Alifah Nurcharissa Chaniago

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Chapter 16. Jembatan Tua (1)

Bian's Pov.

"Eh, kalian tau gak?" tanya Ziva.

"Enggak,"

"Sebenernya ada labirin di sekitar kota ini,"

"Kamu tau dari siapa?" tanyaku.

"Dari kakekku,"

"Apa saja yang kamu tahu tentang labirin itu?"

"Labirin itu sebenarnya masih berada di sekitar, hanya saja tempatnya kecil. Itu yang membuat labirin itu jarang dikunjungi, mungkin hampir tidak ada yang mengunjungi. Untuk sampai ke labirin, kita harus melewati sebuah jembatan. Jembatan tua yang entah masih bisa digunakan atau tidak,"

"Ada lagi?"

"Jika kita masuk labirin, belum tentu kita bisa kembali lagi. Dan ada satu cerita lagi,"

"Apaa?"

"Di dekat labirin juga ada rumah labirin, tapi masalahnya..."

"Masalahnya kenapa?" penasaran Feli.

"Labirin di rumah itu tidak bisa terlihat langsung oleh orang,"

"Maksudnya?" bingung Aris.

"Hm, di dalam rumah itu kita harus mencari dimana letak labirin. Di dalam labirin itu kita juga bisa mendapat petunjuk,"

"Petunjuk apa?"

"Petunjuk tentang siapa pelaku pembunuhan anak-anak di daerah itu. Karena dari berita warga sekitar situ, pelakunya sudah kabur. Sebelum kabur, mereka meninggalkan surat di depan pintunya, bahwa mereka menyembunyikan barang bukti kejahatannya di labirin dalam rumah itu. Selama ini belum ada yang berhasil menemukan labirinnya,"

"Aku jadi penasaran dimana letak labirin itu," kataku.

"Kita coba saja sekarang," kata Aris.

"Sekarang?"

"Iya sekarang kita lihat dulu kondisi jembatan tua itu, masih bisa dilalui atau tidak,"

"Ide bagus," ujar Feli.

"Sekarang kita langsung kesana aja," ucap Ziva.

"Ayok,"

Beberapa menit kemudian, sampailah kami di depan jembatan tua. Jembatan yang terbuat dari kayu ini memang terlihat sudah tidak bisa digunakan, tapi itu bukan lah penghambat bagi kami. Kami tetap akan pergi ke labirin besok pagi, dan melewati jembatan ini.

"Apa besok kita akan lewat sini?" tanya Feli.

"Iyaa,"

"Memangnya jembatan ini masih bisa digunakan?"

"Kita coba besok, kalau tidak dicoba bagaimana kita bisa tahu,"

"Jadi kita akan pergi ke labirin besok pagi?"

"Betull,"

"Sekarang kita pulang, dan siap-siap untuk besok," ucapku.

"Kumpul seperti biasa kan?"

"Iyaa,"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kak, aku mo tanya. Bians Pov itu maksudnya apa, sih?

22 Jun
Balas

Kayak misal aku di cerita itu jadi si Bian itu, atau sudut pandang pertamanya tuh Bian, kira-kira seperti itu

22 Jun



search

New Post