Alifah Nurcharissa Chaniago

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Chapter 5. Es Krim Merah (1)

Bian's Pov.

"Feli, Aris jangan lari-lari di kamarku," seru Ziva.

"Ini nih, Feli ngejar terus,"

"Aku harus bales kamu dulu,"

"Awas aja album pacarku jatuh semua," peringat Ziva.

Aku yang melihat kelakuan mereka bertiga hanya bisa tertawa. Bingung dengan kelakuan ketiganya yang masih seperti anak kecil.

Brakk...

"Feli apa yang jatuh?" tanya Ziva yang sedang di balkon kamar.

"Emm..gak ada kok," jawab Feli.

"Gak ada gimana? jelas-jelas aku denger suara benda jatuh," ucap Ziva sambil masuk ke dalam kamar.

"Emang gak ada Ziva," ucap Aris.

"Ya ampun, album pacarku ," kata Ziva sambil memeluk album itu.

"Kan tadi aku udah bilang, jangan lari-lari," sambung Ziva dengan nada kesal.

"Maaf ya Ziva, tadi itu aku gak sengaja," kata Feli merasa bersalah.

"Aku juga minta maaf ya Ziva, lagian itu album isinya foto siapa sih?" ucap Ziva.

"Iya aku maafin, ini album isinya foto pacar aku," ucap Ziva.

"Pengen liat coba, gantengan siapa sama aku," ujar Aris.

"Gantengan pacar aku lah," ucap Ziva sambil membuka album itu.

"Ini pacarmu?" tanya Aris.

"Iya dong, ganteng kan?" kata Ziva.

"Gantengan aku lah,"

"Ganteng pacarku titik,"

"Lagian pacar halu aja bangga," kata Aris.

"Gapapa halu, daripada yang nyata tapi cuman dianggap teman," kata Ziva sambil tertawa.

"Aku tersakiti, aku diam," kata Aris.

"Iyain,"

"Eh, ngomong-ngomong disini ada kedai es krim kan?" tanya Feli.

"Ada, kedai es krim yang baru buka itu loh," jawabku.

"Oh, iya bener. Di depan sana ada kedai es krim yang baru buka," tambah Ziva.

"Yaudah kita sekarang kesana aja," ucap Aris.

"Ayok lah,"

Beberapa menit kemudian, sampailah di kedai es krim. Walaupun baru dibuka kedai tersebut sudah ramai di kunjungi. Kami memilih tempat di lantai atas, karena pemandangannya sangat indah.

"Langsung pesan aja ya," ucap Aris.

"Iya,"

"Kalian mau rasa apa?" tanya Aris.

"Yang paling enak rasa apa," ucapku.

"Semua enak, tapi rasa red velvet yang paling laku,"

"Yaudah rasa red velvet aja," kata Ziva.

Aku dan Feli mengangguk sebagai tanda setuju.

"Oke, jadi kita pesen rasa red velvet,"

Setelahnya Aris langsung memesan es krim, dan beberapa menit kemudian sudah kembali dengan pesanan mereka.

"Ini pesanannya mas mba," kata Aris.

"Apaan dah," kata Ziva sambil tertawa.

"Langsung dimakan aja, keburu mencair," ucapku.

5 menit kemudian.

"Enak sih, tapi punyaku agak aneh rasanya," ujar Feli.

"Punyaku juga," sambung Ziva.

"Masa sih? punyaku enak-enak aja kok," kata Aris.

"Apa mungkin karena aku baru pertama kali nyoba rasa red velvet ya?" tanya Feli.

"Enggak lah, aku udah pernah nyoba rasa red velvet. Tapi rasanya gak kayak gini, ini lebih ke rasa apa ya? kayak ada amis nya gitu," jawab Ziva.

"Iya bener, kayak ada rasa amis nya," kataku.

"Begini saja, besok pulang sekolah kita kesini lagi saja. Kita pesan rasa red velvet lagi," usulku.

"Boleh tuh, jadi besok pulang sekolah kita kesini lagi," setuju Ziva dan Feli.

"Aku ngikut aja," ujar Aris.

"Sekarang lebih baik kita pulang,"

"Tunggu, aku bayar dulu," ucap Aris.

"Oh iya, yaudah cepetan kamu bayar,"

Aris pergi ke kasir untuk membayar, dan setelahnya kami langsung pulang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post