KARYA YANG TERLAHIR DARI SEBUAH KETERPAKSAAN
KARYA YANG TERLAHIR DARI SEBUAH KETERPAKSAAN
Penulis: Akhdan Fakhri Zulhanni
Pada suatu hari, saya dihampiri oleh Bu Yuni. Beliau adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN 2 Jember. Bu Yuni menghampiri saya dan mengajak saya untuk ikut berpartisipasi dalam lomba menulis di Mediaguru. Tidak hanya sekali atau dua kali Bu Yuni mengajak saya untuk ikut lomba menulis, tetapi berkali-kali bahkan hampir setiap hari.
Pada saat itu, saya sempat mau ikut. Akan tetapi, karena saya malas dan saya memang tidak suka membaca dan menulis, akhirnya saya tidak jadi ikut. Selain malas untuk menulis, saya juga mengikuti banyak kegiatan di madrasah saya. Contohnya, OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah), Dewan Galang (Pramuka), Paskibra, IPS Club, Albanjari, dan lain-lain. Sering kali saya juga meninggalkan kelas dan tidak ikut pelajaran. Sampai-sampai saya sering dinasihati oleh guru-guru agar tidak sering-sering meninggalkan kelas. Tetapi karena saya memang lebih suka belajar di luar kelas jadi saya tetap bandel tidak mau masuk kelas. Jujur, saya memang lebih suka belajar secara praktik dari pada belajar secara teori di kelas yang monoton.
Saya mulai belajar menulis sejak saya mengikuti pelatihan karya tulis di madrasah saya. Ketika itu, saya belum tahu apa itu karya ilmiah remaja. Namun karena saya disuruh oleh guru dan saya penasaran akhirnya saya ikut pelatihan tersebut. Sebenarnya saya sempat heran, mengapa harus saya yang dipilih. Padahal saya tidak punya bakat dalam hal menulis dan saya memang tidak suka menulis dan mambaca.
Dalam pelatihan itu, saya diajari cara menulis karya ilmiah yang benar. Saya dipaksa oleh guru saya untuk mengikuti lomba MYRES (Madrasah Young Researchers). Walaupun saya tidak suka menulis tetapi saya selalu didukung oleh madrasah saya untuk belajar menulis. Sampai-sampai saya dikirim ke Kediri sebagai perwakilan MTsN 2 Jember untuk mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja (PIR). Sepulang dari sana, saya mengikuti lomba MYRES. Saat pengumuman MYRES, ternyata saya tidak lolos ke tahap berikutnya. Saya sangat merasa bersalah kepada pembimbing dan madrasah saya. Di situ mental saya langsung down dan saya menganggap bahwa menulis itu susah dan ruwet. Namun saya terus diberi semangat oleh guru-guru untuk mengikuti lomba berikutnya.
Bulan lalu, saya melihat teman-teman dari kelas akselerasi banyak yang menang dalam lomba menulis. Saya heran saat melihat mereka, mengapa mereka bisa dan saya tidak? Mengapa saya tidak ingin mencoba?
Beberapa hari yang lalu, madrasah saya mengadakan seminar literasi yang dihadiri oleh CEO Mediaguru, Bapak Mohammad Ihsan dan Pak Eko Prasetyo, Pemimpin Redaksi. Lagi-lagi, saya dipilih menjadi perwakilan kelas saya untuk mengikuti seminar tersebut. Awalnya saya menolak karena saya malas dan masih banyak tugas yang harus saya kerjakan. Tetapi, karena di kelas saya tidak ada yang mau, akhirnya saya terpaksa harus ikut. Dalam seminar tersebut, saya diajari cara menulis. Selanjutnya saya langsung disuruh untuk praktik menulis dengan tema “Jika Aku Menjadi….” Dari situ saya bisa merasakan bahwa menulis itu mudah dan seru.
Keeseokan harinya saya dipanggil lagi oleh Bu Yuni untuk mengikuti lomba menulis di Mediaguru, yaitu lomba yang saya ikuti saat ini. Saya langsung tertarik untuk mengikuti lomba tersebut. Saya telah percaya diri dan bersemangat untuk menulis. Sesampainya di rumah, saya langsung mencoba untuk menulis sendiri. Karena masih awam, saya kehabisan ide untuk melanjutkan menulis. Keesokan harinya saat saya di madrasah, saya mencoba melanjutkan menulis dan lagi-lagi saya kehabisan ide. Kemudian saya mengobrol dengan teman-teman saya yang sering bermain dan bertukar cerita. Lalu saya mendapat ide untuk melanjutkan menulis. Hal itu mungkin juga dialami oleh penulis yang awam seperti saya.
Setelah selesai menulis, saya sadar bahwa hanya dari sebuah tulisan saja bisa berbuah karya. Saya berjanji, setelah mengikuti lomba ini, saya akan menulis dan terus menulis. Semoga saya bisa menang.
BIODATA PENULIS
Hai teman-teman literasi se-Nusantara! Perkenalkan nama saya Akhdan Fakhri Zulhanni. Saya adalah seorang pelajar kelas 9 di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jember. Hobi saya adalah fotografi, musik, dan Pramuka. Bila ingin kalian ingin kenalan, bisa hubungi saya via
Instagram: @akhdanfakhri_
Facebook: Akhdan Fakhri
Email : [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar