Aku dan Tujuanku
Oleh : Alifah Rahmania Roifat
Aku adalah seorang gadis yang menyukai dunia militer, dunia yang berbau politik dan menyukai tantangan. Sejak aku berumur 10 tahun, aku sangat terobsesi dengan Polisi. Dan aku memiliki keinginan menjadi Polwan, rasanya memang tak mudah untuk menjadi Polwan. Ayah ibukku juga bilang, Polwan itu harus kuat fisik dan mentalnya. Tetapi aku yakin, aku juga bisa dan aku pasti bisa. Aku mulai berfikir kembali bagaimana aku bisa mewujudkan mimpiku, bagaimana aku bisa mencapai tujuanku.
Suatu hari, aku duduk mengobrol dengan ayah dan ibu. Sengaja aku menceritakan bagaimana antusias ku untuk menjadi seorang Polwan, aku ceritakan bagaimana nanti jika aku memang menjadi Polwan. Namun dari jawaban ayah ibukku kurang bisa menerima cita-citaku, beliau bilang menjadi Polwan tidaklah mudah. Orang tua mana yang tidak khawatir akan masa depan anaknya? Mungkin ayah dan ibu khawatir karena pekerjaan itu cukup keras untuk anak perempuannya.
Ayah dan ibuku tau aku mengikuti sebuah organisasi Pramuka inti sejak MTs, dan beliau sangat mensuportku dalam kegiatan tersebut. Ada banyak kegiatan dan materi yang aku dapatkan dari organisasi Pramuka itu, mulai dari monteneering, survival, penanggulangan bencana alam, atau hal ekstrim lainnya. Mulai dari sana aku sering menceritakan saat materi ataupun praktek dilakukan, ayah ibuku antusias mendengarkannya. Dan aku meyakinkan bahwa kegiatan yang ekstrim tersebut adalah duniaku, ayah ibuku juga tau aku sangat mencintai alam. Dengan keseharian yang aku lakukan membuat ayah dan ibu percaya bahwa putrinya pasti bisa.
Awalnya ayah menawarkan aku untuk menjadi seorang guru ngaji dan dosen, atau ibukku yang menawarkan aku untuk menjadi seorang hafizah Qur'an dan seorang pebisnis. Memang cita-cita itu semua sangat mulia. Namun aku kembali meyakinkan ayah ibukku, aku akan mencoba dan ikhtiar berusaha juga diiringi doa, bahwa aku bisa. Aku percaya sebuah kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Mungkin aku bisa menjadi seorang Polwan dan seorang guru sekaligus, atau mungkin menjadi dosen yang memiliki bisnis besar, atau seorang Hafizah Polwan.
Di masa remajaku saat ini tentunya sudah harus memikirkan mau jadi apa nantinya, dan bagaimana untuk mempersiapkan masa depan. Pasti kita akan di hadapi dengan kondisi di saat seseorang mudah berubah keadaan perasaan dan kejiwaannya, atau dikenal dengan istilah labil. Dan ketika aku mulai memikirkan kembali keinginan dan tujuanku, aku kembalikan semua pada usaha dan do'aku. Aku harus berusaha untuk mencapai tujuan, apapun pekerjaan yang sedang menantiku, aku harus mempersiapkan dari sekarang. Dengan belajar yang giat, semangat yang tinggi dan do'a yang terus mengalir.
"Jika kamu ingin bahagia, tetapkan tujuan yang mengatur pikiranmu, membebaskan energimu, dan menginspirasi harapanmu." - Andrew Carnegie
Tentang penulis.
Kisah ini ditulis oleh Alifah Rahmania, gadis pelajar asal Jember yang duduk di bangku kelas 10. MA Negeri 02 Jember adalah tempat ia bersekolah. Lahir di Jember pada tanggal 15 Oktober tahun 2006. Memiliki kebiasaan membaca dan hobi berimajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dia dapat dihubungi melalui:
Alamat email : [email protected]
Instagram penulis : @alfrhraoo
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar