ADA APA DENGAN MEMBACA?

Oleh:

Ainur Ridho

Halo namaku Ainur Ridho, aku sekolah di SD Negeri Kowel 3 Pamekasan. Saat ini aku duduk di bangku kelas 6 dan aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ibuku penjual nasi rames dan ayahku seorang pedagang mainan yang di jajakan di depan sekolah-sekolah.

Pada saat aku berada di bangku kelas 4, aku adalah anak yang bisa dibilang pemalas terutama dalam hal membaca buku. Tidak jarang wali kelasku menegur agar aku belajar membiasakan diri untuk membaca walaupun sehari hanya satu lembar, tetapi aku tidak pernah mendengarkannya. Setelah menerima raport pada saat kenaikan kelas, hasilnya nilaiku di bawah rata-rata. Waduhhh.

Ketika di kelas 5 aku melihat banyak temanku yang berprestasi, baik akademik maupun non akademik. ” Wah aku ingin seperti mereka,” kataku dalam hati. Sejak saat itu aku banyak bertanya kepada mereka bagaimana mereka dapat meraih prestasi tersebut, “ membaca” jawab mereka. Wow.

Sejak saat itu aku berjanji akan semangat membaca, teringat pepatah “ membaca adalah jendela dunia”, dengan membaca kita akan tahu isi dunia. Keesokan harinya di sekolah pada saat jam istirahat aku langsung pergi ke perpustakaan sekolah untuk membaca buku. Ternyata banyak sekali buku-buku yang menarik lho, tetapi dari sekian buku yang menarik, ada satu buku yang paling menarik hatiku yaitu buku tentang kisah Rasulullah dan inilah buku pertama yang aku baca.

Lembar demi aku buka dan baca, alhamdulillah aku berhasil menamatkan buku tersebut. Aku sangat kagum dengan akhlak Rasulullah yang jujur saat berdagang, rendah hati, dan suka menolong sesama. Aku menghabiskan waktu istirahatku dengan membaca sampai bel masuk berbunyi.

Buku pertama tentang kisah Rasulullah yang aku baca, rupanya membuatku ketagihan untuk membaca buku-buku yang lain. Setiap hari aku pastikan diriku pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca, dan ternyata dari membaca aku semakin aktif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang guru berikan, dan FYI (for your information) sekarang aku tidak malas lagi lho hihihi…

Semangat membaca membuatku lebih memahami pelajaran sehingga nilai-nilaiku juga bagus dan memuaskan. Tidak lama kemudian salah satu guru mengikutkanku beberapa lomba baik akademik maupun non akademik. Salah satunya dari non akdemik aku ikut lomba puisi. Aku senang sekali karena ini adalah lomba pertamaku, yah walaupun aku belum beruntung tetapi ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagiku.

Suatu ketika sekolah memberikan pengumuman bahwa akan ada seleksi untuk lomba menulis, sepuluh anak yang masuk seleksi akan diberikan bimbingan khusus menulis dan akan dipersiapkan untuk mengikuti lomba menulis di MediaGuru. Aku sempat bingung, apa sih lomba menulis itu? Aku menghampiri guru pembimbing bertanya tentang lomba tersebut dan beliau menjelaskannya sangat gamblang. Wah, kupikir aku harus mencobanya, dan menurut guru pembimbing, anak-anak yang suka membaca pasti akan lebih mudah dalam menulis, hal ini membuatku semakin semangat untuk “unjuk gigi” kemampuanku.

Hari berganti hari, alhamdulillah aku lolos seleksi dan masuk kelas bimbingan menulis. Setiap hari kami dilatih menulis dengan baik dan benar,dan tidak hanya itu saja di setiap sholatku aku berdoa agar aku menjadi salah satu pemenangnya. Doa kedua orang tuaku tak lupa kupinta .

Beberapa hari kemudian, melalui toa guru pembimbing memanggilku dan beberapa murid lainnya yang juga mengikuti lomba menulis di MediaGuru, kami di kumpulkan di aula sekolah. Kabar baikpun datang, alhamdulillah kami semua berhasil menjadi salah satu pemenang lomba menulis di MediaGuru. Horeeee…kami semua bersorak-sorai kegirangan. Guru pembimbing bilang bahwa inilah hasil dari doa dan usaha kami karena kami suka membaca buku.