Teman Yang Baik
Reki dan Said dikenal sebagai sahabat baik yang populer di sekolah. Meskipun berbeda kelas, tapi mereka selalu menghabiskan waktu istirahat bersama. Tidak ada yang meragukan eratnya persahabatan di antara mereka.
Meski berbeda karakter, tetap tidak menghalangi kedekatan mereka. Reki merupakan seorang siswa pendiam yang tidak akan populer jika tidak bersama Said. Sedangkan Said cenderung seperti seorang pembual yang hobi memamerkan barang-barang milik Reki.
Suatu hari pada sebuah acara pengundian hadiah, Reki terpilih menjadi salah satu pemenang. Ia datang bersama Said. Di sana para pemenang diperbolehkan untuk memilih sendiri hadiah berupa voucher belanja dengan berbagai nominal.
Dari lima pemenang terpilih, Reki mendapat giliran keempat untuk mengambil hadiah. Reki melihat pemenang yang akan mengambil hadiah setelahnya, yaitu seorang ibu berpakaian lusuh dengan keempat anaknya yang masih kecil. Ia kemudian melihat voucher yang tersisa.
Melihat nominal pada voucher yang tinggal dua pilihan, ia memilih voucher belanja dengan nominal paling rendah kemudian berbalik dan tersenyum pada ibu dan empat anaknya. Hal ini membuat Said terkejut dan menganggapnya bodoh.
Said kemudian mencoba menguji Reki dengan uang yang ia bawa. Ia meminta Reki untuk mengambil salah satu uang yang ia sodorkan. Sedikit bingung, Reki mengambil uang dengan nominal paling rendah.
Keesokan harinya Said bercerita kepada teman-temannya tentang kebodohan Reki. Untuk membuktikannya, Said memanggil Reki ke hadapan teman-teman kelasnya.
“Hai, Reki, aku ada uang nganggur nih. Kamu pilih yang mana? Aku kasih buat kamu.” Said menyodorkan uang sejumlah Rp10.000 dan Rp20.000 kepada Reki.
Reki pun mengambil Rp10.000 dari Said. Said dan teman-temannya tertawa dan mengatakan bahwa Reki bodoh. Peristiwa ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Beberapa teman Said juga ikut-ikutan melakukan hal itu.
Reki tetap diam dipermalukan seperti itu. Dan setiap kali dipaksa untuk memilih, ia selalu bersikap tenang dan memilih uang dengan nominal yang paling rendah. Ia juga ikut tertawa ketika orang-orang menertawakannya.
Hingga suatu hari ketika Said memamerkan kebodohan Reki pada salah seorang kakak kelas terpopuler bernama Rifki dihadapan teman-teman kelasnya. Said kembali menyodorkan uang, kali ini bernominal Rp50.000 dan Rp100.000, kepada Reki dan memintanya memilih.
Lagi-lagi Reki memilih uang dengan nominal terendah. Semua orang tertawa, menertawakan Reki yang hanya tertunduk, kecuali Rifki. Ia tertegun mengamati siapa sebenarnya yang sedang membodohi siapa.
“Lihat, Bang. Teman baikku yang satu ini unik kan?” kata Said kembali mulai mempermalukan Reki.
“Ya, dia memang unik dan cerdas. Jika saja ia memilih uang dengan nominal tertinggi dari awal, maka kalian tidak akan mau bermain dengannya bukan? Cobalah kalian hitung berapa ratus ribu yang sudah kalian keluarkan cuma-cuma,” kata Rifki.
Dia pintar, memilih bersabar untuk mengambil keuntungan lebih. Jadi, sebenarnya siapa yang sedang membodohi siapa?” lanjut Rifki tertawa.
Semua orang terdiam mendengar penjelasan dari Kak Rifki. Seketika mereka merasa telah melakukan hal bodoh yang sia-sia. Sedangkan Reki tersenyum memandang Kak Rifki yang berbalik menertawakan Said dan teman-temannya.
Pada akhirnya, bagi Reki teman yang baik itu selalu ada memberikan tambahan penghasilan tak terduga meski harus dibayar dengan kesabarannya. Tapi tidak apa-apa, setiap perbuatan pasti ada bayarannya dan perbuatan Said dibayar dengan uang serta rasa malu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
kereeeennn.. bikin lagi yah
Okkkkkeeeeeeeeee
kapan nih, mau buatnya lagi?
kapan-kapan... emang kenapa?
cepetan woyy.. aku nungguin kau tau
cepetan woyy.. aku nungguin kau tau
kekirim dua kali, mohon mangap...
kerenn..
makasih sausan.. aku aja yg bales
hahaha, makasihh
ups, salah tulis
Kereenn.. ><
hahaha, makasihh
keren skali kak.sangat bermanfaat
iya.. makasih ya.. oh ya.. ini kakaknya.. jadi ga usah bingung
Keren Kakak
terima kasih griselda.. oh ya, ini kakaknya... ga usah panggil kakak ya, kalian seumuran kok.. kelas 4
Keren banget kak