Anang sholihen mz

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kasih sayang ibu

“KASIH SAYANG IBU”

Ibu adalah sosok wanita yang tegar dan tidak mengenal lelah. Ibu yang melahirkan kita dan merawat kita sehingga kita bisa sampai sebesar ini. Ada pepatah “Surga ditelapak kaki ibu” sebab itu kita sebagai anak tidak boleh berbuat jahat kepada ibu apa lagi sampai durhaka kepadanya. Kenapa demikian, karena ibu adalah sosok yang memang harus di hormati sesuai dengan perjuangannya melahirkan kita. Tetapi kita sebagai anak banyak kadang atau bahkan sering membuat ibu kita marah atau kecewa kepada kita. Kita tidak mau mendengarkan nasihat ibu atau mungkin ngebentak ibu.

Ibu adalah wanita mulia, yang diciptakan oleh sang khalik dalam keluarga. Beliaulah yang mengandung , melahirkan menyusui, membesarkan dan mendidik kita menjadi generasi yang mampu membedakan ini barang halal dan itu barang haram, ini perbuatan benar dan itu perbuatan salah, ini bisa kita kerjakan dan itu tidak. Ibu adalah guru terbaik dalam madrasah rumah tangga yang di bangun oleh sepasang makhluk yang diciptakan oleh penguasa bumi untuk salin melengkapi dan mendukung demi mencapai tujuan keluarga idaman.

Ketika Hari ibu tiba, saya jadi teringat dengan perjuangan dan pengorbanan ibu, yang telah melahirkan dan merawat kita hingga dewasa. Memang benar bahwa peringatan Hari ibu hanya dirayakan pada tanggal 22 Desember di setiap tahunnya, tapi bila saya cermati lebih detail kenyataanya ibu berjuang dn berkorban setiap hari.

Karena setiap harinya seorang ibu rela melakukan beberapa hal seperti, memasak, Kira-kira demi siapa? Demi siapa lagi kalau bukan demi anaknya, demi masa depan buah hati yang paling ia sayang di dunia ini. Seorang ibu rela bangun lebih pagi untuk memasak sarapan yang akan di makan anak-anaknya sebelum berangkat sekolah. Belum selesai sampai disana, ibunda tersayang tidak lupa memberikan kita uang jajan. Tidak hanya memasak pekerjaan ibu dirumah. Seorang ibu harus mencuci pakaian, mencucu piring, dan membersihkan rumah.

Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, dari sosok seorang ibu yang hanya ibu rumah tangga tapi seorang ibu yang bijaksana dan penyayang. Saya adalah anak bungsu dari 2 orang saudara. Ibu tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang antara kami berdua.

Sejak kecil ibu mengasuh, merawat dan, mendidik dengan penuh kesabaran. Kami diajarkan untuk saling menyayangi dan menghargai sesama saudara maupun teman. Ibu yang mengajarkan kami cara berjalan dan berbicara untuk pertama kalinya.

Pada waktu usia 4 tahun, saya mulai masuk pendidikan taman kanak-kanak. Ibu mulai mengajarkan ku cara memakai sepatu yang benar. Ibu selalu mengantar jemput dan mendampingi saya kesekolah. Ibu juga sering mengajarkan saya membaca dan menulis untuk pertama kalinya

Pada waku usia 6 tahun, saya mulai masuk pendidikan sekolah dasar. Saat itu ibu mengajarkan saya untuk bisa belajar madiri dari bangun pagi, mandi, makan sampai menyiapkan peralatan sekolah sendiri. Ibu juga sering mengingatkan untuk disiplin dalam beribadah.

Sampai waktunya saya memasuki sekolah lanjutan menengah pertama. Di mana sekolah saya jauh dari rumah, jadi harus disiplin setiap paginya. Sebab itu ibuku bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan sarapan untuk kakakku dan aku agar kami tidak telat untuk berangkat ke sekolah

Sebenarnya masih banyak cerita kasih sayang ibuku yang belum saya ceritakan, tapi ini bisa mewakili panggalan kasih sayang ibu yang ia lakukan dengan ikhlas tanpa berpikir esok mau bagaimana, esok mau makan apa. Kasih sayang itu menjadi contoh sekaligus pelajaran beharga bagiku dan kakakku untuk membagi kasih pada siapa saja, dengan orang yang butuh, bahkan kepada hewan kasih sayangnya ia berikan.

Ibu engkaulah guru bagiku, engkaulah yang mengajarkan kami contoh realita kehidupan dan kami baru tahu maknanya setelah dewasa. Selama sembilan bulan engkau mengandung kami . Engkau bertaruh nyawa melahirkan kami tak terbilang kasih sayangmu, ibu. Cinta itu tak pernah luntur engkau berikan kepada kami mendidik kami membesarkan kami dengan kasih sayang yang begitu tulus. Jika cinta seorang anak hanyalah sepenggal galah, maka cinta seorang Ibu itu sepanjang masa. Terimakasih ibu ilmu kasih sayangmu begitu bermakna bagi kami anakmu. Ibu, sayang engkau tak melihat hasil dari didikanmu yang kami rasakan sekarang, engkau didik kami dengan kasih sayang hakiki tanpa kenal pamrih. Selamat hari ibu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post