Alfa Alfi Aunillah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Satu Berdampak pada Semua

Ada sebuah pendapat umum jika membahas pendidikan. Hal ini berkaitan dengan peluang kerja dan peningkatan karir, opini ini jelas sekali melekat pada beberapa pandangan masyarakat. Akan tetapi kemudian pertanyaan demi pertanyaan muncul. Seperti bagaimana dengan seseorang yang dapat meraih kesuksesan tanpa meraih pendidikan formal yang tinggi seperti pada umumnya?

Makna pendiidkan sejatinya tidak mungkin sesempit itu. Memang benar salah satu jalan mencapai kata ‘sukses’ adalah melalui pendidikan. Namun, pendiikan seperti apa yang sebenarnya dimaksud tentu menjadi sebuah kata yang harus didalami kembali.

Bila menilik mengenai pendidikan sendiri dalam KBBI, terdapat 2 pengertian. Pengertian pertama yaitu proses, cara, perbuatan mendidik. Sedangkan pada pengertian kedua disebut proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pelajaran dan pengajaran. Dari kedua pegertian ini saja kata ‘pendidikan’ secara jelas tidak memaparkan penulisan pendidikan formal atau bentuk pendidikan lainnya. Jadi, bisa disimpulkan pendidikan bukan hanya segala hal yang didapat atau ditempuh melalui sekolah.

Membicarakan mengenai pendidikan, umumnya kita sudah terbiasa sedari lingkungan keluarga. Di mana nilai-nilai kebaikan, karakter, pengetahuan agama, sikap dan perilaku. Segala hal yang telah disebutkan sedemikian rupa tersebut merupakan sekumpulan pendidikan yang didapatkan pertama kali. Hal itulah kemudian yang menjadi dasar seseorang dalam menyikapi segala hal yang ia alami dalam kesehariannya.

Saat usia bertambah, maka akan memasuki dunia sekolah. Hal yang sering sekali digadang-gadang sebagai salah satu jalan menuju kesuksesan. Pendidikan formal dengan berbagai mata pelajarannya. Akan tetapi, bahkan dalam sekolah pendidikan tidak bermakna sebatas pengajaran mata pelajaran yang diterima oleh siswa.

Kemudian lingkungan masyarakat, tempat di mana terdapat interaksi dan berbagai pola pikir. Ada baik dan buruk yang tampak pada setiap karakter yang lahir dari berbagai latar belakang yang berbeda. Cara berkomunikasi, berperilaku, menanggapi sebuah isu atau masalah akan terlihat berbagai jenis pengambilan keputusannya. Dari sinilah juga seseorang dapat dikatakan menempuh sebuah pendidikan. Bahkan masyarakat adalah pendidikan paling menarik yang bisa kita pelajari.

Memang benar untuk mencapai sebuah kesuksesan jawabannya bukan selalu dengan pendidikan formal. Anggapan bahwa ketekunan dan usaha keras sebagai penentu dari kesuksesan itu sendiri juga tidak bisa disebut sebagai pendapat yang salah. Akan tetapi pada kenyataannya bukankah ketekunan dan usaha juga lahir dari sebuah pendidikan?

Alasan diri kita sendiri ingin sukses terkadang berasal dari rasa kagum serta motivasi dari seseorang yang sudah berada di posisi tersebut. Hal itulah yang menjadikan seseorang belajar untuk bermimpi menggapai cita-cita mereka. Mengambil hikmah dari setiap kisah hidup orang sukses bahwasannya tidak segalanya adalah proses instan, justru harus melalui sebuah kisah yang panjang.

Dari masyarakat, ada berbagi hal yang bisa dipelajari untuk mencapai sebuah sukses. Lewat pengalaman diri sendiri maupun segelintir kisah yang terdengar menjadikan sebuah pendidikan yang sangat bernilai bagi kehidupan.

Pendidikan melahirkan orang yang sukses. Saat seorang pribadi dapat memajukan dirinya sendiri artinya akan ada pribadi lain yang akan terpengaruh juga. Mungkin seseorang sebagai pribadi adalah aspek yang paling kecil seolah tidak berarti. Akan tetapi, nyatanya setitik langkah yang dilakukan seseorang dapat berpengaruh besar pada sebuah peradaban.

Kembali lagi pada pembahasan masyarakat. Coba kita kaitkan sebentar antara pribadi dan masyarat. Seorang pribadi. Karakter, sikap, dan pola pikir sering kali dipengauhi oleh bagaimana masyarakat itu. Lingkungan masyarakat juga merupakan aspek penting bagi pendidikan. Apabila salah seorang anggota dalam masyarakat tersebut dapat mencapai sukses bukan tidak mungkin bagi yang lain untuk termotivasi dan memiliki keinginan yang sama.

Dari sinilah pendidikan masyarakat akan melahirkan proses pendewasaan dan pengembangan diri. Ke depannya akan ada banyak kesempatan yang bisa diperoleh lewat pendidikan. Segala bentuk prosesnya akan melahirkan cara pandang dan pola pikir yang menghantarkan kita pada kesempatan-kesempatan baru yang bisa diambil pada masa mendatang. Seseorang akan bisa menghadapi masalah dengan tindakan yang lebih bijaksana.

Proses itu pun akan terus berlanjut karena berdampak pada anggota masyarakat lain. Sehingga pendidikan tersebut akan menjadi hal yang membudaya dan memiliki pengaruh positif bagi orang banyak. Sesuatu yang awalnya disebut sebagai aspek kecil ini akan berkembang dan dapat memelihara serta menjaga bagian yang lebih universal, seperti daerah, bangsa, bahkan dunia.

Seperti yang telah disebutkan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam Filosofi Tri Rahayu. Di mana pendidikan punya tiga peran yaitu memajukan dan menjaga diri, memelihara dan menjaga bangsa, serta memelihara dan menjaga dunia. Dari filosofi ini dapat diketahui bahwa ketiganya memiliki keterkaitan. Mulai dari peranan diri sendiri akan sangat berpengaruh pada lingkungan sekitar, bahkan bangsa dan dunia.

Sejatinya melalui keseimbangan positif antar pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat akan memiliki banyak pengaruh dari segi karakter, pola pikir, pemahaman, dan pengalaman. Pendidikan bisa membudaya dalam ketiga bentuk tersebut dan menjadikan manusia selamat dan bahagia.

Selamat dan bahagia, itulah tujuan akhir dari pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Manusia akan menjadi makhluk yang merdeka, dewasa, dan punya pola pikir yang sudah terasah dengan baik. Sehingga lahirlah sebuah kesuksesan pada dirinya sebagai salah satu akar yang menjadikan ‘sukses’ pada suatu bangsa.

Sekalipun banyak makna untuk kesuksesan pada tiap pribadi. Akan tetapi, apalagi yang diharapkan selain keselamatan dan kebahagiaan. Oleh karena itulah, ada pendidikan sebagai pelengkap dan bentuk proses untuk mencapai akhir tersebut.

Biodata

Alfa Alfi Aunillah atau biasa dipanggil dengan Nila ini lahir di Gresik 17 tahun silam, tepatnya pada tanggal 2 Januari 2006. Sekarang tengah menempuh pendidikan sebagai seorang siswi di SMA Negeri 1 Kebomas. Mempunyai hobi membaca novel, menulis, dan menonton drama. Dapat dihubungi melalui e-mail [email protected] dan nomor WA 085607906743.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post