Chapter 14. Perpustakaan Angker (1)
Bian's Pov.
"Kenapa bisa telat sih? jadi kena hukum kan," batinku.
Saat ini aku sedang menjalankan hukuman, karena telat masuk sekolah. Hukumannya hanya membersihkan perpustakaan, tapi masalahnya ini perpustakaannya luas banget. Hanya aku sendirian saja di dalam perpustakaan ini, karena penjaganya sedang pergi keluar untuk membeli sarapan katanya. Tidak mau membuang waktu, aku langsung membersihkan.
Beberapa menit kemudian, aku selesai membersihkannya. Aku sangat lelah, aku memutuskan untuk duduk di kursi yang letaknya di pojokan. Tidak lupa aku mengambil satu buku untuk ku baca. Biasanya dengan membaca buku lelahku hilang, aneh?mungkin. Tapi itulah kenyataannya.
Saat sedang asik membaca, aku merasa ada orang lain yang duduk tidak jauh di depanku. Seorang perempuan, tapi sepertinya aku tidak pernah melihatnya. Aku memutuskan untuk mendekat dan bertanya kepadanya.
"Misi, apa kamu murid sma ini?" tanyaku.
Dia hanya mengangguk.
"Kalau boleh tau, kamu kelas berapa?"
Dia hanya diam, yang membuatku bingung. Apa mungkin dia tidak nyaman berbicara kepadaku?
"Kamu kenapa disini? di hukum juga?"
"Dia menggelengkan kepala.
"Mau tanya apalagi, daritadi gak ngomong nih cewe," batinku.
"Kamu gak ikut pelajaran?"
Tidak ada jawaban.
"Oh atau mungkin kamu butuh bantuan?"
Mengganguk, hanya itu sebagai jawabannya.
"Kamu perlu bantuan apa?"
"T-tolong aku..."
"Aku harus menolongmu, bagaimana?"
"Aku sudah dibunuh, tolong ungkap dan tangkap pelakunya," katanya.
"Kamu dibunuh disini?"
"Ya, mayatku berada di lemari yang ada pada gudang perpustakaan ini,"
"Lemari? gudang?"
"Lemari yang sudah tidak terpakai, dan gudang yang jarang digunakan juga. Mungkin sekarang sudah tidak digunakan lagi,"
"Dimana letak gudang itu?"
"Dari sini kamu tinggal jalan lurus, belok kiri, dan ada tiga pintu nantinya. Plih yang paling jauh, di dalam ruangan itu ada pintu lagi, dan itulah gudangnya. Disitu ada lemari, disitu ada mayatku. Tolong kamu bantu aku ya, supaya aku bisa tenang,"
"Iya, aku baru tau kalau perpustakaan ini mempunyai gudang. Kalau boleh tau, apakah kamu masih ingat siapa pelakunya?"
"Pelakunya pak Rian,"
"Pak Rian? guru sejarah?"
"Iyaa, tolong bantu aku ya,"
"Iyaa,"
Setelahnya dia hilang entah kemana, dan bersamaan dengan itu bu Ira masuk ke dalam perpustakaan.
"Bian, kamu sudah selesai mengerjakan hukuman?"
"Sudah bu,"
"Sebaiknya kamu kembali ke kelas saja,"
"Baik bu,"
"Aku harus menceritakan ini kepada mereka nanti," batinku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar