Allisya Khansa Kamiliya lahir di Jakarta 13 November 2008, duduk di mobil dibangku tengah belakang abinya yang sedang menyetir. Dia memperhatikan jalan yang padat. Pasalnya, dia akan boarding school. Sedang dalam perjalanan diantar oleh abi, umi, dan kedua adiknya yang berusia 6 tahun dan 9 tahun. Memilih diam adalah yang terbaik, berusaha untuk menutupi rasa antara bahagia dan sedih. Bahagia karena dia akan belajar dilingkungan yang baru, belajar ditempat yang dia cita-citakan sedari kelas 4 SD, sedihnya karena hari perpisahan sementara segera dimulai, mungkin 6 bulan kedepan bisa bertemu kembali, Insya Allah.

ketika dia melihat uminya yang kadang menyeka matanya dengan tisue, melihat kedua adiknya yang masih asyik bercanda. Dia pura-pura tidak tahu akan uminya. Dia menata hati, menguatkan dirinya sendiri. Dia ingin istiqomah. Dia ingin mempertahankan khimar panjangnya yang menjuntai ditubuh langsing yang lumayan tinggi, dia ingin istiqomah menutupi aurat, mempelajari ilmu agama hingga menutup mata agar dapat memeluk jannahNya.

Dia membayangkan bertemu teman-teman seusianya. dia yakin akan banyak disukai teman-temannya, karena dia periang, mudah beradaptasi, dan bisa menjadi sahabat yang menyenangkan, walau kadang-kadang terlihat jutek tapi tetap rendah hati. favoritnya adalah seblak, kebetulan teman-temannya juga banyak yang suka seblak sehingga berniat membentuk genk seblak.Dia juga termasuk pelajar yang cerdas, populer di sekolahannya selalu mendapatkan peringkat pertama, dia suka mencatat, dia yakin catatannya akan banyak berguna.

Didepan, gedung mahad sudah terlihat, dan disinilah awal dia menjadi Allisya yang baru, tanpa orang tua dan adik-adiknya. Hanya akan ada doa-doa yang terus orang tuanya panjatkan. Dia yakin mampu, dia yakin kerasan dan yakin cita-citanya akan tercapai bersama teman teman salihahnya. Dia tak sabar untuk segera turun dan berbaur dengan teman-temannya. Biarlah bahagia dan sedih ini menjadi kenangan. Doakan istiqomah ya teman-teman. Sampai jumpa