PRAMUKA MENGUJI MENTAL SISWA

2 tahun yang lalu, aku duduk dikelas 2 smp. Tepatnya pada tahun 2019, tentunya sebelum virus corona melanda di indonesia. Disitulah masa-masanya kegiatan pramuka yang sangat ekstrim bagiku. Karena pada saat itulah semua para siswa kelas 8 dilatih keras. Mulai dari fisik,mental,kesabaran dan kedisiplinan. Start mulai pukul 07.00 malam dari sekolah, selanjutnya jalan kaki menuju lapangan. Jaraknya sekitar 6km, dengan membawa tas yang sangat berat. Betapa lelahnya, sampai-sampai dipertengahan perjalanan ada rekan saya yang terjatuh pingsan. Untungnya panitia cepat tanggap dan dapat di sadarkan kembali. Disinilah kesabaran kita diuji, dimana kita harus benar-benar mengikuti kegiatan, dengan penuh tanggung jawab dan kesabaran, agar kegiatan ini dapat terselesaikan. Karena jika hanya menggeluh tidak akan membuahkan hasil, lebih baik memperbanyak usaha untuk meyelesaikannya daripada mengeluh. Melewati hutan-hutan dan rawa-rawa, tiba-tiba kami diberhentikan oleh panitia. Karena akan ada pengecekan barang-barang seperti kayu bakar,senter,tenda,mantel, dan lain sebagainya. Ada beberapa teman saya yang tidak membawa kayu bakar dan senter, setelah itu panitia dengan sergap menghampiri sang murid, lalu menegurnya dengan keras, dan memberinya sanksi yaitu push up. Ini adalah keujian mental dan kedisiplinan, karena kita akan ditegur sekeras mungkin, apakah kita takut atau tetap tegar atau kita malah mengundurkan diri. Kedisiplinan juga diajarkan dalam kegiatan ini, apakah kita membawa kelengkapan berkemah atau kita terlupa untuk membawanya. Sesampainya di lapangan, kami harus bergegas untuk memilih teman untuk berkemah dalam 1 tenda. Dan membuat tenda dengan secepat-cepatnya, untuk segera memasak mie sebagai makan malam kami. Jam menunjukkan pukul 02.00 malam, kami masih belum diperbolehkan tidur dalam tenda, masih ada kegiatan lainnya yang harus dilewati. Mata sudah sangat mengantuk, kami hanya diperbolehkan istirahat dalam tenda dan tiba-tiba adzan shubuh berkumandang. Aku bersama temanku belum sempat tidur sama sekali hanya memajamkan mata sambil rebahan. Betapa mengantuknya mulai dari sore hingga 4 pagi belum tidur sama sekali. Jujur saja setelah saya melewati kegiatan itu, aku sadar betapa pentingnya latihan mental,fisik dan kedisiplinan. Karena itu semua akan sangat berguna bagi masa depan kita. Jadi itulah alasan kegiatan ekstra pramuka adalah kegiatan yang wajib bagi semua sekolah dan semua siswa-siswinya. Dibalik kekerasan atau kemarahan dari seorang DP (Dewan Penggalang) dan panitia, pasti ada tujuan yang baik untuk kita kedepannya. Jadi tetap semangat untuk teman-teman semua yang mengikuti ekstra pramuka, jangan pantang menyerah sebelum kalia menyesal tidak mengenal dan mengetahui banyak tentang pramuka. Pramuka memiliki manfaat diantara lain: menumbuhkan rasa semangat gotong royong,peduli sesama umat manusia, melatih dan memupuk rasa mandiri. Semangat untuk teman-teman semua dan semoga sukses.

BIODATA PENULIS

Akmal Anggito Awi lahir di kota Magetan, tepatnya di Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 26 Mei 2006. Merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Saat ini Akmal duduk dikelas 1 SMA. Akmal telah menghasilkan beberapa tulisan seperti cerpen yang berjudul "Ayahku Pahlawanku" "Kesuksesan Membutuhkan Proses" "Orang Tua Marah? Mungkin Itu Karena Sayang" "Nenekku Tercinta Sudah Tiada" dan masih banyak lagi. Akmal ingin lebih banyak menginspirasi banyak anak di Indonesia untuk menulis. Melalui gerakan nasional satu siswa satu buku (sasisabu). Jika ingin lebih dekat, bisa hubungi Akmal di email [email protected] atau di nomor 085748625547