ALVI SYAHRINA PUTRI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MELALUI DUNIA MAYA, TETAP SEMANGAT MENGEJAR ASA

LOMBA SISWA MARET 2021

MELALUI DUNIA MAYA, TETAP SEMANGAT MENGEJAR ASA

Oleh: Alvi Syahrina Putri

Siswi SMA Negeri 2 Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara

Tanpa terasa, wabah korona sudah setahun melanda dunia. Akibat korona, semua berubah seketika. Segala aktivitas mulai bekerja dan bersekolah semua ikut berubah. Jika biasanya semua kegiatan dilakukan secara tatap muka, sebab korona,semua berlangsung dalam dunia maya. Tentu hal ini juga kualami.

Aku salah satu siswi kelas 12 MIA SMA Negeri 2 Tanjungbalai. Pada awalnya, aku bersama teman-teman, merasa kaget dan belum terbiasa dengan kondisi ini. Yang biasanya bertemu dan berkelakar dengan teman sekelasku, kini tidak lagi bisa dilakukan. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, semua harus dijalani dengan ikhlas. Seluruh siswa tetap belajar. Sistem pembelajaran jarak jauh jadi pilihan sekolah di kotaku dan seluruh kota di Indonesia tentunya.

Awal adanya korona, sekolahku meliburkan selama dua pekan. Hal ini untuk menghindari virus yang sedang berlangsung. Sesuai anjuran dari pemerintah agar mematuhi protokol kesehatan yaitu 3 M. Di antaranya, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan memakai masker.

Setelah dua pekan diliburkan, tetapi dampak korona masih ada. Sekolahku mengambil kebijakan yaitu para siswanya belum bisa belajar secara tatap muka dan berganti dengan belajar jarak jauh dari rumah masing-masing.

Adapun pembelajaran jarak jauh yang di lakukan yaitu dengan menggunakan aplikasi WhatsApp (WA), Google Classroom, Google Meet, dan Zoom.

Meski belajar secara jarak jauh, guru tetap memberikan waktu kepada kami untuk bertanya seputar pelajaran melalui aplikasi WA. Selain materi pelajaran yang kami terima, kami juga mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh guru.

Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang menggunakan aplikasi google classroom, guru secara langsung memberikan materi dan tugas-tugas lewat aplikasi ini. Guru juga memberikan link absensi agar siswanya dapat mengisi kehadiran setiap harinya lewat classroom.

Dari pembelajaran daring (dalam jaringan) ini para guruku juga memberikan tugas yang harus aku kerjakan bersama teman-teman. Meski tidak bertatap muka secara langsung aku masih bisa mendengarkan penjelasan guruku lewat aplikasi Zoom atau pun Google Meet. Untuk, mengikuti belajar jarak jauh minimal kami memiliki gawai (HP) dan maksimalkan memiliki laptop. Alhamdulillah, untuk fasilitas aku dan teman sekelas memiliki gawai tersebut.

Syukurnya, pihak pemerintah melalui Kemendikbud memberikan kuota belajar gratis kepada para siswa seluruh Indonesia. Bantuan kuota ini sangat membantu guna mendukung pembelajaran jarak jauh yang kami lakukan.

Aku juga masih bisa melihat wajah teman-teman sekelasku lewat aplikasi tersebut. Meski begitu, aku tetap merindukan suasana belajar di dalam kelas yang tak bisa tergantikan. Rindu mendengar canda tawa mereka, rindu dengan tingkahnya, lebih tepatnya rindu berdiskusi bersama teman-temanku. Ah,pokoknya suasana di kelas selalu membuat aku rindu untuk bertemu teman-teman. Apalagi ini adalah bangku terakhir kami di tingkat SMA.

Jka tidak ada virus covid-19 mungkin kami dapat menjalani hari demi hari dengan kegiatan yang super padat. Biasanya ada les sore, berbagai kegiatan Try Out (TO), membahas soal ujian, berdiskusi, dan berbagai aktivitas lainnya.

Satu lagi yang membuat aku dan teman-teman sedih karena, tidak ada acara perpisahan khusus kelas 12 tahun ini. Jauh hari sebelumnya aku sudah membayangkan acara perpisahan yang meriah. Biasanya acara perpisahan juga adanya ajang penampilan kreativitas seni antar kelas. Tentu yang lebih mengharukan,hadalah momen berjabtantangan dengan Bapak kepala sekolah juga dengan para guru. Sebab itu adalah momen yang tak terlupakan, untuk terakhir kalinya. Acara perpisahan memang ditiadakan.

Namun, keresahanku, berganti keriangan, manakala teman-teman membuat kesepakatan untuk membuat agenda Photoshoot di Studio Photo sebagai tanda kenang-kenangan.. Beragam sesi photo kebersamaan kami terekspresikan kala itu. Aku senang bukan kepalang, karena aku sangat menikmati kebersamaan dengan mereka.

Saat ini korona memang masih ada, dan wajib waspada.Sudah setahun aku beserta teman belajar di dunia maya, melalui aplikasi yang ada. Meski demikian aku tetap semangat meraih asa untuk mencapai cita. Semoga aku bisa berjaya, Aamiin.

Tanjungbalai, 10 Maret 2021

PROFIL PENULIS

ALVI SYAHRINA PUTRI, kerap di panggil Alvi atau Putri. Ayahnya bernama KARYA BUDI SE dan ibunya bernama CHALIDAH MELVI S.Pd. Ia lahir di Medan, pada tanggal 01 September 2003, merupakan sulung dari dua bersaudara.

Penulis adalah siswi kelas 12 MIA 2, di SMA Negeri 2 kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatra Utara. Memilikikegemaran membaca dan menulis. Prestasi yang pernah ia raih adalah menjadi juara harapan I tahun 2016 pada lomba baca puisi, dan pada tahun 2017 ia meraih juara II pada lomba baca puisi islami.

Selanjutnya, pada tahun 2019 penulis terpilih menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) tingkat kota Tanjungbalai.

Alhamdulillah, pada tahun 2020 penulis menjadi salah satu pemenang dalam lomba menulis Anak Indonesia Cinta Buku.

Ia bisa di hubungi :

Nomor WhatsApp : 083182608627

Instagram : putrialvisyahrina_01

Facebook : Alvi Syahriana

Serta e-mail : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post