Nama saya Anis,saya sekolah di SDN 115456 Pasar Bilah,sekarang saya sudah duduk di kelas empat,saya duduk di barisan depan,saat pertama kali saya duduk di kelas empat sayabegitu bersemangat.Karena hampir satu tahun kami melaksanakan sekolah daring karena adanya virus covid 19 yang menyita kebersamaan kami dengan guru dan teman-teman.Semua itu kami lalui dengan mengikuti anjuran dari pemerintah,dimana virus covid 19 telah melanda negeri ku tercinta Indonesia.Saat tahun pembelajaran baru 2021 dilaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memenuhi protokol kesehatan dan peraturan yg telah disesuaikan.Kami siswa kelas empat begitu bersemangat walaupun tatap muka disekolah kami tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.Tapi itu tidak mengurangi kebahagiaan kamisaat bertemu dengan guru-guru kami yang sangat tercinta,

Saat kami menasuki kelas baru kami yaitu kelas empat,saya bertanya-tanya didalam hati saya,kira-kira siapakah wali kelas kami tahun ini.?.Tepat pada pukul 07.30.Wib,datanglah bapak guru ke kelas kami,ternyata wali kelas kami tahun ini adalah ayah ku sendiri.Saya begitu kaget serentak dengan rasa senang bahwa ayah ku akan menjadi wali kelas kami.

Ayah ku seorang guru sejak tahun 2005 disekolah saat ini saya sekolah sekarang.Ayah ku di kenal seorang guru yang baik bagi ku walaupun ayah ku seorang guru di sekolah ku,saya tetap menghargainya dan menghormatinya sebagai guru ku dan selalu menjadi siswa yang baik sama seperti teman-teman yang lain.

Ayah dan diriku selalu berangkat ke sekolah pada pukul 06.30 Wib,begitu juga dengan ibu dan kakak ku.Kedua orangtuaku pekerjaannya adalah seorang guru.Saya mempunyai seorang kakak yang saat ini masih duduk di kelas enam SD yang sama dengan sekolah ku dan tempat mbekerja ayah dan ibuku.Aku sebagai anak bungsu sangat bangga pada prestasi ayah dan ibuku walaupun ayah dan ibuku adalah seorang guru,namun saya tetap mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang Polwan.

Pada tahun ini ayahku berkesempatan menjadi wali kelas ku.Pada awalnya saya merasa bahwa aku akan menjadi anak yang paling tinggi nilainya dibandingkan dengan teman-teman ku yang lain , sehingga di awal pembelajaran saya malas.belajar karena wali kelas ku adalah ayahku sendiri.Tetapi ternyata anggapan ku tidak sesuai dengan apa yang ku harapkan.Sebenarnya ayahku memberikan nasehat yang sangat berarti.Dimana ayahku melaksanakan tugasnya sesuai dengan profesinya yang diman saat bekerja tidak boleh membedakan antara saya dengan teman-teman ku yang lain.

Ayahku selalu memberikan nasehat dalam setiap melaksanakan pembelajaran,sehingga kami sebagai siswanya sangat senang untuk menerima pelajaran dari ayahku.Dalam setiap pertemuan pembelajaran ada kesan tersendiri yang kami rasa.

Suatu ketika saat melaksanakan ujian tengah semester saya menerima hasil nilai,ternyata saat aku melihat nilai ujian ku tidak sesuai dengan apa yang ku inginkan.Mengapa ya sebagai seorang anak guru aku merasa ayahku tidak adil terhadap ku,lalu aku mengatakan kepada ibuku tentang kecewanya diriku terhadap sikap ayahku yang memberikan nilai yang kecil padaku Tapi reaksi ibu dan ayahku tidak marah saat itu,mereka tetap senyum sambil memberikan nasehat yang sangat baik pada ku.

Setelah ku pikirkan tentang semua ini, ternyata semuanya adalah kesalahan ku sendiri yang awalnya anak guru itu pasti di istimewakan.Namun itu salah semuanya siswa itu sama tidak ada perbedaannya..Jadi dari semua yang saya rasakan itu benar.

Baik lah sampai disini dulu ya cerita saya.Semogs dari cerita saya ini ada pelajaran yang dapat di ambil dan di simpulkan.Terimakasih.