Nasya yakin, Allah lebih sayang Mela
Cerita ini mengkisahkan tentang Mela Ardiyana seorang perempuan yang selalu menjahili temannya, mencuri, dan selalu memperlihatkan auratnya kepada sesama jenis. Mela mempunyai Ibu tiri dan Kakak tiri yang sangat jahat, maka dari itu ia kekurangan kasih sayang dari keluarganya.
Sedangkan Nasya, adalah perempuan cantik, Alim, berhijab, hati yang bersih, Taat beribadah, pokonya idaman semua di sekolah ini. Tapi, Nasya berkeinginan untuk mengubah perilaku Nasya.
Bagaimana caranya ? apakah Nasya akan berhasil mengubah perilaku Mela? Selamat membaca !!
***
***
Pagi ini hari terasa sangat dingin, sehingga Nasya memakai jaket untuk menghilangkan dekapan dingin di pagi hari ini. Di tengah perjalanan Nasya Melihat Mia dirumah Mia, sedang dihampiri seseorang pengemis dengan baju terkoyak.
“ Maaf bu, saya tidak menerima sumbangan. Lebih baik ibu pergi sana, cari tempat lain.” Usir Mela dengan angkuhnya.
“ Tapi saya lapar, nak. “ pinta si pengemis tersebut seraya memegang perutnya.
Dengan sangat tidak tega Nasya menghampiri si pengemis tersebut.
“ Buk, mari pergi kerumah saya. Disana banyak ikan dan nasi. Ibu boleh makan sepuasnya disana.” Ajak Nasya kepada pengemis tersebut.
“ Kamu juga nggak boleh gitu, Mela. Allah berfirman bahwasanya... .” belum selesai Nasya melanjutkan, tiba – tiba di potong dengan perasaan marah Mela.
“ Haduuhh pergi sana !!! pake acara ceramah juga.” Usir Mela.
Pengemis itu pun pergi bersama Nasya.
“ Nek, nanti datang saja dirumahku. Nenek tinggal berjalan lurus, terus didepan ada belokan belok kanan. Nah, itu tinggal lihat warna rumah cat warna kuning. Lalu nenek ketuk. Bilang aja kalo nenek kesini disuruh sama Nasya . ” Dengan sopannya Nasya menunjukan arah rumahnya.
“ Nduk, memangnya kamu tidak sekolah.” Tanya si Pengemis tua itu.
“ Iya habis ini Nasya mau berangkat, Assalamualaikum, nek.”
“ Waalaikum salam.” Berjalanlah nenek tersebut kerumah Nasya.
***
Nasya sudah sampai didepan pintu gerbang. Alhamdulillah ternyata aku nggak terlambat batin Nasya. Tiba – tiba ada segrumbulan cewek – cewek yang coba melerai perempuan satu dengan perempuan lainnya. Sepertinya itu Mela ? Nasya mencoba menghampiri segurumbulan tersebut.
“ Mela ? udah Mela, udah.” Lerai Nasya. Lalu, Nasya membawa Mela ke UKS untuk diobati luka di keningnya akibat pertngkaran tadi.
“ Kok bisa kayak gini sih, gimana ceritanya ?.” Tanya Nasya seraya mengobati luka dikening Mela.
“ Gini lho, tadi waktu di kantin ia sengaja mau numpahin makanan nya ke aku, terus aku dorong dia. Dia marah, teruss.. ya jadi kayak gini” Cerita Mela.
“ Ya sudah, kalau begitu kita kekelas.” Ajak Nasya sambil merangkul pundak Mela.
“ Enggak ah. Aku mau kekantin lagi. Mau cari korban.” Mela menepiskan tangan Nasya, dan pergi meninggalkannya.
Akhirnya Nasya sendiri yang pergi kekelas. Waktu pelajaran telah dimulai guru Matematika, mulai menge cek absen kehadiran muridnya. Ternyata semua masuk. Tapi, ada kejanggalan dihati ibu guru itu.
“ Itu dimana orang yang duduk dipojok ?.”
“ Mela, bu ?. tadi lagi ke kamar mandi.” Jawabku dengan penuh kebohongan, tapi ini juga untuk kebaikan Mela.
Pelajaran telah usai. Tapi, sepertinya ibu guru matematika telah melupakan siapa murid yang tdak mengikuti pelajarannya hari ini.
Haduhh kok lama ya ? Mela ke kantinnya ? akhirnya Nasya memutuskan untuk mencari Mela di kantin. Tapi, disana tidak ada Mela. Lalu Nasya menanyakan bu kantin.
“ Bu, tadi ada Mela disini ?.” tanya Nasya.
“ Iya, tadi dia kesini. Tapi, beberapa menit lalu ia pergi ke toilet cewek sekolah.”
“ Oh iya makasih bu.’’
Siapa yang tidak mengenal Mela ? Mela adalah anak orang kaya. Dulu ia pernah dikeluarkan karena ketahuan mengambil handphone milik gurunnya. Sepertinya, itu tidak akan pernah terjadi, karena ayah Mela akan mengeluarkan berapapun uang untuk anak satu – satunya itu.
Pada saat di toilet, Nasya mendengar suara dengkuran dari dalam toilet cewek no. 3. Lama – lama suara itu semakin keras.
“ Mela ??! kamu kok disini? Kamu tidur ya ? nanti bagaimana kalau semua guru tau ? apalagi kalau sama temen – temen kamu itu ? pasti kamu bakalan di cerocosi.” Tanya Nasya beruntun membuat Mela bangun dari mimpinya.
“ Apaan sih Nasya.”
