Anisa Sudarwanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

2.Hal yang tak terduga

2.Hal yang tak terduga

Beberapa sindiran atau cibiran langsung menghujani Rania tanpa ampun.Perlahan-lahan air mata Rania turun membasahi pipinya.Bu Kirania yang menyaksikan kejadian itu langsung mengambil tindakan.

“Kenapa kalian berani mengucapkan kata-kata seperti itu?!”omel Bu Kirania dengan wajah tegasnya.

Semua murid terdiam.Tidak ada yang berani menjawab omelan dari Bu Kirania.Sementara itu,Rania terus saja mengeluarkan air mata.Hati Rania sakit mendengar sindiran-sindiran yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Seketika,pandangan Rania menjadi kabur dan dirinya pun jatuh pingsan.Bu Kirania serta seluruh murid panik dan langsung mengerumuni Rania yang jatuh pingsan.

“Tolong Alvero dan Jessica bawa Rania ke UKS,segera!”perintah Bu Kirania.Alvero dan Jessica pun menuruti perintah Bu Kirania sambil membopong tubuh Rania menuju UKS.

“Assalamu’alaikum,”salam Alvero yang sudah berada di depan pintu UKS.

“Wa’alaikumsalam,sebentar!”jawab seseorang dari dalam ruangan.

Kenop pintu UKS dibuka menampilkan lima orang petugas PMR Sekolah yang tengah berjaga.Alvero dan Jessica membawa tubuh Rania ke salah satu ranjang UKS.

“Dia kenapa,Alvero?” tanya Dafina yang merupakan teman Alvero.

“Dia habis dibully,terus pingsan.”jawab Alvero dengan jujur.

“Oh begitu,yasudah kalian tunggu saja diluar.Nanti kalau sudah siuman akan aku kasih tahu.”saran Dafina kepada Alvero dan Jessica.

“Oke,Fin”jawab Alvero dan Jessica berbarengan.Mereka berdua duduk di bangku yang berada diluar UKS.

“Kira-kira mental Rania jadi terganggu enggak sih?”tanya Jessica memecah keheningan yang sempat terjadi selama beberapa menit.

“Kemungkinan sih iya,Jes”jawab Alvero ragu-ragu.

Sementara itu,di dalam ruangan UKS Rania masih memejamkan matanya.

“Ini dimana?”tanya Rania yang berada di alam bawah sadarnya.

“Nama kamu Rania ya?”tanya balik seseorang yang tidak jelas keberadaanya.

“Iya”jawab Rania.

“Kamu jangan sedih lagi ya.Jangan dengarkan perkataan perkataan bodoh yang keluar dari mulut-mulut jahat mereka.Kamu pasti bisa melewati masalah ini.Aku tahu kamu kuat.Kamu pasti bisa!”suara itu perlahan-lahan menghilang dan tiba-tiba saja mata Rania terbuka.Lima petugas PMR mengucap “Alhamdulillah”.Dafina keluar dari UKS dan memberitahu kepada Alvero dan Jessica bahwa Rania telah siuman.Alvero dan Jessica memasuki ruangan UKS dengan cemas.

“Kamu sudah sembuh kan,Rania?”tanya Alvero mencoba memastikan kondisi Rania.

“Aku sedikit membaik,kalian tidak perlu menghawatirkanku.”jawab Rania sambil tersenyum simpul.

“Syukurlah kalau sudah membaik.Aku sama Alvero kembali ke kelas lagi ya.Yuk,Ver!”pamit Jessica dengan rasa tidak bersalah sambil menggenggam paksa tangan Alvero keluar UKS meninggalkan Rania yang masih terbaring.

Rania diam membisu.

Petugas PMR yang melihat kejadian itu pun merasa iba pada Rania.

“Kamu harus kuat,ya Ran.Nih,diminum dulu Teh nya”Faridha memberi secangkir teh hangat kepada Rania.Rania pun perlahan menyeruput teh nya.

***

“Kamu kenapa meninggalkan Rania sendirian?”Alvero menatap tajam Jessica yang berada di hadapannya.Jessica membalas dengan tatapan mengejek.

“Dia sudah sembuh kok.Jadi,buat apa kita berlama-lama di dalam sana?”

“Ya,tapi seengaknya kita beri dukungan dong buat Rania.”saran Alvero.

“Kita kan hanya disuruh Bu Kirania untuk membawa dia ke sini.Lagi pula engga penting juga kita beri dia dukungan.Kita bukan Ayah dan Ibunya.Biarkan saja dia”jawaban Jessica langsung membuat Alvero murka.

“Kamu manusiawi sedikit dong ke Rania.Kasihan dia.Kalau kamu berada di posisinya saat ini,Bagaimana?”

“Ya,aku engga akan bertindak berlebihan seperti itu.”Jawab Jessica dengan sombong,meninggalkan Alvero sendiri di lapangan.Alvero yang melihat perilaku Jessica hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan kembali menuju kelas IX-B.

Tidak terasa,Jam pelajaran sudah berganti.Di Jam kedua adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau yang biasa disebut dengan PPKN.Namun,Rania belum juga kembali ke kelasnya karena masih merasa takut.

“Baik,Anak-anak.Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhh!”salam Pak Firdaus.

“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhh”jawab seluruh murid.

“Sebelum memulai pelajaran,marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan nya masing-masing.Berdoa dimulai!”seluruh murid menundukkan kepala dan mengangkat kedua tangan mereka.Doa pun dilaksanakan dengan khusyuk.

“Berdoa selesai!”

Seluruh murid mendongakkan kembali kepala mereka,bersiap untuk menyimak dan mendengarkan penjelasan materi dari Pak Firdaus.

“Sebelum masuk ke dalam materi Bapak akan mencoba mengabsen dulu sebentar”Pak Firdaus mengambil buku absensi kelas IX-B dan mulai memanggil nama-nama murid satu per satu.Tiba saatnya Rania yang diabsen,hanya Alvero saja yang mewakili.

“Rania sedang sakit,Pak.Sekarang dia masih berada di UKS”ucap Alvero.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tambah menarik cerita nya, semangat ^^

17 Oct
Balas

Terimakasih

19 Oct



search

New Post