Rindu Bersua, Belajar jadi Bahagia
Namaku, Ainun Hasanah. Sekolahku di SMPN 1 Suboh-Situbondo. Sekarang Aku duduk di kelas IX. Dulu waktu kelas VIII Aku masih sekolah seperti biasa. Aku masih bisa bertemu dan berkumpul dengan teman-teman dan guruku. Intinya, pada waktu itu masih belum ada pandemi covid-19. Semenjak memasuki semester 2 kelas VIII, pandemi ini sudah menyebar kemana-mana sehingga semua sekolah ditutup total. Para siswa diminta untuk melakukan pembelajaran secara online (daring). Apa sih pembelajaran online (daring) itu? Pembelajaran online yaitu pembelajaran yang dilakukan melalui aplikasi dengan memberikan materi atau tugas di aplikasi tersebut. Contohnya adalah pembelajaran melalui google classroom, WhtasApp dan sebagainya. Pembelajaran online ini dilakukan karena adanya pandemi covid yang meningkat di Indonesia. Jadi, semua sekolah ditutup dan pembelajaran secara online (daring) dilakukan dari rumah. Selama pembelajaran online (daring) kadangkala membuat kita rugi. Kenapa rugi? Karena ada sebagian anak-anak yang tidak mengerti dengan materi atau tugas yang diberikan guru. Selain itu, sebagian anak yang masih bermalas-malasan untuk mengerjakan tugas hingga menumpuk tanpa memperhatikan waktu deadline.
Ada beberapa dampak positif dari pembelajaran online. Salah satunya adalah ketika ada tugas atau materi yang tidak dipahami, Aku bisa mencarinya di google sehingga secara tidak langsung dapat menggunakan perangkat teknologi. Selain itu, pembelajaran online (daring) ada yang unik dan menarik. Aku bisa melihat materi yang tidak dipahami di google secara langsung. Bagiku, bisa jadi google adalah jalan terbaik untuk memahami dan menemukan jawaban-jawaban dari setiap mata pelajaran yang tidak Aku mengerti. Apalagi sekarang Aku berada dikelas IX SMP yang hampir lulus dan banyak materi yang tidak Aku pahami. Akhirnya, Aku bisa mengatasi materi yang tidak kupahami dengan mencari materi atau jawaban-jawaban di google. Selain itu, kelebihan dalam pembelajaran online (daring) yaitu Aku bisa menggunakan teknologi informasi dan dapat melihat materi atau tugas yang belum dipahami di google. Aku bisa berdiskusi dengan teman melalui media sosial seperti WhatsApp dan facebook. Terkadang, melakukan zoom dengan teman-teman dan guru walaupun hanya sebatas video call. Tapi, dengan aplikasi tersebut setidaknya dapat mengobati rasa rinduku kepada teman-teman dan guru.
Melihat sisi positifnya, ternyata selama pembelajaran online (daring) juga membosankan. Hal ini terjadi ketika guru memberikan tugas, Aku selalu menundanya dan bermalas-malasan. Itu yang membuat tugas menumpuk. Kenapa begitu? Di saat ingin mengerjakannya, seringkali diriku tidak berusaha mencari jawabannya di google. Sekarang Aku lebih suka main game online daripada sekolah online. Menumpuknya tugas itu dikarenakan Aku meluangkan waktu untuk bermain game online, bukan sekolah online atau mengerjakan tugas lainnya. Jadi, Aku harus seimbang dalam mengelolah waktu. Setiap pembelajaran daring Aku merasa jenuh atau membosankan. Ingin sekali berjumpa dengan teman-teman seperti dulu, ingin berkumpul dengan teman-teman, bila ada tugas biasanya berdiskusi dengan kelompok. Tapi mau bagaimana lagi? Sekarang tidaklah mungkin untuk berkumpul bersama, belajar, berdiskusi, dan lain-lain. Semoga saja pandemi segera berlalu! Selain itu, kekurangan dalam pembelajaran online (daring) Aku kurang memahami materi yang diberikan. Tugas yang diberikan terlalu banyak dan tidak dapat bersosialisasi dan berdiskusi dengan teman secara langsung. Terkadang dirumah saat mengerjakan tugas selalu ada masalah yang menghampiri. Salah satunya adalah dipanggil ibu, disuruh menjaga adik, dan lain-lain. Itulah nggak enaknya pembelajaran online (daring). Memang setiap tindakan pasti ada dampak positif dan negatifnya.
Aku berharap pandemi covid ini akan segera berlalu. Sekolah dapat aktif lagi. Jika terus-menerus pembelajaran online (daring), ada saja gangguan untuk mengerjakan tugas. Semoga saja pandemi ini segera berakhir. Harapan saya dan teman-teman bisa lulus dengan sukses dan pandemi covid ini segera berakhir. Tentu saja, kami berharap bertatap muka dengan guru-guru secara langsung tanpa dibatasi jarak dan waktu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
I like your opinion ♡
Thanks
Bagus nun
Iya makasih