Bab-3 Semangat 45 Jenie adalah anak yang rajin. Dikelas Jenie selalu memdapat nilai yang terbaik. Namun tadi pagi disekolah guru memberikan informasi bahwa besok akan ada ujian Bahasa Indonesia. Pelajaran tersebut adalah pelajaran Favorit Jenie. Namun sesampainya dirumah Jenie melihat bapaknya yang tengah terbaring ditempat tidur. "Assalamualaikum...pak..buk.." kata Jenie mengucapkan salam "Waalaikumsalam....uhukkk....uhukkk" suara bapak Jenie yang tengah terbaring ditempat tidur Kemudian Jenie masuk kedalam rumahnya dan disana sudah ada bapaknya yang terbaring. Jenie terkejut padahal tadi pagi bapaknya itu baik baik saja kenapa sekarang jadi seperti ini. "Bapak....bapak kenapa pak" kata Jenie dengan paniknya melihat bapaknya seperti itu "Bapak tidak apa apa nak" kata bapaknya mencoba menenangkan kepanikan Jenie "Tadi pagi bapak baik baik saja"kata Jenie dengan meneteskan air mata melihat bapaknya seperti itu "Tadi pagi itu bapak memang sudah pusing tapi pas sampek disawah kepala bapak makin pusing jadi seperti ini"Kata bapaknya "Ya Allah bapak kenapa masih kesawah kalau udah pusing mending bapak istirahat" kata Jenie "Ibu mana pak?" Tanya Jenie kepada bapaknya "Ibu masih membeli obat untuk bapak" kata bapaknya Setelah itu Jenie mengganti pakaiannya dan segera merawat bapaknya yang tengah terbaring dikasur. Kemudian Ibunya pun datang. "Assalamualaikum"kata Bu Riri sambil masuk kerumah "Waalikumsalam bu"kata Jenie "Ibu beli obat bapak dapet uang dari mana? Kemarin kan uangnya dipakai semua untuk membeli bahan kue"tanya Jenie kepada ibunya "Ibu tadi pinjam ke Bu Rara"kata ibunya Jenie terus merawat bapaknya hingga tengah malam. Sehingga Jenie lupa kalau besok pagi ada ulangan bahasa indonesia. Pagi telah tiba. Jenie bersiap siap untuk pergi kesekolah. Sesampainya disekolah bel pun masuk. Lembar kertas ulangan pun sudah diberikan. Jenie tidak belajar. Ia menjawab ulangan tersebut sebisanya Jenie saja. Setelah selesai mengerjakan ulangan,semua lembar ulangan dikumpulkan dan dinilai. Setelah itu guru mengumumkan nilainya masing masing dan diberikan kepada siswa. Namun nilai ulangan ini Jenie mendapat nilai yang buruk. Karena sibuk merawat bapaknya sehingga Jenie lupa akan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Guru pun menegurnya. "Jenie nilai ulangan mu hari ini buruk sekali,tidak biasanya kamu mendapat nilai seburuk ini"kata bu guru "Iya bu maaf" kata Jenie "Jangan diulangi" kata gurunya Itu adalah hal terburuk yang pernah Jenie lakukan. Tidak biasanya dia mendapat nilai seperti itu. Namun Lisa bertanya kepada Jenie kenapa ini bisa terjadi. "Jenie ada apa dengan mu? Kenapa hari ini kamu mendapat nilai seperti itu? Tidak biasanya kamu mendapat nilai seperti itu? "Tanya Lisa "Ya iyalah dia kan anak miskin"kata Jesika menertawakan Jenie "Diam kamu Jesika"kata Lisa dengan kesal karena telah menertawakan Jenie. Namun Jenie memegang tangan lisa supaya tidak melakukan apa apa kepada Jesika. Jenie pun menjelaskan semua apa yang telah terjadi kemarin. Lisa pun memberikan semangat untuk Jenie. "Jenie kamu jangan menyerah karena nilai itu kamu tetep semangat" kata lisa Mendengar perkataan Lisa Jenie pun bersemangat untuk terus belajar hingga dia mendapat nilai yang terbaik. Sejak itulah Jenie selalu bersemangat sehingga setiap ulangan Jenie mendapat nilai tertinggi.