Engkaulah Pahlawanku, Guru
Oleh: Anita Oktavia Rahmawati
Kita manusia sebagai makhluk sosial, tentunya membutuhkan pendidikan sebagai penunjang kehidupan. Setiap orang memiliki visi dan misi hidupnya masing-masing. Tetapi, untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, kita membutuhkan pendidikan agar pemikiran kita menjadi luas. Ketika seseorang memiliki pemikiran luas, maka orang tersebut dapat memilih apa yang menjadi terbaik untuk dirinya sendiri. Hal ini juga terjadi pada diriku sebagai seorang siswa. Aku bercita-cita menjadi seorang dokter. Jadi, aku harus belajar dengan giat agar suatu saat nanti cita-citaku dapat terwujudkan. Begitu juga dengan teman-teman yang lain yang tentunya juga mempunyai cita-cita masing-masing seperti diriku.
Pepatah mengatakan: "Jangan mengharapkan yang terbaik jika kita tidak ingin melakukan yang terbaik." Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang pada diriku. Aku selalu memikirkan bagaimana nasibku kelak di masa depan jika aku tidak berjuang dari sekarang. Oleh karena itu, aku selalu belajar dengan giat. Tetapi, untuk mewujudkan mimpi tersebut kita harus berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Dialah yang berkehendak terhadap apapun. Jadi, kita harus belajar disertai doa kepada Tuhan agar ilmu yang kita dapatkan menjadi berkah dan bermanfaat di kemudian hari.
Nah, apakah kalian tahu tempat memperoleh sebuah ilmu? Betul sekali. Tempat untuk memperoleh sebuah ilmu adalah sekolah. Sekolah terdiri dari sekolah dasar(SD), sekolah menengah pertama(SMP), sekolah menengah atas (SMA). Sekarang aku sedang menginjak dibangku SMP. Sku sangat senang belajar di SMP. Hal ini dikarenakan selain di SMP, aku mendapatkan banyak ilmu. Aku juga mendapatkan banyak teman. Teman-temanku juga berasal dari berbagai kalangan keluarga dan desa. Bahkan, tempat tinggal mereka ada yang sangat jauh. Jadi, itu membuat pengalamanku berbeda saat ada di SD. Di SD tempat tinggal teman-temanku cukup dekat. Aku sering berkunjung ke rumah teman-temanku menggunakan sepeda. Entah hanya sekedar untuk belajar atau bermain saja. Tetapi, sekarang tidak lagi. Hal ini karena tempat tinggal teman-temanku yang cukup jauh. Tidak mungkin aku menggunakan sepeda untuk pergi ke rumah teman-temanku sekarang, bisa-bisa nanti badanku terasa capek.
Di sekolah pasti terdapat seorang guru. Bahkan, ada siswa yang memiliki seorang guru favorit. Tentu saja, guru adalah seseorang yang mendidik, mengajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih,dan menilai, dan mengarahkan peserta didik melalui jalur pendidikan formal. Guru tidak hanya mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan. Namun, beliau juga mendidik kita supaya menjadi seseorang yang berakhlak dan bertata krama. Jadi, kita sebagai seorang pelajar sepatutnya menghargai dan menghormati jasa guru tercinta kita. Bagaimana caranya teman-teman? Cara menghargai dan menghormati guru adalah dengan bersikap dan bertindak seperti berbicara yang sopan dengan guru, mendengarkan guru saat menjelaskan sebuah materi di kelas, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, menyapa guru saat diluar kelas dan sekolah dan mendengarkan nasihat dan saran dari seorang guru.
Cara-cara di atas harus kita terapkan sehari-hari di sekolah agar kita mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat dimasa depan. Sebagai siswa yang terpelajar, tentunya kita mempunyai sikap yang terpelajar. Maka, kita harus menghormati jasa-jasa guru dengan cara-cara di atas.
Hari ini adalah bulan November. Teman-teman, apakah kalian tahu di bulan November terdapat hari besar nasional diperingati yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia? Ya, betul sekali hari ada hari pahlawan tanggal 10 November dan hari guru nasional pada tanggal 25 November. Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Pahlawan nasional diberikan kepada para pejuang yang berjasa kepada Negara Republik Indonesia, berjuang dalam Negara Indonesia, dan merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Tetapi, teman-teman tahukah kalian jika guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa? Guru disebut pahlawan tanpa jasa karena tugasnya yang cukup berat mendidik dan mengajarkan siswa-siswanya. Guru tidak mendapat tanda jasa karena begitu banyaknya guru di indonesia yang menjadi seorang pahlawan bagi siswa-siswanya. Namun, sayangnya, seringkali mereka terlupakan dan tidak mendapat penghargaan sebesar jasanya. Jadi, kita sebagai murid-muridnya harus menghargai dan menghormati serta tidak boleh melupakan jasanya. Karena jika bukan karena guru, maka kita tidak akan menjadi seseorang yang terpelajar dan terpendidik seperti saat ini. Berkaitan dengan momen hari guru tersebut, mari kita bersama-sama sebagai seorang siswa adalah dengan memberikan contoh dan teladan serta pengalaman terbaik yang bermanfaat dan menginspirasi bagi nusa, bangsa dan agama. Selamat Hari Guru Nasional untuk guru-guru di seluruh Indonesia. Semoga guru-guruku tetap sehat dan kuat serta sejahtera dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Nama lengkap: Anita Oktavia Rahmawati
Tempat/tanggal lahir: Situbondo, 8 Oktober 2008
E-mail: [email protected]
Sekolah:SPMN 1 SUBOH
kelas:7A
HP/WA: 085843902023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow ceritanya sangat bagus Anita