Alifah Nurcharissa Chaniago

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Chapter 1. Awal dari Semuanya.

4 orang remaja sedang duduk di pinggir pantai. Keempatnya memandang lurus ke depan, dengan pikiran masing-masing. Hening. Itu cukup mampu menggambarkan suasana saat ini. Akhirnya, Aris mengawali pembicaraan.

"Ehm, test,"

"Apaa?" tanya Bian.

"Jadi kan kita udah di pantai ini dari 2 jam yang lalu,"

"Trus?" tanya Ziva,

"Kalian pasti udah bosen kan?"

"Enggak tuh" kata Felis.

"Ha?serius?padahal aku udah bosen," ucap Aris sambil memasang wajah sedih.

"Ck, gak usah pasang muka sedih deh. Keliatan tambah jelek malah," kata Ziva.

"Kamwu swekarang jwahat ya samwa akhu," kata Aris dengan nada lebay.

"Dasar lebay," ucap Bian.

"Sedih salah, lebay salah, mau kalian apa sih?" tanya Aris sebal.

"Kamu diam," jawab ketiganya.

Mendengar jawaban ketiga temannya, membuat Aris menjadi kesal. Aris memilih merebahkan tubuhnya diatas pasir pantai, dan hal iitu diikuti oleh ketiga temannya.

"Dasar gak kreatif kalian semua. Bisanya ikut-ikutan doang," batin Aris.

Mereka sama-sama memandang langit. Keadaan kembali hening, namun tidak lama Bian kembali bersuara.

"Bagaimana jika kita melakukan petualangan saja," kata Bian.

"Petualangan?" tanya ketiganya.

"Iya, petualangan. Tapi petualangan yang jarang dilakukan oleh kebanyakan orang," tambah Bian.

"Ha?maksudnya?"

"Jadi kita akan melakukan petualangan yang nantinya akan memecahkan beberapa kasus atau misteri,"

"Sepertinya menarik," ucap Aris.

"Nah di dalam petualangan ini, kita nantinya akan sering bertemu dengan darah,"

"Darah?"

"Iya, darah. Kalian penasaran dengan petualangan yang aku maksud?"

"Lumayan," kata Felis dan Ziva bersama.

"Untuk saat ini kalian boleh mengatakan lumayan lah, tidak tertarik, atau sebagainya. Tapi, besok jika kalian

sudah mencobanya, kalian pasti akan sangat tertarik dengan petualangan ini,"

"Jadi mulai kapan kita bisa memulai petualangannya?" tanya Felis.

"Mulai minggu depan saja," jawab Bian.

"Kenapa tidak minggu ini saja?" tanya Ziva bingung.

"Karena minggu ini kita ada ujian,"

"Oh iya, aku lupa," ucap Ziva sambil terkekeh.

"Dasar pelupa," cibir Aris.

"Jadi, deal ya petualangan dimulai minggu depan?" ujar Bian.

"Deal" kata ketiganya.

Mereka berempat sejak tadi sedang berpikir hal apa yang akan mereka lakukan setelah ujian nanti, dan kini mereka sudah tau apa yang akan dilakukan.

Ya, sebuah petualangan berbeda dari yang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post