***
Kriing... bel pulang sekolah berbunyi. Menandakan murid sekolah diperbolehkan untuk pulang.
“ Sya, kenapa kamu baik sama aku ? akukan sering nyakitin perasaan kamu ? apa kamu nggak tersakiti dengan apa yang aku ucapkan kepadamu?.” Lempara pertanyaan yang bertubi – tubi dari mulut Mela.
“ Aku nggak pernah tersakiti, aku hanya ingin kamu menjadi temaku.” Dengan sabar Nasya mengucapkan kalimat tersebut. Sebenarnya, sangaa.tt sakit. Tapi, ini demi Mela harus berubah.
Akhirnya mereka berdua berpisah didepan gang komplek.
Apa aku harus berubah ? sebenarnya... aku juga ingin ibu dan ayah ku melihat aku berhijab tapi... ya !! aku harus berubah. Sekarang itu yang sedang dipikirkan Mela.
***
Kukuruuyuukk... ayam tetangga Nasya berbunyi dengan gagah nya. Tiba – tiba kriiingg.... Handphone jadul milik Nasya berbunyi Nasya berbunyi.
Mela ? tumben dia telfon
“ Halo, bisa bicara dengan Nasya ?.” tanya Mela
“ Assalamualaikum, ya dengan saya sendiri.”
“ Heheheh, maaf. Waalaikumsalam. Nanti siang jam 9, kamu bisa ke taman depan komplek ?.”
“ Iya bisa.”
“ oke.”
Akhirnya pukul 09.00 siang Nasya pergi ke taman komplek dengan berjalan kaki. Ia melihat perempuan yang duduk dibangku taman.
“ Assalamualaikum, Mela ?.” sapa Nasya
“ Waalaikumsalam, sini duduk. Aku mau ngomong sama kamu.” Dengan wajah serius Mela menanyakannya.
“ Ngomong apa ?.”
“ akuu.. mau.. mau.. hijrah, kayak kamu. Dan juga ingin beribadah.” Jawab Mela gugup.
“ Alhamdulillah, Ya Allah akhirnya Mela mau hijrah.” Sebenarnya Nasya melihat Mela seperti itu, Nasya Menganga lebar.
Akhirnya Nasya, memberikan sebagian kerudungnya untuk diberikan kepada Mela, dan mengajarkannya mengaji.
***
Hari senin, adalah hari pertama Mela mengenakan hijab. Sehingga banyak celotehan, cemoohan, murid perempuan disekolah ini. Seluruh jagad raya dan juga seisinya terkejut melihat Mela mengenakan hijab. Mela yang biasanya marah , nakal, dimana ia ? ini lah dia Mela yang baru. Mela berubah total. Akibat Mela memakai hijab timbulah perselisihan antara Mela dan Mina. Mina memang berbeda dengan agama kita, namun dia biasanya baik kepada jahat kepada semua orang ?.
“ Kalian tau Mina?.” tanya Nasya sekaligus membuka percakapan dengan teman kelompoknya.
“ Ya, kami tahu memangnya kenapa ?.” jawab Rena.
“ Dia hari – hari ini berubah, padahal dia yang biasanya ceria, riang dan ramah kok malah sebaliknya ?.”
“ oh ya aku tau.” Jawab Uni sambil mengangkat telunjuknya. “ Merapat – merapat.” Mereka satu kelompok langsung merapat ke arah Uni. “ Dia berubah karena sahabatnya yang baru – baru ini pindah sekolah. Lalu, Ia diajak bergabung dengan Drama’s Queen CS. Bisa jadi itu penyebabnya.”
“ Eh teman – teman aku kamar mandi dulu ya ?.” Izin Mela ke teman2nya.
“ Iya tapi jangan lama – lama, ya ?.” Uni mengingatkan.
Tapi perasaan nasya kali ini sangat tidak enak, seperti ada yang mengganjal dipikirannya.
Sudah 10 menit kenapa Mela kok nggak kembali ? haduuh sangat mengganjal. Jangan – jangan sesuatu terjadi sama Mela. Aku harus keluar.
Tiba – tiba Nasya teringat kata – kata Mela. Aku kemarin lihat ibuku lho, Sya. Didepan pintu, tapi wajahnya pucat. Terus, aku diajak untuk ikut dia ke suatu tempt yang indah. Lalu, aku mengikutinya. Kalo misalnya aku tinggalin kamu, kamu jangan sedih ya ?. kata orang jaman dulu , kalau ada orang yang melilihat arwah orang yang dirindukannya, nanti ia bakal ninggalin kita ? tapi itu tidak mungkin itu hanya mitos belaka.
Mela mengecek di beberapa tempat yang biasa Nasya kungjungi tapi itu tidak ada. Tak terasa Nasya berlari keluar sekolah dengan meneteskan air mata. Tiba – tiba ada segerumbul orang yang tengah bergerumbul ditengah jalan. Siapa itu ? apakah itu Mela ? Ya Allah tolong jangan ambil Mela...
“ Haa !! itu Mela !! Ya Allah Mela bangun, jangan tinggali Nasya !!
Ambulan datang dan mengangkut Mela dan membawanya ke rumah sakit. Tapi Mela menderita gagar otak dikepalanya. Akibat benturan yang sangat keras. Allah memang mengubah kehidupan manusia, seperti membalikan telapak tangan.
Nasya mengantar Mela untuk terakhir kalinya. Alhamdulillah, engkau beri kesempatan untuk Mela berhijrah Ya Allah terima kasih. Semoga ia tenang disisimu Ya Allah, Amiinn..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar