PULANG MENUJU KEHIDUPAN SEMULA

Tak lama kemudian ibu Myranda menjemput. Myranda tidak tahu harus senang atau sedih. Myranda merasa senang karena bisa kembali ke ibu nya tapi Myranda takut dihukum ibunya.

“i-ibu maaf sudah membuatmu cemas.” Kata Myranda.

Ibu Myranda yang berada di depan nya terlihat sangat marah. Ibu Myranda menampar Myranda.

“ Kenapa kamu sok sok an kabur ha ? Apa kamu tahu, para wartawan bertanya terus menerus ke ibu karena kamu hilang.” Kata ibu Myranda dengan nada marah.

Myranda memegang pipinya bekas tamparan ibu nya. Bukan hanya sekali ini ia ditampar ibu nya. Myranda mulai menangis.

“ maaf bu sudah membuat mu cemas.” Kata Myranda

Ibu myranda mennyuruh Myranda masuk mobil. Ibu Myranda melihat boneka yang Myranda pegang.

“ boneka apa itu.” Tanya Ibu Myranda. Myranda menjelaskan, boneka itu ia temukan di rumah nenek nya. Ibu Myranda merebut boneka itu dari Myranda.

“ jika kamu ingin boneka bilang saja ke ibu. Kenapa mungut boneka jelek gini, malu maluin saja kamu itu.” Kata ibu Myranda. Ibu Myranda pun membuang blenda si boneka. Myranda memungut boneka itu kembali.

“ jika boneka ini ga boleh di bawa aku ga akan pulang.” Teriak Myranda.

Ibu Myranda tak bisa berbicara . Myranda adalah model muda yang sudah mengraih penghargaan di seluruh dunia, tanpa Myranda ibu nya pasti sudah tamat. Ibu Myranda sudah tua, hanya Myranda yang bisa membuat ibu Myranda aktif di dunia model.

Akhir nya Ibu Myranda memboleh kan Myranda membawa boneka itu.

Saat di perjalanan ibu Myranda diam saja, suasana hening. Myranda memegang Blenda dengan sangat erat.

“ Myranda ibu mu garang ya hihi.” Bisik Blenda.

Myranda tertawa kecil mendengar perkataan Blenda. Blenda berusaha menghibur Myranda yang terlihat murung dan tertekan.

Sesampai nya di rumah, banyak wartawan datang di depan gerbang rumah Myranda. Wartawan wartawan itu pasti penasaran mengapa Myranda kabur dari rumah. Saat Myranda keluar dari mobil, wartawan wartawan tersebut langsung berderet bertanya kepada Myranda. Myranda terlihat membawa koper dan tas ransel.

“ Myranda apa benar anda kabur dari rumah karena strees ?” tanya sala satu wartawan.

Myranda bingung ingin menjawab apa, banyak sekali wartawan yang berebut bertanya.

“ Saya bukan kabur dari rumah, saya hanya pergi berlibur dan saya pulang karena ada barang yang tertinggal.” Jawab Myranda tegas.

Wartawan wartawan merasa tidak puas dengan jawaban Myranda itu.

“ Kenapa anda berlibur di saat sibuk sibuk nya pemotretan ? Kenapa anda bisa bersama ibu anda, bisa di jelaskan ?” tanya wartawan itu.

Myranda merasa para wartawan ini ingin sekali mengetahui urusan pribadi nya.

“ Sudah saya bilang, saya berlibur karena saya capek. Saya benar benar minta maaf karena sudah menghilang tanpa kabar. Saya tak bisa meupload foto saat saya liburan di sosial media karena ponsel saya mati dan saya kembali ke rumah untuk mengambil charger. Kebetulan saya saat itu dekat dengan telpon umum jadi saya minta tolong ibu saya menjemput, begitu.” Jelas Myranda.

Wartawan wartawan itu terlihat lebih puas dengan jawaban Myranda itu. Sala satu wartawan melihat ke arah boneka yang di pegang Myranda.

“ boneka itu, apa itu boneka dari tempat berlibur Myranda ?” tanya wartawan itu

Myranda kaget dengan pertanyaan nya itu. Myranda memegang Blenda dengan lebih erat. “em ya ini boneka aku temuin di jalanan kasihan dia sendirian.” Jawab Myranda dengan nada menggemaskan. Ibu Myranda geram dengan perkataan Myranda, ibu Myranda merasa malu dengan kata kata Myranda, anak seorang model internasional memungut boneka kucel seperti itu,.

“ wah Myranda ini sangat menyayangi benda benda di sekitar Myranda ya.” Kata wartawan itu. Myranda tersenyum manis ke semua wartawan itu.

“ segitu dulu ya, saya mau ke dalam.” Kata Myranda.

Myranda dan ibu Myranda berjalan masuk ke dalam rumah.

Saat di dalam rumah , ibu Myranda memarahi Myranda. Ibu Myranda marah karena Myranda kabur dari rumah dan karena Myranda bicara memungut boneka itu. Ibu Myranda merasa malu seakan dia tak mampu membelikan boneka ke Myranda sampai Myranda memungut boneka di jalanan. Myranda merasa ibunya tak pernah sayang kepada nya, ibunya hanya mementingkan image nya di publik.

Esok hari nya Myranda menjalani kehidupan seperti biasa. Saat Myranda berjalan menuju sekolah, banyak orang orang menatap nya, banyak orang berbisik tentang nya dan ada pula yang meminta tanda da berfoto kepadanya. Myranda ingin menjadi manusia normal yang sama dengan orang orang di sekitar nya, Ia merasa terganggu bila harus ditatap dan berfoto berasama serta diminta tanda tangan. Seharus nya Myranda bahagia karena bisa menjadi orang yang terkenal tapi dia merasa lama kelaaman ia kesal jika selalu ditatap seperti itu. Myranda berjalan selangkah akan di tatap dan dibicarakan di belakang maupun didepan nya.

“ AKH STRES.” Teriak Myranda dalam hati.

Diluar Myranda terlihat selalu tersenyum dan selalu terlihat damai dan sayang ke ibu nya, padahal di dalam Myranda stres dengan segala yang ia tanggung. Myranda masih berusia 15 tahun dan ia sudah menanggung beban layak nya orang tua. Myranda harus menjaga image ibunya di depan umum dan dia harus menjaga kesehatan ibunya. Dia memikirkan nasib nya saat suatu saat ia menghancurkan image ibu nya. Myranda benar benar terlihat pusing dan tertekan.

Saat Myranda berjalan ke sekolah tiba tiba Blenda muncul dari dalam tas.

“ Myranda strees ya ?” kata Blenda.

Myranda terkejut karena tiba tiba Blenda muncul dari dalam tas ransel nya. Myranda menjawab IYA kepada Blenda.

“ kamu kok tahu sih aku stres kan kamu di dalam tas dan kamu kok bisa di tas ku sih kan kamu di meja belajar ku.” Kata Myranda .

“ aku memutuskan untuk pergi bersama mu ke sekolah, apa itu sekolah ? kan kalo aku di rumah nanti malah dibuang sama ibumu atau bakal ketahuan kalo aku itu boneka ajaib.” Jawab Blenda.

“ dan soal aku tahu kamu strees karena aku bisa membaca pikiran mu. Kamu tahu kan tugas ku sebagai boneka yaitu membuat pemilik boneka bahagia, dan para boneka ajaib itu bisa membaca pikiran sang pemilik boneka.” Jelas Blenda.

Myranda bingung dengan perkataan Blenda. Myranda mengeluarkan Blenda dari tas kemudian Myranda pergi ke jalan yang lebih sepi. Saat di jalanan sepi itu Myranda duduk di kursi kursi di pinggir jalan.

“ nah sekarang ceritakan lebih jelas tentang boneka.” Ucap Myranda. “ tenang saja disini kita aman kok, bicara saja ga apa.” Myranda berusaha membuat Blenda berbicara.

“ Jadi ada beberapa boneka ajaib di dunia ini, boneka ajaib dibuat karena kebanyakan anak broken home tertekan dengan permasalahan orang tuanya jadi boneka ajaib sepertiku dibuat agar bisa menghibur dan membantu menyelesaikan masalah anak anak di dunia. Sebagai boneka ajaib aku diberi kekuatan khusus yaitu kekuatan melihat pikiran pemilik boneka . Tapi seiring berjalannya waktu banyak anak anak lebih sering bermain gadget dan tidak mau bermain dengan boneka, jadi boneka itu mati. Kesimpulan nya, boneka bila tidak disayang akan mati, begitu.”

Myranda sedih mendengar penjelasan Blenda. Myranda tidak tahu jika boneka itu dibuat untuk membahagiakan sang pemilik boneka, selama ini ibu Myranda tak mengijinkan Myranda bermain boneka atau main dengan teman teman nya. Myranda sangat bersyukur bisa mendapat Blenda boneka ajaib yang akan membantu nya dalam menyelesaikan masalah nya dengan ibu nya.

“ jadi Blenda akan selalu membantu Myranda dalam meghadapi Masalah Myranda.” Kata Blenda. “ iya makasih blenda.” Sahut Myranda.

Myranda memasukan Blenda ke dalam tas, lalu Myranda berjalan menuju sekolah nya.