Masa Lalu
Hai teman-temanππ»ππ»ππ»
Aku hanya ingin sedikit menceritakan tentang guruku yang dahulu, apakah kalian akan tertarik? Ayo baca ceritaku yaa!! ^^
Aku dulu benar benar sangat tidak menyukai mata pelajaran Matematika, Aku sangat membenci hafalan, Aku meremehkan tugas rumah, namun suatu ketika beliau datang di kehidupanku menjadi guruku di bangku kelas 6 SD.
Dulu, prinsipku adalah jika aku tidak suka jangan memaksa aku, karna aku tidak akan bisa melakukan hal yang tidak aku sukai. Aku sangat membenci matematika karna rumusnya yang beragam dan susah. Aku sangat membenci menghafal, karna aku merasa aku kurang ahli dalam menghafal, aku sangat kesal saat aku ditugaskan untuk menghafalkan materi karna menurutku itu sangat susah, dan aku tidak akan bisa menghafal dalam jangka waktu pendek.
Beliau datang memberi peluang untukku agar bisa terus berusaha dan mau mencoba, Beliau mengajarkan matematika dengan rumus-rumus yang mudah aku ingat dan membuat aku tertarik kepada dunia perhitungan. Hampir setiap hari di kelas kita belajar matematika, karna setiap mendapatkan hasil yang memuaskan aku selalu di apresiasi oleh beliau, aku jadi sangat semangat untuk belajar matematika lebih giat. Aku sangat berlomba-lomba dengan semua teman sekelasku untuk mendapatkan rangking minimal 5 besar, dan aku awalnya berhasil masuk rangking 5 besar. Aku di apresiasi dengan penuh kasih sayang dan di beri hadiah, itu membuatku sangat senang dan membuatku makin berpikir "aku harus bisa melampaui temanku yang rangking 1, aku harus bekajar lebih giat di ujian selanjutnya". Dan benar saja, aku berhasil meraih rangking 1 di kelas. Aku sangat bangga terhadap diriku saat itu, dan selalu berharap mendapatkan guru seperti beliau, meski beliau sangat cerewet, tetapi cerewetnya untuk kebaikan dan benar-benar mengaruh di kehidupanku kala itu. Aku yang malas menjadi lebih rajin, aku yang susah menghafal jadi mau mencoba, dan lain-lain.
Namun di kelas 6 terakhir saat mau lulus, Beliau berhasil mendapatkan cita-citanya, yaitu menjadi kepala sekolah. Kelasku yang awalnya rapi dan teman-temanku yang mudah diajak kerjasama, menjadi kelas yang buruk dan teman-teman yang susah diatur. Di kala itu aku sangat merindukan kehadiran Beliau di kelas, aku butuh beliau untuk membimbing, namun masanya memang sudah habis.
Sangat bersyukur saat di hari kelulusan, Beliau datang menghadiri acara tersebut, Tangis pecah air mataku melihat kehadiran Beliau. Rasanya bahagia dan sedih seperti di campur, hanya melihat wajahnya saja aku sudah menangis, beruntung aku bisa memeluk beliau diakhir pertemuan.
People come and go. Aku sangat menyayangi Beliau yang berhasil merubah diriku dan membuat diriku mau berusaha. Terima Kasih karna selalu memberi kesempatan untukku berusaha mencoba. Terima Kasih selalu memberi aku apresiasi, walau sederhana tapi aku selalu senang saat aku di apresiasi setelah aku berhasil.
"Tidak ada murid yang bodoh, hanya ada murid yang belum bisa", Kata-kata tersebut yang selalu beliau ucapkan kepada kami. Aku tidak tau harus berterima kasih dengan cara apalagi kepada beliau, sekali lagi Terima Kasih bu. π«π€
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar