SYALAND 01 - PERKENALAN
SYALAND 01 – PERKENALAN
Syaland adalah tempat dimana kita bisa tertawa lepas dan merasakan hangatnya sebuah persahabatan tanpa kecanggungan. –Jericho Delvino
***
“Hello spada, mamang Richo is come back again.” Teriakan seorang cowok yang tidak tahu malu itu menggelegar di seluruh penjuru kelas X MIPA 1.
“Ribut banget sih, lo, kita-kita nggak budek kali, ngomong selow aja juga udah kedengeran!” omel seorang cewek yang diyakini sebagai pelopor terbentuknya geng terpopuler seantero sekolah itu.
“Tahu, nih, kalau berbuat memang nggak ngotak dulu!” kali ini cewek yang selalu diyakini sebagai bendahara kelas tergalak sepanjang masa mulai angkat bicara. Siaga satu.
“Santuy bossque, santuy-santuy. Tarik napas dalam-dalam dan jangan pernah lepaskan.”
“MATILAH, GOBLOK!” umpat para SYALAND tak tanggung-tanggung.
Ya, begitulah rutinitas yang selalu terjadi setiap harinya di X MIPA 1 atau dengan nama kerennya, CESIO, Community Science Of One.
***
THE SYALAND…
Nama sebuah geng yang terdiri dari delapan personil dengan tiga orang cowok-cowok ganteng dan lima orang cewek-cewek cantik. Geng ini berisikan para manusia laknat dengan berbagai tingkah laku yang sangat nyeleneh. Nama THE SYALAND pun diambil dari kesamaan personil-personil didalamnya yang terdiri dari orang-orang sialan.
Calista Rachellina
Ketua geng The Syaland yang dikenal sebagai cewek penyandang gelar juara paralel SMA Cendana di tahun pertama menginjakkan kaki di sekolah itu, sekaligus sekretaris terajin sepanjang masa. Selalu dipanggil Tata oleh orang terdekatnya. Memiliki tubuh yang tinggi semampai dan merupakan anggota paskibra bagian pembawa baki. Pernah menjabat sebagai ketua OSIS semasa SMP dan paling bisa berpuisi serta menciptakan sajak yang indah ketika berbicara. Bercita-cita menjadi seorang Dokter.
Miranda Destania
Bendahara galak milik CESIO, sahabat pertama Calista di SMA Cendana. Cewek itu juga anggota paskibra sama seperti Calista, hanya saja dia tidak memiliki otak seencer Calista. Mempunyai kemampuan berbicara dengan kecepatan diatas rata-rata kemampuan manusia pada umumnya. Memiliki cita-cita sebagai Ahli Hukum.
Aurora Saqeena
Cewek yang identik dengan kulit berwarna hitam manis dan lesung pipi yang bisa menghipnotis siapapun yang memandangnya walau hanya sekelebat. Memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi tapi bercita-cita menjadi seorang Polisi Wanita. Memiliki bakat dance yang tiada tandingannya. Cewek ini adalah pemain Snare Marching Band SMA Cendana.
Bianca Aurelia
Playgirl SMA Cendana yang bercita-cita sama seperti Aurora. Anggota paskibra yang terpilih atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa karena tingginya yang tidak sesuai dengan kriteria. Memiliki suara emas dan sering mengikuti event-event musik di sekolah maupun di luar sekolah.
Belinda Sylvia
Manusia terkerdil diantara ketujuh sahabatnya. Bercita-cita menjadi seorang model dengan tinggi jauh dibawah rata-rata. Pernah ditawarkan menjadi mayoret SMA Cendana karena wajahnya yang cukup menawan tetapi dibatalkan kembali karena tingginya yang tidak memadai.
Jericho Delvino
Cowok dengan kelakuan paling nyeleneh diantara para Syaland lainnya. Masuk MIPA 1 berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berakhir dengan peringkat terakhir di kelas unggulan itu. Sudah bersahabat dengan Calista sejak SMP dan menjadi saingan terbaik Calista dalam olimpiade matematika. Tapi entah apa yang terjadi pada otaknya, sehingga kepintaran yang dimiliki oleh dirinya seakan menguap begitu saja dan digantikan dengan kegoblokan tiada tara. Satu-satunya manusia yang tidak memiliki cita-cita.
Leonardo Erfando
Sahabat Calista sejak zaman dahulu kala, dari masa taman kanak-kanak hingga menengah atas saat ini. Selalu berada di sekolah yang sama dengan Calista dan hanya sekali pisah kelas dengan Calista, selebihnya mereka selalu bersama. Suatu keberuntungan bagi cowok dengan bakat berbahasa Inggris ini bisa kecipratan kepintaran Calista hingga bisa tetap bersama di X MIPA 1. Memiliki banyak cita-cita dan yang paling diminatinya adalah jurusan Manajemen Bisnis.
