Sebatas apa cita cita mu kata 'DIA'
Hai! Perkenalkan nama saya Aisyah Putri Hahe Setiyawan. Saya ingin menampilkan karya pertama di website ini. Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kalian. Selamat membaca!
Sebatas apa cita cita mu kata "DIA"
Zaman tambah maju dan tambah modern. Kemajuan ilmu pengetahuan di segala bidang , munculnya ide ide baru. Tekhnologi canggih, sehingga mudah untuk memajukan bangsa dan negara.
Beberapa anak bangsa setuju dengan kemajuan zaman namun ada juga yang bimbang dan bahkan tidak setuju. Mengapa bimbang dan tidak setuju, semua tergantung pada pola sudut pandang.
Wahai anak bangsa sebatas apa cita citamu, kata dia. Siapakah "Dia", "Dia" adalah otak pemikiranku. Pikiranku yang menilai arti filosofi kehidupan. "Dia" yang memberiku gambaran tentang perhitungan ilmu yakni "Ilmu cerdas dalam menilai sesuatu".
Si "Dia" dalam ide nya bertanya "Manusia selalu punya keinginan ini dan itu lantas apa hasilnya?" Dan aku menjawab hasilnya adalah " Kesenangan". Lalu si "dia" bertanya lagi " Setelah kesenangan diraih akan muncul keinginan lagi....ingin ini dan ingin itu" . Mendengarnya....Aku terdiam tertunduk dan terpaku.
Di beberapa negara maju, manusia telah kalah dengan robot. Alat kebersihan pakai robot, parkir kendaraan pakai robot, beli minuman dan makanan pakai robot, alat belajar pakai robot. Akhirnya tenaga kerja manusia berkurang dan tidak digunakan, karena kalah dengan robot kalah dengan yang namannya mesin. Inikah zaman modern, inikah jaman yang maju kata si "Dia".
Lalu muncul daya saing, persaingan antar manusia. Berlomba lomba menjadi hebat berlomba lomba menjadi pintar. Persaingan itu wajar namun yang ditakutkan adalah pertengkaran. Si "Dia" berkata "Berdamailah dengan keadaan".
Semua manusia pasti punya cita - cita, namun sebatas apa cita - cita itu sesungguhnya kata si "Dia". Sebatas keinginan, sebatas kebutuhan, atau sebatas tuntutan hidup. Hidup ini sementara, lantas cita cita apa yang pantas kuraih tanyaku kepada si "Dia". "Dia" pun menjawab "Cita cita yang bermanfaat sampai akhir dari kehidupan yaitu kehidupan setelah kematian".
Pintar saja atau pintar dan berakhlak, lagi lagi tanya si "Dia" yang muncul di pikiranku. Tidak ada orang bodoh yang ada hanyalah orang yang malas. Ketika malas ditinggalkan maka kepintaran mudah diraih. Namun pintar saja tidak cukup harus disertai tindakan atau perilaku yang berakhlak mulia. Sopan santun dan tidak meninggalkan adab. Maka sempurnalah kepintaran itu jika dilakukan.
Setelah kepintaran diraih tetap jaga hati, pikiran terutama lisan. "Man affat Al lisan" bahayanya sebuah lisan, jika kau dipuji lalu kau terlena akan sebuah pujian, kau dapat berubah sombong, riya dan ujub yang akan muncul. Maka, tetaplah tawadu' rendah hati dalam segala hal.
Bahagia dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Cita - cita apapun itu akan bermanfaat apabila mampu amanah dalam menjalankan tugas, yakni tugas yang mulia. Menjalaninya memang terlihat sulit, namun jika tetap Istiqomah dalam menjalankan insya Allah akan terlaksana " kata si "Dia" yang memberi ketentraman dalam hatiku.
Kesuksesan di hari esok akan terwujud saat cara yang ditempuh terlaksana. Rajin belajar, rajin membaca, rajin beribadah semata mata hanya untuk Allah swt. Mari bersama mencari ilmu, jangan lelah jangan letih kata si "Dia" yang melintas di pikiranku. Inilah cita citaku, bermanfaat untukku....untuknya.....untuk Allah SWT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar