Angelina Theodora Sabatania

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bab 1

Bab 1 "perintah ibu"

PERINTAH IBU

‘’Menurut kalian ibu itu pejuang wanita yang paling hebat ya. Ibu berjuang bertaruh nyawa untuk melahirkan kita, ibu yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan kita meski ada beberapa yang tidak. Menggendong kita ketika bayi dengan penuh kasih sayang. Ibu yang selalu menghibur kita saat sedih. Ibu memang terbaik’’. Begitulah pikir Myranda. Myranda gadis yang selalu menurut perintah dan peraturan ibu nya tanpa ada komentar dan pemberontakan sama sekali. Perintah orang tua itu harus kita jalani dan lakukan, karena orang tua pasti mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Myranda duduk santai sambil melihat indah nya awan yang menggumpal di langit. “indah ya awan itu manggumpal di langit.” Ucap Myranda. Tiba tiba Myranda teringat ibu nya. Ibu nya yang selalu keras dan tak pernah bersikap lembut kepada nya, tetapi Myranda merasa pasti ibu nya sayang pada nya meski terkadang ibu nya keras kepada nya.Banyak orang berkata ke Myranda bahwa ibu nya adalah ibu yang SEMPURNA . Ibu Myranda cantik, model terkenal, kaya dan baik. Myranda mengingat perjuangan ibu nya yang berjuang mencukupi kehidupan Myranda dan perjuangan menjadi seorang model.

Dulu hidup Myranda dan keluarga nya sangat berukupan, bisa dibilang mereka cukup kaya. Namun kebahagiaan itu hanya sesaat. Saat Myranda berumur 10 tahun tiba tiba muncul kabar menyedihkan, pesawat yang ayah Myranda tumpangi jatuh dan tidak ada satupun penumpang pesawat yang selamat. Ibu Myranda syok mendengar kabar itu, ia pingsan ketika mendengar kabar itu. Perusahaan ayah Myranda menjadi bangkrut banyak pegawai protes ke ibu Myranda. Ibu myranda menerima banyak tekanan dari berbagai pihak sehingga ibu Myranda mengalami gangguan jiwa, saat itu ibu Myranda menjadi model. Selama kurang lebih 2 tahun ibu Myranda mengalami gangguan jiwa dan syok karena kejadian tersebut. Dokter mengatakan ke Myranda yang masih polos.

“ibu adik sudah sehat, hanya sedikit syok karena kejadian saat itu. Salah satu jalan agar ibu adik normal kembali dengan membuat ibu adik senang dan jangan biarkan ibu adik stres atau sedih.” Ucap dokter kepada Myranda. Myranda mengerti perkataan dokter itu, Myranda merasa hal itu mudah untuk dilakukan. HANYA MEMBUAT IBU SENANG DAN JANGAN BUAT IBU STRES, kalimat itu mudah dilakukan menurut Myranda. Sejak hari itu Myranda selalu menuruti perintah ibu nya dan berusaha membuat ibu nya senang dan tidak stres. Lama kelamaan nama MORALINDA yaitu ibu Myranda menjadi populer kembali dan mereka bisa memulihkan keadaan perekonomian. Semakin lama model terkenal Moralinda semakin tua, akhirnya Myranda putri tunggal harus menggantikan posisi ibu nya.

Sesudah berpikir sejenak tentang masa lalu, Myranda pergi ke dalam studio pemotretan.. saat hendak kedalam, ibu Myranda datang menghampiri Myranda. Myranda yang masih memakai kostum pemotretan pun terkejut.

“i..ibu sedang apa diluar studio?” tanya Myranda dengan nada gemetar. Ibu Myranda menampar Myranda.” Myranda, kata bu manager kau semakin terlihat gendut. Apa kau tidak menjaga pola makan mu Myranda ?! menjadi model itu harus menjaga pola makan.” Kata ibu Myranda. Myranda memegag bekas tamparan ibu nya. “

“maaf bu...myranda tidak menjaga pola makan, Myranda akan berusaha menjadi yang terbaik.” Jawab Myranda. Ibu Myranda pergi meninggalkan Myranda di luar begitu saja.

“ Apa ibu keluar studio hanya untuk menamparku karena kesalahan yag tidak masuk akal, aku selalu menjaga pola makan bahkan aku kerap tidak makan untuk menjaga berat badan ku tapi ibu selalu melihat kesalahan dan kekurangan ku.” Pikir Myranda.

Selesai pemotretan Myranda pulang bersama ibu nya. Suasana canggung yang semakin berlanjut. Myranda tidak tahu harus bicara apa ke ibunya. Ketika gadis lain sangat antusis bicara ke ibunya, Myranda merasa bicara ke ibunya adalah sesuatu yang mustahil. Ibu Myranda selalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan Myranda.

“Myranda..ibu sudah memasukan mu ke sekolah SMA Harvad, SMA terbaik di Surabaya.” Kata ibu Myranda. “ Bu aku masih kelas 3 SMP, aku juga ingin menentukan sendiri dimana aku akan melanjutkan pendidikan.”

“DIAM...aku ini ibu mu, ibu tahu apa yang terbaik untuk anak nya. Mengerti” Teriak ibu Myranda. Seketika Myranda menjadi berhenti bicara dan terdiam.

Malam hari pun tiba, Myranda ingin makan malam bersama ibu nya. Saat myranda melihat meja makan nya,hanya terlihat masakan sayur di meja makan.

“ibu ini sayur, apa setiap hari kita hanya akan memakan sayur dan nasi bu?”

Tanya Myranda. “ kau tidak ingat perkataan ibu? Kata bu manager kau terlihat makin gendut, sebagai model kau tidak boleh gendut, mangkanya jaga pola makan mu Myranda.” Jawab ibu Myranda. Lagi lagi Myranda kehabisan kata untuk menjawab perkataan ibu nya. Myranda merasa sepertinya hanya dia yang tidak mendapat kebebasan dalam memilih dan dalam menyampaikan pendapat nya ke ibu nya. Myranda memakan apa yang telah ibunya masakan.

“aku seharusnya bersyukur ibu ku masih bisa memasakan masakan untuk ku dan harus nya aku bersyukur lagi karena bisa makan makanan bergizi ini.” Pikir Myranda. Selesai makan ibu Myranda menyuruh Myranda umtuk tetap di ruang tamu karena ibu Myranda ingin pergi sebentar. Di rumah sebesar itu, Myranda kerap merasa sedih dan sepi. Myranda tidak mungkin menolak perintah ibu nya.

Di rumah sendirian kerap dirasakan Myranda.

“haaa...dirumah sendiri lagi, ibu selalu sibuk.” Ucap Myranda.

Myranda merasa jenuh menunggu ibu nya pulang, Myranda menyalakan televisi dan menonton. Saat Myranda menonton acara i televisi tiba tiba angin kencang berhembus. Tirai jendela di ruang tamu menjadi basah dan tirai itu terlepas dari ikatan. “angin nya kecang sekali....tirai nya jadi basah.” Keluh myranda sambil memegang tirai jendela. Kruyuuk......suara perut Myranda mulai terdengar.

“duh aku lapar, tadi cuman makan sayur, nasi sama makan buah, aku belum kenyang.” Myranda pergi kedapur, ia membuka lemari es dan melihat apa yang bisa ia makan untuk menghilangkan rasa lapar. Ada donat di dalam lemari es.

Myranda ingin memakan donat itu tapi ibu nya pasti akan marah jika ia makan makanan yang ibu nya larag, tetapi Myranda lapar. Myranda mengambil donat itu dan memakan nya.

“aku tidak ingin mati kelaparan.” Kata nya. Tak lama kemudian ibu Myranda pulang. Myranda merasa khawatir karena Myranda melanggar perintah ibu nya.

Ibu Myranda masuk ke dalam rumah dan langsung melihat ke dalam lemari es.

“MYRANDA, APA KAU LIHAT DONAT YANG ADA DI DALAM LEMARI ES INI?” tanya ibu Myranda dengan tegas. “i..iya bu, Myranda lapar jadi myranda makan apa yang ada di lemari es.” Ibu Myranda memarahi Myranda karena sudah melanggar perintah nya.

Keesokan hari nya. “pagi bu” sapa Myranda. Myranda hendak berangkat ke sekolah, saat melihat meja makan tidak ada makanan tersedia di depan Myranda.

“bu..sarapan?’’ tanya Myranda. “UNTUK HARI INI TIDAK ADA SARAPAN MAUPUN BEKAL, KARENA KAMU SUDAH MELANGGAR PERATURAN DAN PERINTAH IBU.” Myranda merasa sangat tidak adil, dia hanya memakan sebuah donat dan dihukum sampai seperti ini. Myranda pergi dan berangkat ke sekolah.

Hari ini ada pembagian raport semeter 1 di sekolah Myranda setelah usai pelajaran. Saat pembagian rapot

Ibu Myranda hadir dengan pakaian yang elegan, saat ia berjalan banyak sekali mata yang tertuju ke wajah nya yang sangat cantik.

“jadi bu bagaimana nilai dan sikap Myranda selama satu semester?” tanya ibu Myranda dengan nada anggun. Guru kelas memberi rapot Myranda ke ibu nya.

“ sikap Myranda sangat baik bu, tetapi entah mengapa teman sekelas Myranda jadi agak canggung berteman dengan Myranda bu.” Ucap gguru kelas.

“hm... lebih bagus begitu, Myranda memang susah bergaul.” Ibu Myranda menjawab sambil membaca nilai Myranda selama 1 semester. Myranda berdiri di sebelah kursih ibu nya menjadi gelisah, mungkin ibunya merasa tidak puas dengan nilai nya.

akhir ini nilai myranda merosot ya bu ? “ tanya Guru kelas.

Ibu Myranda menaruh buku rapot myranda ke depan guru kelas nya.

“saya akan membuat Myranda menjadi murid yang memiliki nilai dan prestasi lebih dari ini....Permisi.” Ibu myranda menarik tangan Myranda keluar ruangan.

Saat di luar, Ibu Myranda memarahi Myranda. Ibu Myranda menampar Myranda.

“nilai macam apa ini ?! kau sebut kau apa ha? Kau itu anak Moralinda, Model sekaligus pengusaha terkenal, memalukan sekali kamu ini.”

“tapi bu takhir akhir ini jadwal pemotretan ku benar benar padat sehingga aku tak bisa belajar untuk ujian bu.” Jawab Myranda. Air mata mulai keluar setetes demi setetes.ibu Myranda terus mencelah jawaban apa pun yang keluar dari bibir myranda.

“CUKUP...AKU TERLALU SERING MELAKUKAN PERINTAH DAN MELAKSANKAN PERATURAN IBU...TAPI IBU TAK PERNAH MENGERTI AKU. CUKUP AKU SUDAH TIDAK BISA MELAKUKAN NYA LAGI.” Teriak Myranda dalam hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post