Bab 3 "Blenda"
BLENDA
Myranda terbangun dari tidur nya, Mimpi yang ia impikan semalam sungguh mengerikan. Myranda ingat dia tertidur saat menjahit tangan boneka yang robek itu boneka itu masih di tangan Myranda. . Myranda menangis mengingat ibunya.
“ibu apa dia baik baik saja kutinggal, apa dia akan syok? Ibu maaafkan Myranda.” Ucap Myranda dengan menangis. Air mata Myranda terus keluar . Myranda menangis terus menerus tanpa henti. Myranda berusaha menghapus air matanya. Ia menghusap matanya dengan tangannya. Ketika Myranda melepaskan tangannya tiba tiba ada boneka berdiri di depan nya.
Boneka itu adalah boneka yang ia perbaiki. Myranda merasa mungkin ia sedang halusinasi, ia kembali menutup mata nya dan membuka matanya. Saat Myranda membuka matanya boneka itu semakin dekat dengan nya.
Boneka itu menggerakan tangan nya seakan seperti menyapa Myranda.Myranda memandang boneka itu dengan tatapan kosong. Myranda berteriak
“BONEKA HANTU.” Myranda berteriak dan berlari keluar gudang itu. Setelah Myranda keluar dari gudang, Myranda menutup pintu gudang.
“ Apa itu tadi, boneka itu bergerak sendiri, apa nenek dulu berhubungan dengan mahluk gaib...SEREM.” ucap Myranda. Meski takut, Myranda berusaha mendekati boneka itu.
“huffft- tenang Myranda, mungkin kamu tadi hanya halusinasi karena kecapekan, mana ada boneka hidup, boneka hidup itu ya cuman di film horor.”
Myranda membuka pintu gudang itu, dan masuk kedalam gudang dan berusaha mengambil boneka itu.
“hey apa kau hidup...?” tanya Myranda dengan nada ketakutan. Myranda mengambil boneka itu yang jatuh di lantai.
“ha...ternyata memang benar tadi aku hanya sekedar halusinasi, boneka ini tidak hidup.” Ucap Myranda lega. Myranda pun memulai hari dengan bersih bersih. Gudang tua yang kumuh itu diubah Myranda menjadi kamar tidur yang bagus. Myranda mengambil kasur tua yang sudah rusak di kamar lama nenek nya, Myranda mengubah kasur itu menjadi bersih dan bagus. Kasur itu dibawa Myranda ke kamar nya (gudang). Setelah membersihkan kamar, Myranda duduk di kasur itu.
“ capek.” Ucap Myranda. “pingin minum jus jeruk, tapi aku malas ambil di tas ransel ku.” Myranda pun tertidur. 5 menit kemudian, Ada benda yang menganggu Myranda.
Benda itu terus menganggu Myranda. Myranda pun terbangun.
“Ada apa siapa yang menganggu.” Tanya Myranda. Myranda menengok kekanan kiri tapi tidak ada orang satu pun. Myranda menengok kebawah dan dia melihat boneka yang ia bawa dan perbaiki itu sedang memegang sebuah gelas yang berisi jus jeruk, gelas itu setara tinggi nya dengan boneka itu. Sebelum pergi, Myranda membawa beberapa stok makanan dan alat makan, alat dapur juga, tak hanya baju yang ia bawa. “ A...APA INI.” Ucap Myranda, Myranda tidak bisa berkata kata. Myranda berusaha menenangkan diri nya. “KAMU SIAPA...APA KAMU MAHLUK MILIK NENEK KU.” Tanya Myranda. “astaga...ternyata nenek ku dulu berhubungan dengan mahluk.” Pikir Myranda. Boneka itu memiringkan kepala nya.
“ah..tu...Blen...da.” kata boneka itu.
“Ha, ngomong apa sih kamu? Tunggu kamu BISA BICARA?!” Myranda lagi lagi terkejut.
“a..ngan..ta..kut...blen..da ba..ik..kok.” sahut boneka itu.
Myranda berusaha tenang, ia mengangkat boneka itu ke pangkuan nya dan menaruh gelas yang boneka itu bawa di meja sebelah nya.
“jadi nama mu siapa tadi? BLENDA?” tanya Myranda. “trus kamu kok bisa bicara dan bicara dengan terpatah patah gitu ?”
Wajah boneka itu (blenda) menjadi suram.
“du...lu... .Blenda ... bi...sa bi...ca...ra... ta...pi...sekarang...Blenda...ga..bi..sa.” suara Blenda benar benar lucu dna membuat Myranda gemas.
Myranda menyahut ucapan Blenda.
“ aku masih belum terbiasa dengan boneka hidup macam kamu, tapi aku usahain semoga bisa terbiasa. Kamu tinggal dimana blenda?”.
“blenda ga pu...nya .ru..mah.” Myranda merasa gemas dengan blenda. Di dalam film biasanya boneka hidup itu seram tapi sekarang boneka hidup yang Myranda pangku tidak seram malah sangat imut dan lucu.
“mau tinggal bareng aku di rumah ini ? nama ku Myranda.” Tanya Myranda.
“ Blen...da...mau ting..gal bareng.” Jawab blenda.
Akhir nya Mranda tinggal bersama Blenda di rumah nenek nya. Selesai membersekan barang barang, Myranda sarapan dengan Blenda.
“blenda kamu ga makan? Eh bentar boneka hidup itu bisa makan ya?” tanya Myranda. Blenda menggelengkan kepala nya.
“blen...da itu..bone..ka yang...harus di...sa..yang, Blenda.....ga..bu..tuh makanan.”
Jawab Blenda. “ oh begitu , ya sudah, Myranda makan dulu ya.”
Myranda mengambil makanan yang ada di tasnya. Myranda memakan makanan yang ia bawa dari rumah nya. Ia mengambil ponselnya juga. Di ponsel nya terlihat begitu banyak panggilan suara dari ibunya.
“hm..ibu menelepon ku sebanyak ini, maaf bu, untuk sekarang aku mau sendirian jadi aku ga akan merespon telpon dari ibu.” Myranda meletakkan ponselnya di sebelah nya.
Blenda yang duduk di depan Myranda penasaran dengan benda yang Myranda pegang tadi. Blenda mengangkat benda (ponsel) itu.
“BLENDA HATI HATI..PONSEL KU NANTI JATUH DAN MENIMPA MU.” Teriak Myranda. Myranda mengambil lagi ponsel nya.
Blenda bertanya ke Myranda benda apa itu. Myranda menjawab benda itu bernama “PONSEL” alat yang bisa membuat mu terhubung dengan teman yang jauh.
“blenda sudah mengerti apa itu...pon...pon... PONSEL!!”
“wah.. Blenda bicara nya sudah mulai lancar nih haha.” Myranda melanjutkan makan nya kembali. Blenda berjalan menghampiri Myranda. “my..ran..da, kenapa tadi bilang MAAF KE IBU, apa itu ibu? Kenapa My..ran....da minta maaf ? “
Myranda terkejut dengan pertanyaan Blenda. Myranda menaruh makanan nya dan mulai menjelaskan.
“Ibu itu orang yang sangat hebat, ibu itu yang melahirkan kita ke dunia, ibu berjuang bertaruh nyawa untuk melahirkan kita. Dan soal kata kata MAAF itu, sebenarnya aku sedang ada masalah dengan ibu ku.” Jelas Myranda.
“blenda ga punya ibu.” Ucap Blenda.” Blenda lahir dari perasaan Myranda.”
Myranda terkejut dengan perkatakaan Blenda.”maksudnya?” tanya Myranda.
“Myranda menjahit tangan ku dengan penuh kasih sayang, Myranda menangis dan sedih entah alasan nya apa, dan itu semua Myranda rasakan saat menjahit tangan ku, sehingga aku boneka yang mati bisa hidup karena perasaan Myranda, dan sebagai boneka sudah tugas ku untuk membuat pemilik nya bahagia, dengann kehadiran aku (boneka).” Blenda menjelaskan dengan lacar dan tidak terpatah patah. “berarti Myranda adalah ibuku ? kan Myranda yang membuatku hidup.”
“eeeh ?? eh itu be-beda Blen-da, bu-kan be-gi-tu. “ Myranda terkejut dengan ucapan Blenda. “ A-aku juga ga tahu kenapa kamu bisa hidup, tapi panggil aja aku Myranda, kalo manggil IBU sih aku jadi canggung.” Blenda menanggukan kepala nya.
“ Myranda, Blenda penasaran deh dengan kisah kehidupan Myranda. Ceritain boleh?”
“astaga nih boneka rasa ingin tahu nya besar ya, nyontoh siapa sih.” Pikir Myranda. (Blenda berkata : “Myranda menjahit tangan nya dengan perasaan, sehingga Blenda bisa hidup.” Setiap jahitan yang Myranda jahit dengan setiap perasaan itu, membuat Blenda bisa mempunyai perasaan seperti rasa senang, rasa sedih, marah dan memiliki rasa ingin tahu yang besar seperti Myranda. Jadi sifat Blenda meniru Myranda.)
Selesai makan Myranda berjalan dengan menggendong blenda ke ruang tamu. Myranda menaruh Blenda di sebelah nya. “ Myranda belum menjawab pertanyaan ku tadi.” Kata Blenda. “ haaa iya deh aku bakal cerita ke kamu, tapi semoga kamu mengerti.” Kata Myranda.
“ Jadi ibu ku adalah model terkenal bernama Moralinda. Nah karena aku anaknya aku harus menjadi pewaris nya sebagai model yang mewakili negara. Tapi mimpian ku bukan menjadi model tapi menjadi seorang Desainer. Karena merasa mimpiku terlalu rendah aku pun menyudahi impian ku itu. Aku berusaha menuruti perintah dan peraturan ibu ku, aku selalu membuatnya senang karena dia dulu sempat stres akibat ayahku yang telah meninggal. Jadi ya karena aku udah marah dan ga mau nuruti perintah ibuku lagi, aku pun kabur dan pergi ke rumah ini, ini rumah lama nenek ku. Aku ngerasa ibu ku egois, ga pernah mengerti perasaan ku gitu...SEBEL.”
Blenda menatap Myranda. Tatapan Blenda seakan seperti marah.
“ MYRANDA...APA ITU MODEL ? APA ITU DESAINER? SIAPA ITU NEGARA ? APAKAH DESAINER IMPIAN RENDAH ? KOK BISA??? KENAPA IBU MU GA NGERTI PERASAAN MU??” Pertanyan yang Blenda tanyakan begitu banyak. Myranda bingung mulai menjelaskan dari mana.
“ aduh nih boneka bener bener niru siapa sih sifat nya.” Pikir Myranda. ( MIRIP MYRANDA).
“ jadi Blenda, Model itu seseorang yang diperkerjakan yang bertujuan untuk mempromosikan mode atau yang berpose untuk karya seni. Desainer itu orang yang menjahit dan merancang model baju. Negara itu mirip dengan kerjaan jadi ada rakyat yang dipimpin seorang pemimpin begitu. Ibu ku selalu menganggap rendah impian ku yaitu desainer karena Desainer yang merancangkan baju untuk model dan pasti nya Desainer posisinya lebih bawa dari model, menurut mu ibu ku, anak seorang model terkenal, menjadi seoraang desainer yang gaji nya tak setara dengan Model itu memalukan. Ia merasa jika aku jadi desainer itu menjadi orang randeh begitu. Padahal nih ya aku ngerasa desainer itu hebat lho.” Jelas Myranda.
“ Desainer itu gaji nya berapa sih ? ibu Myranda kenapa suka dengan yang nama nya GAJI, kenapa dia harus malu jika kamu jadi desainer ? “ Tanya Blenda.
“ BLENDAA.. AKU CAPEK JELASIN SATU SATU GITU,, JANGAN TANYA TRUS.” Ucap Myranda dengan tegas.
“ Blenda ga tahu apa apa mangkanya tanya.” Ucap Blenda dengan muka sedih yang lucu. Myranda membawa Blenda keluar rumah.” Blenda yuk keluar bentar, Nyari udara segar yuk.” Kata Myranda. “ apa itu udara ??” tanya Blenda.
“ STOP TANYA”. Myranda menggendong dan membawa Blenda keluar rumah.
Saat diuar rumah, Blenda merasa sejuk sekali dan Blnda mengerti apa itu Udara.
Blenda teringat ucapan Myranda tadi dan bertanya.
“ Myranda kabur dari rumah karena ibu Myranda egois ? apa itu egois ?’’
Myranda terdiam, entah kenapa Myranda merasa pertanyaan Blenda selalu menusuk hati nya.
“egois itu mementingkan diri sendiri.” Jawab Myranda, tiba tiba Myranda merasa telah disadarkan oleh Blenda. Ibu Myranda memang egois tetapi dengan kabur dan meninggalkan ibu nya sendiri demi mementingkan diri sendiri, bukan kah itu juga egois. Myranda berpikir jika ia memang egois, ibu nya pasti cemas memikirkan Myranda.
“ Blenda apa kamu merasa aku egois ? ibu ku yang sakit aku tinggal sendiri di rumah karena aku sudah ga mau menuruti dan mendengarkan perintah ibu. “ tanya Myranda. “ Blenda ga tahu jawab apa, semua kata kata Myranda tampak baru di benak Blenda.Blenda baru bisa bicara lancar, Blenda ga punya banyak kosa kata di kepala Blenda.”
Myranda memutuskan untuk kembali ke rumah ibu nya. Myranda menambil tas nya dan bersiap siap pergi.
“ lho Myranda mau ke mana ??” tanya Blenda dengan muka cemas. Blenda melihat Myranda merapikan tas nya dan hendak pergi.
“ Blenda aku memutuskan untuk pergi kembali ke ibu ku.”
Wajah Blenda semakin terlihat sedih “ Jadi Myranda mau pergi meninggalkan Blenda “ Kalimat itu membuat Myranda pun sedih, perpisahan adalah hal yang paling Myranda benci. “ Blenda maaf tapi aku ga bisa bawa kamu ke rumah ibuku.”
“ mugkin tugas ku sebagai boneka sampai di sini ya ? kamu jadi senang dan bahagia jadi aku sudah tidak diperlukan.” Kata Blenda, Blenda pergi berjalan ke sudut kamar. Myranda sedih jika harus meninggalkan Blenda sendirian dirumah tua itu. Akhir nya Myranda menggendong Blenda.
“ Blenda aku akan bawa kamu ke rumah ku, pastikan kamu jangan berbuat hal aneh ya.” Ucap Myranda.
Myranda menggendong Blenda, Myranda berjalan keluar rumah. Myranda berpikir pasti tidak ada taksi yang lewat, karena Myranda berada ditempat yang terpencil atau jarang diketahui orang.
“ha tidak ada pilihan selain ini.” Ucap Myranda.
Myranda mengambil ponel nya.
“ halo bu...” ucap Myranda.
“ MYRANDA KAMU DI MANA, KEMAREN KENAPA KAMU PERGI DARI RUMAH. KAMU DIMANA SEKARANG HA ?” ucap ibu Myranda. Ibu Myranda terdengar saat khawatir dengan Myranda.
“ibu tenang dulu, maaf bu aku kabur dari rumah, aku mau menenangkan diri dari urusan pemotretan, Myrandaa tahu Myranda salah karena sudah buat ibu cemas, bisa ibu jemput aku ? aku di rumah lama nenek.” Kata Myranda.
“ Kau diam disana ibu akan jemput kamu.” Kata ibu Myranda.
Ibu Myranda menutup telpon dan segera menjemput Myranda.
Myranda dan Blenda menunggu di depan rumah itu.
“ Myranda kenapa muka nya sedih begitu ?” tanya Blenda dengan nada sedih.
Myranda berpikir, pasti ibu nya akan memarahinya karena kabur dari rumah. Ibu nya selalu keras kepadanya.
“ eh...tidak kok Blenda, Blenda nanti kamu kan ku ajak ke rumah ku. Saat di rumah kamu ga boleh bergerak atau bicara.” Ucap Myranda tegas
Blenda memiringkan kepala nya, Blenda terlihat tidak mengerti.
‘’ Ya jadi di dunia ku boneka itu ga bisa bicara dan bergerak, kamu kan bisa bicara dan bergerak, kalau ada yang liat kamu bicara atau gerak pastinya ya orang orang bakal takut dan membuang kamu.” Jelas Myranda.
“oh begitu ya, tapi kalau aku gerak dan bicara di depan ibu Myranda boleh ga ?” tanya Blenda. Myranda terkejut sekali dengan pertanyaan Blenda.
“ JANGAN.. KALO KAMU BERGERAK DI DEPAN IBU KU BISA BISA KAMU DI BUANG DAN AKU DI HUKUM HABIS HABISAN. POKOK NYA JANGAN PERNAH LAKUKAN HAL KONYOL ITU.” Jawab Myranda.
“dunia manusia aneh banget, masa ngeliat boneka hidup kayak aku jadi takut sih...manusia aja bisa bicara dan bergerak masa boneka engga . “ Blenda terlihat sebal karena Myranda melarang nya untuk bicara dan bergerak di depan umum terutama di depan ibu Myranda. Myranda tidak bisa membalas ucapan Blenda.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar