Bab 5 " Sahabat baru"
SAHABAT BARU
Saat Myranda berjalan menuju sekolah nya tiba tiba Myranda menabrak seseorang. Myranda terjatuh, tas Myranda sengaja tidak di tutup agar Blenda bisa melihat lihat daerah di bumi. Tas ransel Myranda jatuh dan Blenda pun terjatuh.
“ Maaf maaf saya ga fokus berjalan.” Ucap anak itu sambil membantu Myranda berdiri.
“ ah tidak apa apa kok.” Kata Myranda.
Tiba tiba Blenda berbicara, “ Aduh sakit, Myranda kok bisa jatuh sih. Payah ah” Anak laki laki itu menjadi terkejut, dia penasaran apa itu yang berbicara. Blenda berdiri dan menghadap Myranda. Anak laki laki itu terkejut ternyta itu sebuah boneka, boneka yang bisa bicara dan berjalan, anak laki laki itu pun syok dan pingsan.
“ HEI JANGAN PINGSAN ADUH..Blenda sih, kan udah di bilang jangan ngomong atau bergerak.” Ucap Myranda menyalah kan Blenda.
Myranda berusaha membawa anak itu ke kursi depan sekolah.
“ haduh gawat 10 menit lagi kelas di mulai, nih anak mau di apain ya, dah lah biarin aja di situ.” Myranda pun berlari ke arah kelas, ia tak lupa memasukan Blenda ke tas nya.
Saat Myranda berlari ke kelas tiba tiba Blenda muncul lagi dari dalam tas.
“ kamu kok ga nolongin anak tadi si.” Tanya Blenda.
“ ah ga tahu ah, aku udah hampir telat nih.” Jawab Myranda.
“ eh kan ga boleh gitu, kenapa kamu ga bantu dia? Kan masih ada waktu. “ kata Blenda.
Myranda berhenti, ucapan Blenda begitu menusuk. Myranda pun berbalik ke arah cowok tadi.
“Aku ga bisa sadar kan dia jadi aku abawa dia ke UKS aja.” Kata Myranda sambil berusaha membawa cowok tadi ke UKS.
Saat istirahat
Myranda di kerumuni banyak orang, banyak sekali penggemar Myranda di sekolah nya. Para murid berlomba lomba menjadi teman, sahabat Myranda. Tapi Myranda mengganggap semua teman biasa. Myranda selalu berusaha tersenyum di hadapan mereka semua, meski terkadang senyum nya bukan karena dia bahagia.
Selesai makan Myranda berjalan jalan mengelilingi sekolah bersama Blenda. Myranda segaja menyendiri karena tak nyaman dengan kerumunan. Myranda mengajak Blenda berkeliling agar Blenda tahu kelas kelas yang ada di sekolah.Myranda teringat kembali tentang anak laki laki yang pingsan karena Blenda.
“Myranda mikirin anak yang pingsan tadi ya ?” kata Blenda.
“kau ini benar benar kok, bisakah kamu menghapus kekuatan membaca pikiran itu ? hal hal privasi ku kamu pasti bisa baca juga.” Kata Myranda kesal.
“ Hahaha Myranda kesal ya.” Kata Blenda. Saat mereka sedang berbincang bincang tiba tiba terdengar suara. Prak.... suara benda jatuh. Myrada menoleh ke belakang, terlihat ada seorang anak laki laki.
“ gawat jika dia mendegar kau bicara Blenda, bukan kah itu laki laki yang pingsan tadi.” Bisik Myranda. Anak itu pingsan di hadapan Myranda. Myranda panik.
“ aduh hei kenapa kamu pingsan lagi astaga.” Kata Myranda. Myranda membawa anak itu ke UKS.
Saat di UKS, anak itu terbangun.
“kau baik baik saja ?” tanya Myranda. “iya.” Jawab anak itu. “kamu yang bawa aku ke UKS, tapi kenapa aku di UKS ?” tanya anak itu.
Tiba tiba Blenda meluncur dari tas pundak Myranda ke kasur UKS.
Anak itu terdiam, ia tidak bisa berkata kata. Myranda berusaha menenangkan anak itu. Myranda tak bisa lagi menyembunyikan Blenda.
“ Tenang lah, ini Blenda boneka ajaib yang bisa hidup.” Kata Myranda.
Myranda mengangkat Blenda,”jadi Blenda ini boneka ajaib.” Kata nya.
“Untuk sejauh ini hanya kamu yang tahu tentang rahasiaku, aku memiliki boneka ajaib bernama Blenda, boneka ajaib dibuat entah oleh siapa tapi yang pasti, boneka ajaib dibuat untuk membuat sang pemilik boneka bahagia. Begitu, kumohon rahasiakan ini dari semua orang.” Kata Myranda
“Aku mengerti, menjadi seorang yang populer pasti susah ya? “ sahut anak itu.
“Iya susah banget, semua orang menganggap menjadi orang yang populer itu enak padahal engga enak sama sekali.” Kata Myranda dengan semangat.
“aku melihat berita yang gosip nya kamu kabur dari rumah itu, kamu terlihat tegas sih tapi aku merasa pasti kamu tertekan ya, baru sampai rumah tiba tiba ada wartawan berdatangan.” Kata anak itu.
“hei nama mu siapa.” Tanya Myranda. “namaku Arthur.” Ucap anak itu.
Setelah menceritakan semua ke Arthur, Myranda dan Arthur pun menjadi sahabat dekat, Blenda juga menjadi dekat dengan mereka. Arthur mulai terbiasa dengan Blenda.
Myranda lama lama menjadi mengerti tentang Arthur. Arthur anak dari keluarga sederhana, Arthur memilki 1 adik perempuan, sifat Arthur baik, lembut dan jujur, Arthur juga sangat pintar, Arthur mendapat beasiswa sehingga bisa bersekolah di SMP Harvard yang sangat mahal, hanya orang orang kaya yang bisa bersekolah di SMP itu.
Arthur pun lama kelamaan menjadi mengerti sifat sifat Mmyranda dan Blenda. Myranda bersifat baik, tidak sombong dan meski dia orang populer Myranda lebih suka kesederhaan. Myranda juga sangat pintar dan cantik. Sedangkan Blenda meniru sifat dan sikap Myranda.
Suatu hari Myranda mengajak Arthur ke tempat pemotretan nya. Arthur tidak tahu harus menolak atau tidak, jika Myranda membawa teman di tempat pemotretan pasti banyak orang mengira yang tidak tidak dan menyebarkan berita paslu di sosial media. Myranda tahu akan hal itu akhirnya Myranda tidak memaksakan keinginan nya ke Arthur, ia pergi dengan ibunya dan membawa Blenda. Kini Blenda selalu Myranda bawa.
“Myranda ibu lihat kamu dekat dengan seorang laki laki ya? “ tanya ibu.
Myranda dan ibunya sedang dalam perjalanan menuju tempat pemotretan,\.
“ya begitulah bu, dia baik dan pintar.” Jawab Myranda.
“ apa dia dari anak pengusaha ?” tanya ibu Myranda.
Myranda kesal dengan pertanyaan ibunya. Ibu Myranda hanya memperbolehkan Myranda berteman dengan anak yang setara dengan nya dalam arti anak yang kaya dan populer. Myranda merasa pertemanan nya mejadi terhalang karena itu.
“dia anak orang sederhana, Myranda suka berteman dengan nya.” Jawab Myranda.Ibu Myranda mendadak kesal.
“Kan sudah ibu bilang jangan berteman dengan anak miskin Myranda.” Ucap ibu Myranda.
“ BU Berteman itu ga perlu pilih pilih bu, ibu selalu melarang ku berteman dengan anak anak yang lebih rendah dari ku, Kenapa sih bu selalu melarang ku.” Kata Myranda. Ibu Myranda geram dan marah mendengar perintah ibu nya
“Akhir akhir ini kau sering membantah ibu, pasti karena anak itu.” Kata ibu Myranda.
“ Ga ada hubungan nya bu, aku capek , maaf sudah berkata tidak sopan ke ibu.’’
Ibu Myranda melanjutkan menyetir mobil tanpa membalas ucapan Myranda
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Woww cerita nya menginspirasi kak