Larangan Dalam Islam
Larangan Dalam Islam
Pada saat itu..
Tepat pada SMA Ar Rahman. Kring kring, terdengar suara bel berbunyi. Seluruh siswa dan siswi segera masuk kedalam kelas masing masing.
Berbeda dengan Ikbar. Ikbar yang dari tadi main bola di lapangan, ia hanya berjalan santai menuju kelas. Sudah kebiasaan nya, sejak SD sampai SMA, sikap buruk nya tak terubah, yaitu selalu terlambat menuju kelas. Ia selalu terlambat 5 menit masuk kelas.
“Ikbar! Kemari!” ucap guru IPA nya. Mrs. Qanita.
Nada nya begitu tinggi. Wajah nya mengerut marah.wajah marah guru itu tidak membuat Ikbar takut. Tanpa berpikir panjang, Ikbar pun segera menuju guru nya itu.
“Kenapa terlamt lagi?!” tanya Mrs. Qanita marah.
“Tadi saya habis main bola di lapangan, Mrs,” jawab Ikbar jujur.
Mrs. Qanita menarik nafas. Lalu berkata “Main terus! Kurangi waktu bermain! Kamu itu udah SMA! Ngapain masih mengikuti sikap anak SD?!” “Sekarang, buka buku modul IPA, baca halaman 173 sampai 175! Lalu kerjakan halaman 176 dan 177!” perintah Mrs. Qanita.
Ikbar pun menuju bangku nya.
_______________
Kring kring..
Bel istirahat pun berbunyi. Sebagian besar siswa pergi ke kantin tuk mengisi perut nya yang sudah lapar.
Seluruh kelas di SMA Ar Rahman sepiii... hmmm.. seperti nya para siswa siswi telah keluar kelas.
Wafa yang tengah berada di taman dekat SMA sedang membaca sebuah buku novel kesukaan nya.
Langkah kaki terdengar dari kejauhan. Semakin karas suara langkah kaki itu, semakin dekat dengan nya. Wafa yang tengah mambaca buku itu kaget dengan kedatangan nya. Ikbar duduk di seblah kursi Wafa. Berjarak sekitar 1 meter.
Ikbar tekenal tampan di sekolah nya. Tetapi, walaupun tampan, ia sering di bilang ikhwan nakal. Karna sering terlambat masuk kelas dan sikap buruk lain nya.
“Waf, aku boleh ngomong sesuatu?” tanya Ikbar.
“ Iyaa, ngomong aja,” balas Wafa dengan suara khas lembutnya.
Ikbar merasa gugup. Ia akan menyatakan cintanya ke akhwat itu. Tetapi ia tidak begitu yakin untuk memilikinya.
“Aku..” ucap Ikbar dengan sangat gugup.
Di taman itu ia hanya berduaan dengan akhwat itu. Suasananya sepi. Ditemani bunga bunga yang mekar di taman. Semua siswa siswi pergi ke kantin untuk mengisi perut kosongnya. Disitu hanya tersisa suara hembusan angina dan bunga bunga. Akhwat itu masih sibuk membaca buku. Ia sangat cantik. Bulu matanya sangat lentik memanjang. Wajah putihnya amat cantik mempesona dengan rambut nya yang tertutup dengan hijab. Ikhwan itu hanya bisa berpikir untuk merangkai kata yang ingin ia ucapkan.
“Aku mencintai mu sejak dari dulu” lanjut Ikbar.
Kini ikhwan itu sangat gugup sekali setelah mengucapkan semua itu. Keringatnya satu persatu menetes di tubuhnya. Ia meraskan suhu yang sangat panas di tubuhnya. Jantungnya berdetak sangat kecang. Akhwat yang duduk di sampingnya itu hanya bisa bingung dan terkejut dengan ucapan ikhwan itu. Ya, itu semua benar. Ikbar mamang mencintai Wafa sejak lama. Sebelum nya ia hanya bisa memandang kecantikan Wafa dari kejauhan. Tapi itu semua sudah membuat Ikbar tersenyum.
Akhwat itu hanya gugup diam. Jantungnya berdetak sangat keras. Suhu yang dirasakan nya itu tiba-tiba memanas. Keringatnya satu persatu menetes di kepalanya juga. Ia hanya bisa diam. Suasana saat itu hening. Sangat hening. Mereka berdua hanya diam membisu. Mereka tidak mengeluarkan suara apapun. Akhwat itu memutuskan untuk pergi meninggalkan ikhwan itu sendirian. Ia pergi meninggal kan taman. Dengan cepat ia mempercepat langkahnya. Ia pergi menuju masjid sekolahnya. Ia berdiam sendiri disana. Ia sendirian tanpa seorang pun menemaninya. Ia berpikir untuk menjawab pernyataan ikhwan itu. Ia berpikir keras. Jujur, dari dulu Wafa juga mencintai Ikbar dalam diam. Dan sebenarnya ia sangat sekali, tetapi ia harus menghindari pernuatan zina. Dia tidak boleh berzina.
Disaat itu juga, ikhwan itu yang berada di taman segera menuju kelas nya. Jantungnya berdetak sangat keras. Keringatnya menetes berjatuhan deras. Suhu udara disitu tiba-tiba memanas. Sangat panas. Lalu, ikhwan itu mencoba menenangkan dirinya untuk pergi ke kelasnya sendiri. Sampai di kelasnya itu semua penghuni kelas menatap tertuju pada Ikbar. Ikbar hanya diam tak menghiraukan. Ia pergi ke bangku paling pojok dengan langkah lemas. Ia sangat lemas sekali. Ia mulai menyesal. Kenapa ia menyatakan cintanya kepada akhwat itu yang begitu sangat sangat shalehah. Itu bodoh.
Disamping itu, Wafa yang duduk menyendiri di masjid nampak berpikir. Ia harus menolak perkataan ikhwan itu. Tetapi, ia kebingungan untuk merangkai kata untuk menolak perkataan itu. Itu semua membuatnya bingung. Ikhwan itu membuatnya bingung. Wafa pun memutuskan untuk menenangkan diri nya saja. Ia berpikir untuk tidak memikirkan ikhwan yang menyatakan cintanya tadi. Ia menuju kelas nya. Memulai kegiatan sehari-hari nya. Melainkan, Ikbar hanya terdiam memikirkan itu. Ia berpikir untuk meminta maaf kepada akhwat itu. Ia harus secepatnya meminta maaf kepada akhwat cantik itu.
Keesokan harinya, burung-burung berkicau dengan merdu. Matahari mulai menampakkan dirinya. Cahaya nya sangat terang. Hari itu sangat cerah. Awan menggumapal di atas bagaikan kapas halus yang melayang. Udaranya sangat sejuk. Pagi-pagi sekali Wafa berangkat ke sekolah. Ia sengaja berangkat pagi untuk piket hari ini.
Sampai di kelas, ia menemukan suasana kelas yang sepi sekali. Ia berangkat terlalu awal. Ia mulai untuk menyapu lantai. Satu persatu temannya pun akhirnya datang. Membantu Wafa yang seorang diri menyapu lantai. Setelah ia selesai menyapu lantai, ia pergi menuju depan kelas untuk membuang sampah. Ia sangat terkejut. Ia menemukan Ikbar yang tengah duduk di depan kelasnya. Wafa hanya memalingkan kan wajah nya. Wafa tidak ingin mengingat ikhwan itu. Tetapi Ikhwan itu melangkah menuju pada Wafa. Ia semakin dekat dengan Wafa. Bahkan semakin dekat dari kemarin.
“Maaf” ucap Ikbar dengan nada suara pelan.
“Hmm, kenapa?” tanya Wafa.
Mereka berdua sangat gugup. Ke gugupan itu semua ia tutupi. Mereka tidak mau terlihat gugup.
“Maaf karena perkataan ku kemarin,” ucap Ikbar.
“Hmm iyaa, gapapa kok. Jujur aku hanya tidak mau untuk ber zina.” Jujur Wafa.
Kejadian itu hening beberapa saat. Disana hanya terdengar suara nyanyian burung merdu.
“Gapapa kita juga bisa berteman!” seru Wafa, untuk memecah keheningan.
Ia memberikan senyuman manis nya kepada Ikbar. Ya, memang Allah STW, tidak memperbolehkan kita untuk melakukan zina. Itu dosa besar!
“Iya, makasih ya udh memaaf kan ku,” ucap Ikbar.
Dan akhirnya. Mereka berdua menjadi teman. Hanya teman. Tapi Ikbar tidak menyalahkan itu semua. Memang Ikbar mengetahui bahwa melakukan zina itu dosa. Ia sangat menyesal. Ia rupanya perlu bertaubat.
Berzina adalah dosa besar! Tetapi, sebenar nya, Allah STW, tidak melarang kita mencintai seseorang. Tapi.. lebih baik kita tidak mencintai seorang pun. Kita di hidup kan untuk ibadah.
(Bersambung)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam kenal
Nama ana Aisyah_Lyna, sebenar nya itu hanya nama pena ana. Nama asli ana kalian tidak perlu tau. Kalian bisa panggil ana Aisyah atau Lyna.
Ana sudah duduk di kelas 3 SMA atau kelas 12. Ana tinggal di kabupaten Aceh Barat, ada yang tinggal di sana juga? Ana anak terakhir dari 3 bersaudari, satu kakak perempuan tertua ana sudah berkeluarga (nikah) dan satu kakak perempuan ana lagi masih kuliah.
Sekian perkenalan ana..
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
waaw maasyaallaah, kerenn kak!!
Terima kasih
sama sama :)
Maa Syaa Allah, bagus banget kak! Dapat pelajaran nih, syukron ya. Salken juga, ana ruqoyyah, bisa dipanggil annisa juga. Ana lahir 2 Juni 2010. Ana udh follback, follback ya kak
Syukron kak
Terima kasih. Iya, 'Afwan. Iya, salam kenal ya ruqoyyah. Syukron juga sudah follback
Bagus kak!,Kutunggu lanjutannya!,Hamasah!,Ana sudah follow,Tolong follback ya kak ^_^
Terima kasih. Ditunggu ya. In syaa Allah. Iya, ana follcak ya
Bagus cerita nya kak. Kak Aisyah bentar lagi kuliah dong. salam kenal juga kak. aku Sausan, kelas 5. jadi penasaran ama nama asli nya kakak :') makasih udah follow, aku juga udah follback
Kak Aisyah gabung di sini sejak kapan? tadi pagi?
Terima kasih. Iya. Iya, Salam kenal Sausan. Hihihi.. Sama sama. Terima kasih juga
Sebener nya udah lama ana gabung di sasisabu, suma baru hari ini bisa nulis cerita
Sama sama kak. Owh, ok!
Bagus cerita nya! Lanjut kak! Hamasah! Salam kenal juga kak. ana Aqilah Az Zahra kelas 5
Terima kasih. In syaa Allah. Iya, salam kenal
Sama sama kak
Bagus cerita nya kak. Terus semangat ya. Salam kenal juga, ana Hasna kelas 6
Terima kasih. In syaa Allah. iya, salam kenal
Hai Aisyah. Bagus cerita nya
Hai juga Zahra. Terima kasih, kamu juga bagus cerita nya