azzam singkat.

“Saya akan menjadi fotografer dan mengurus bagian keamanan,” kata Aisyah.

“Baiklah, saya serahkan semua ini pada kalian. Saya sendiri akan berusaha mengundang syeikh Palestina yang kebetulan singgah dijakarta,” ucap ustadzah Ririn mengakhiri rapat tersebut.

“Insyaa Allah akan kami lakukan dengan sebaik baiknya,” ucap Azzam mewakili anggotanya.

“Sekarang kalian boleh kekelas masing masing,” ucap ustadzah Ririn.

“Baik! Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..,” pamit keenamnya.

“Waalaikum’salam Warahmatullahi Wabarakatuh,” jawab ustadzah Ririn.

Keenamnya pun menuju kelas masing masing.

“Semoga Allah STW selalu memudahkan kegiatan kalian,” batin ustadzah Ririn sambil menuju kantornya sendiri.

------------------------------

Sepulang sekolah..

Aisyah pulang menuju rumahnya. Ditengah perjalanan, ia melihat sebuat tamam didekat perumahan Al Firdaus (perumnya). Lalu, dia berhenti dan bertolak arah menuju taman itu. Baru saja kakinya melangkah masuk taman itu, Aisyah langsung teringat kenangan kenangan saat dia berusia 13tahun (kelas 2 SMP).

“Assalamu’alaikum Salma..,”gumam Aisyah pelan. Dia pun duduk ditengah taman.

“Apa kabarnya kamu disana? Sudah 5 tahun kita tidak bertemu..,” tanpa Aisyah sadari, air matanya mengalir melewati pipinya yang sedikit cubby.

“Bagaimana perasaan mu saat mati Syahid?” memori lama Aisyah pun seolah olah muncul kembali dimatanya.

“Aku rindu berjihad dengan mu dan Akmal! Kuharap kalian tenang dialam sana!” teriak Aisyah. Air matanya pun mengalir semakin deras. Zahra dan Farida juga melewati taman itu, melihat Aisyah. Dengan segera, mereka berdua datang menghampiri.

“Eh, ada apa Syah? Kenapa kamu menangis?” tanya Farida sembari duduk disebelah kiri Aisyah.

“Aku.. Hiks.. Ridu dengan Salma,” jawab Aisyah tersedu sedu. Sontak Zahra dan Farida kaget begitu mendengar 5 huruf dari jawabab Aisyah, “SALMA”

“E-Eh, kamu masih teringat dengan dia?” tanya Farida gugup.

“Ya... Sudah lama kita tidak bertemu dengan Salma dan Akmal..,” jawab Aisyah seraya mengusap air matanya dengan baju seragamnya. Tangisan Aisyah sudah mulai mereda berkat kedatangan 2 sahabatnya.

“Sudah sudah, kamu jangan bersedih terlalu lama. Nanti mereka tidak akan tenang dialam sana,” hibur Zahra seraya mengelum lembut punggung Aisyah.

“Terima kasih ya..,” ucap Aisyah. Zahra dan Farida hanya mengangguk.

“Sudah. Ayo kita pulang. Orang tua kita pasti sedang menunggu,” ajak Farida.

“Ayo!” ucap Aisyah dan Zahra serempak. Lalu, mereka bertiga pun berdiri dan mulai melangkah keluar dari taman itu. Setiap langkah mereka berjalan, memori lama kembali berputar diotak. Memori tentang kebersamaan mereka bersma Salma, sang sahabat sejati..

------------------------------

Sesampainya Aisyah dirumah..

Tok tok.. Aisyah mengetuk pintu. Tiba tiba sebuah memorinya lewat didepan matanya. Memori saat ia dan teman temannya berkumpul dirumahnya, tepat saat Salma menjadi murid baru.

“As-Assalamu’alaikum bunda..,” ucap Aisyah gementar. Krek.. Pintu terbuka, ternyata bunda Aisyah yang membukanya.

“Waalaikum’salam, kok baru pulang?” tanya bunda khawatir seraya mempersilahkan Aisyah masuk.

“Emm.. Anu.. Ada tugas tambahan dari sekolah untuk membersihkan taman..,” jawab Aisyah takut dan berbohong.

“Oh begitu, sekarang mandi dan ganti baju ya,” perintah bunda lembut.

“Oke bun,” jawab Aisyah singkat. Ia langsung berlari kekamarnya yang terletak dilantai dua.

------------------------------

Setelah Aisyah mandi dan ganti baju..

Aisyah duduk dikasurnya sambil menggegam sebuah kertas. Ya, kertas itu adalah surat terakhir dari Salma 5 tahun lalu. Lalu ia membaca surat itu lagi, air matanya pun mengalir kembali.

Ia menatap luar jendela kamar, lalu pandangannya berpindah pada sebuah kotak coklat sedang dan tali putih.

“Lebih baik aku membukanya bersama teman teman,” gumam Aisyah sambil mengambil Hp-nya.

Me :

Assalamu’alaikum guys!

Farida Khosmah :

Waalaikum’salam Syah!

Zahra Fitriania :

Waalaikum’salam!

Haidar Al Farizi :

Ada apa?

Ahmad Ar Rahman :

Ada berita penting kah?

Me :

Ya.. Bukan berita penting lah

Ahmad Ar Rahman :

Yaelah.. Ku kira ada😑

Haidar Al Farizi :

Ahmad kena tipu nih🤣

Ahmad Ar Rahman :

Huft! Sekarang berita apa yang mau

kamu sampein?!

Me :

Hahaha.. Ini bukan berita Mad. Suma mau kasih tau ajah

Ahmad Ar Rahman :

Ya udah! Mau kasih tau apa?! 😠

Me :

Ya.. Kalian bisa ngga nanti ketemuan?

Farida Khosmah :

Ketemuan?

Me :

Iya. Bisa gak?

Zahra Fitriania :

Bisa. Ketemuan dimana nih?

Haidar Al Farizi :

Digenteng 🤣

Me :

Astagfirullah, Haidar Haidar! Kamu ngomongnya kek gitu terus😁🤭

Haidar Al Farizi :

Biarinlah.. 😌

Ahmad Ar Rahman :

Diem deh, Dar! 😠

Haidar Al Farizi :

Oke oke

Me :

Temuannya ditaman, bisa?

Zahra Fitriania :

Bisa donk! insyaAllah!

Farida Khosmah :

Bisa!

Ahmad Ar Rahman :

Mana sih siketua OSIS?!

Haidar Al Farizi :

Ilang orangnya

Me :

Ah, mana mungkin?

Zahra Fitriania :

Ngga mungkin ngilang. Dia udah baca

Farida Khosmah :

Yaudah, ketemuannya jam nih?

Me :

Kira kira.. Jam 14.30, sekalian aku mau kasih tau sesuatu

Farida Khosmah :

Apa itu?

Me :

Kalian datang aja, pokoknya tentang ‘MEREKA’

Zahra Fitriania :

Oke!

Farida Khosmah :

Sampai ketemu!

Me :

insyaAllah..

------------------------------

Semua yang ada digrup pun off.

“Jadi penasaran, apa ya isinya?” gumam Aisyah pelan. Tia tiba Aisyah mencium aroma masakan dari lantai 1.

“Pasti buatan bunda,” kata Aisyah. Ia pun langsung menyiapkan tas kecilnya, lalu memasukan buku khusus OSIS, tempat pensil dan kotak coklat tersebut. Lalu, Aisyah memakai kerudung ungu kesayangannya. Lalu ia turun kelantai 1. Sebelum menuju ruang makan, ia menuju ruang tamu untuk menaruh tasnya.

Aisyah duduk dikursi. Ia melihat adiknya, Hasan, juga baru keruang makan.

“Has, kamu kemana aja?” tanya Aisyah.

“Dari tadi Hasan dikamar, kak,” jawab Hasan.

“Oh,”

“Bunda, kak Fatih (kaka kedua Aisyah) kemana?” tanya Hasan pada bunda.

“Loh, Hasan gak ingat? Kak Fatih kan masih diluar kota,” jawab bunda sambil menaruh wadah dimeja.

“Ngapain kak Fatih disana?” tanya Hasan lagi.

“Kan kak Fatih udah kuliah, Hasan. Kuliahnya diluar kota,” jawab bunda.

“Kalo mas Azzam dimana?” tanya Hasan lagi lagi.

“Kan dirumah paman sama tante,” jawab bunda. “kenapa Hasan nanya kayak gitu?”

“Hasan kengen main sama kak Fatih sama mas Azzam. Kak Muhammad juga,” jawab Hasan.

Author : Jadi jadi.. Aisyah itu punya 3 kakak laki laki (kak Muhammad, kak Fatih sama Azzam, saudaranya) sama 1 adik laki laki (Hasan) ya..

“Oh. Sabar ya, bentar lagi kak Fatih pulang,” kata bunda.

“Pulang? Bulan apa?” tanya Hasan.

“InsyaAllah bulan September, Hasan..,” jawab bunda.

“Itu masih lama atuh bun..,” ujar Hasan. “Kalo kak Muhammad nanti kesini gak?” tanya Hasan.

“InsyaAllah. Memang kenapa?” tanya bunda.

“Bisa ketemu Ibrahim lagi!” kata Hasan.

Author : Jadi, Aisyah sama Hasan itu udah punya keponakan dari kak Muhammad, namanya Maryam, Khadijah sama Ibrahim.

Aisyah, Hasan dan bunda pun makan siang bersama.

------------------------------

Setelah makan..

Aisyah segera berwudhu. Tepat saat Aisyah selesai berwudhu, adzan Ashar pun berkumandang.

ALLAHU AKBAR..! ALLAHU AKBAR..!

“Bun. Hasan mau kemasjid dulu ya,” pamit Hasan.

“Iya, hati hati,” jawab bunda. Aisyah dan bunda pun sholat berjama’ah dirumah.

------------------------------

Selepas sholat Ashar..

Aisyah mengambil tas kecilnya. Lalu, menghampiri bunda.

“Bun, Aisyah ijin keluar dulu, buat diskusi bareng anggota OSIS lainya, InsyaAllah sebelum adzan Maghrib, Aisyah udah dirumah,” ijin Aisyah.

“Boleh, hati hati dijalan ya,” jawab bunda.

“Assalamu’alaikum,” Aisyah menyalami tangan bunda/salim.

“Waalaikum’salam..,”

------------------------------

Sampainya ditaman..

Aisyah sampai ditaman. Ia melihat teman teman OSIS. Azzam sedang baca buku sambil senderan dipohon, Ahmad sedang mendengarkan sholawat sambil bersender disebelah Azzam, Haidar sedang membuat denan bazar Islami dibuku gambarnya, sedangkan Zahra dan Farida sedang mengutak utik Hp-nya.

Aisyah menggelengkan kepala melihat kelakuan teman temannya, “Assalamu’alaikum guys!”

Sepontan semua kaget, mereka berhenti dengan kegiatan masing masing.

“Waalaikum’salam, syah!” jawab Zahra dan Farida serempak.

“Sekarang buat 2 setengah lingkarang! Yang kanan perempuan yang kiri laki laki!” ucap Aisyah.

“Hmm.. Kayaknya udah berganti ya?” tanya Haidar.

“Berganti? Ganti apa?” tanya Farida.

“Ganti ketua! Bukannya Azzam yang ketuanya, tapi kok yang merintahin Aisyah terus?” kata Haidar.

“Dah! Jangan dibahas tentang itu lagi! Dimulai aja!” kata Azzam.

“Nah.. Itukan baru namanya ketua,” ujar Haidar.

“Dah! Dimulai!” ucap Azzam.

“Aku dan Farida udah setuju doorpizenya dibagi tingkatan. Misalnya tingkat rendah, hadiahnya kecil. Tingkat sedang, hadiahnya lumayan. Dan tingkat atas, hadiahnya istimewa,” jelas Zahra.

“Jangan lupa, nomor doorpizenya dijadikan kupon!” Ahmad mengingatkan.

“Oke!” jawab Zahra dan Farida.

“Kertas pengumuman sudah jadi, tinggal ditempel ditempat orang gampang melihat,” ucap Ahmad singkat, padat, dan jelas.

“Untuk bazar Islaminya, sudah ada, meja 25 buah, kursi 45 buah, dan tongkat 20 biji. Hiasan ekonimi warna merah, hijau, putih dan hitam. Intinya bertema Palestine day. Setiap kelompok dibagi tiga orang dengan bahan jual beda beda,” jelas Haidar panjang + lebar.

“Sebagai fotografer, aku sudah pinjam camera pada ustadzah Fany. Bagian pengamanan, mungkin aku bisa merantau saat kajian berlangsung. Juga mengawasi saat bazar Islami untuk mencegah perbuatan riba dan mencuri,” jelas Aisyah.

“Naskah MC sudah saya buat, tinggal latihan. Uangnya, bagaimana?” kata Azzam.

“Untuk doorpize pakai uang kita saja!” kata Farida. Zahra mengganguk.

“Pengumuman pakai uangku saja,” jawab Ahmad.

“Bazar tidak usah pakai uang, hanya perlengkapan,” jawab Haidar.

“Beli perlengkapannya juga harus pakai uang atuh Dar!” kata Farida.

“Ehehe.. Iya iya,” jawab Haidar.

“Baiklah. Kita akhiri saja rapatnya. Mungkin besok bisa dilanjutkan,” ucap Azzam mengakhiri.

“Sekarang, apa yang mau kamu tunjukan, Syah?” tanya Farida yang sudah tidak sabaran.

“Ahh iya.. Ini,” jawab Aisyah sambil mengeluarkan sebuah kotak.

“Kotak?” tanya Haidar.

“Iya. Ini juga belum pernah aku buka dari 5 tahun lalu, dan ini juga pemberian orang tuanya Salma sama Akmal,” jawab Aisyah sambil membuka tali kotak itu.

“5 tahun lalu?!” kaget semuanya kecuali Azzam.

“Oh, 5 tahun lalu,” ucap Azzam.

Aisyah membuka kotak itu. Mereka melihat jika didalam kotak itu terdapat :

- Surat dari orang tuanya Salma dan Akmal

- Foto foto bersama saat SMP

“Ada suratnya juga,” kata Aisyah sambil mengambil suratnya.

“Syah, bacain yang keras donk,” ucap Farida sambil mengambil salah satu foto.

“Oke..,” jawab Aisyah sambil membacakannya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Sebelum itu, kami sebagai orang tua Salma Firdausi dan Akmal Al Firdaus, mengucapkan Syukron Kasthiron pada kalian berenam, karena telah menjadi teman baik putra putri kami, sampai akhirnya mereka bisa mendapatkan mati Syahid.

Sekarang kami telah pindah kePalestina karena mempunyai saudara kandung yang lahir disana. diPalestina kami mengikuti sebuah organisasi rahasia yang bernama RFM. Mungkin jika kalian kePalestina menjadi relawan seperti dulu, kalian bisa bergabung dengan organisasi ini.

Semoga kalian bisa menyusul Salma dan Akmal diJannah-nya

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semua terdiam setelah surat itu dibacakan

>>>>Bersambung<<<<

.

.

.

.

.

.

.

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai~

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Kayfhaluk? Apa kabar? Semoga sehat selalu ya.

Maaf kalo kepanjangan ><

Semoga kalian suka yah.. Lanjut chapter selanjutnya?

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hai kak!Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh kak!,Alhamdulillah ana Bikhayr,Wakayfahallukiy?,Sehat kak,Gpp kak lagi seru² tiba tiba bersambung,Aku mau nanya nih kak boleh?,Kalau boleh RFM itu kependekkan dari apa kak?,Iya lanjut!,Hamasah kak!,Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh kak!

08 Jul
Balas

Kakak dipanggil siapa?

08 Jul

Hai juga! Alhamdulillah bikhayr. Ana ngga tau, taunya dari temen ana, katanya sih RFM itu penjuang penjuang Palestina, kependekan dari apa ana ngga tau >< syukron, InsyaAllah. Panggil aja Aqeela atau Aiman

08 Jul

Oke kak,Aku panggil Kak Aiman aja boleh?

08 Jul

Bagus kak. Panjang banget ya. Tapi seru! Lanjut

08 Jul
Balas

Syukron. InsyaAllah

08 Jul

'Afwan. Siip

09 Jul



search

New Post