Virgo Crishpando
Mantan wakil ketua OSIS masa menengah pertama dan sekarang adalah ketua kelas X MIPA 1. Cowok ini diberi gelar oleh para sahabatnya sebagai fuckboy garis keras. Tidak memiliki bakat menonjol di bidang apapun kecuali urusan menggoda wanita. Memiliki tinggi hampir setara dengan Calista dan juga anggota paskibra. Bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses.
***
“Woi, Syaland! Bagaimana kabar mu hari ini?” tanya Leo dengan nada yang tidak santai.
Calista tidak menjawab sapaan sahabatnya itu, melainkan hanya memberikan tatapan tajam, setajam silet.
“Kusut amat muka lo, Ta, kayak orang kelilit utang aja. ‘kan nggak lucu cantik-cantik gini mikirin utang.” Virgo, Ketua kelas X MIPA1 tiba sambil menyandang tas hitam kebanggaannya.
Sementara Miranda hanya terkikik geli melihat kelakuan para sahabatnya “Biasalah, Go, anak-anak suaranya nggak bisa di kontrol. Pagi-pagi udah teriak-teriak kayak rentenir minta tagihan utang.”
“Kirain beneran di kejar-kejar utang si Tata,” ucap Virgo sambil terkekeh pelan.
“Jangan ngadi-ngadi lo, Go, masih anak orang kaya gue, nih,” kata Calista.
“Wah, sombong banget lo!” ungkap Richo menggebu-gebu, sungguh alay sekali.
“Songong, sih, kalau dia, nggak sombong,” sahut Leo dengan nada seperti orang yang sudah menyimpan dendam sejak lama.
“Siapa yang songong?” tanya Aurora yang baru tiba bersama Belinda dan Bianca.
“Lo itu yang songong!” ketus Calista.
“Sewot amat mbak, hati-hati kena demam berdarah lho.” Bianca berkata sambil beranjak menuju tempat duduknya.
Richo menampilkan wajah penuh tanda tanya, “Gimana ceritanya sewot bisa bikin demam berdarah?”
Belinda menepuk pelan bahu Richo, “Lo tahu satu hal nggak, Cho?” tanya Belinda.
“Tahu apaan?”
“Lo itu… “
“Apaan, woi, anjir, jangan setengah-setengah.”
“Lo itu, goblok banget, yang sabar, ya.” Belinda mengusap punggung Richo dan menampilkan raut wajah yang dibuat seolah-olah dengan merasakan kesedihan.
“Dih, bangsat!” maki Richo tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Belinda.
“Kasian banget, ya, orang tuanya pasti nyesel punya anak kayak dia,” ucap Miranda dengan nada beriba hati.
“Iya, bener banget, mungkin dari awal orang tuanya udah pengen hilangin nyawanya dia, tapi takut ketahuan tetangga, jadi, ya, pura-pura aja dulu, ntar juga mati sendiri,” sahut Calista mendukung drama yang dilakukan oleh teman-temannya.
“WOI!” Richo berteriak kesal.
“Terus ntar keluar berita di TV ‘di duga sudah bosan mengurus anak yang tidak berotak, sepasang suami istri tega tidak memberi makan anaknya hingga kehilangan nyawa’ trus ntar jadi viral se-Indonesia,” tambah Leo dan diangguki oleh Virgo.
“Woi, asu, kalian ngomong seolah-olah gue gak ada disini, bangsat memang!”
“Semoga arwahnya diterima di neraka yang paling dalam,” ujar Aurora.
Bianca mengangkat tangannya seperti sedang berdo’a, “Amin!”
“DASAR ANAK SETAN!” umpat Richo keras.
Kemudian satu kelas pun tertawa melihat kelakuan para Syaland yang memang sudah menjadi tontongan sehari-hari bagi warga CESIO.
“Eh, Cho, menurut lo, Syaland itu apa, sih?” tanya Bianca tiba-tiba.
Richo terdiam sejenak, “Kalau gue nyebutinnya, Syaland adalah tempat dimana kita bisa tertawa lepas dan merasakan hangatnya sebuah persahabatan tanpa kecanggungan.”
Kemudian semuanya terjebak dalam keheningan meski tidak mencekam dengan bermacam-macam perspektif masing-masing dari kalimat yang baru saja diungkapkan oleh seorang Jericho Delvino.
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar