Rujak Madura Cemilan di Siang Hari
jika kalian berada di daerah pedesaan atau kampung di tengah-tengah kota kuliner, apa yang bisa kalian jumpai? Kali ini saya akan memperkenalkan kuliner khas madura. Tepatnya rujak madura.
Rujak madura ini sangat diminati oleh masyarakat di beberapa daerah. Bumbunya yang berbeda dari rujak biasanya menambah cita rasa yang berbeda dari rujak lainya. Rujak madura tidak menggunakan petis biasa, melainkan petis cakalang. Petis inilah andalan dari kuliner yang satu ini. Dengan dipadukan cabai rawit dan kacang tanah serta isian yang bervariasi pasti merangsang lidah mengeluarkan air liur.
Saat Bulan Ramadan makanan ini sangat dicari oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya masyarakat madura penikmatnya. Di jawa banyak sekali penikmat makanan ini. Termasuk saya. Biasanya rujak madura dijual langsung oleh orang yang berasal dari Suku Madura.
Untuk pencinta makanan pedas, rujak madura merupakan salah satu alternatif yang sangat pas. Dimakan saat sore hari menambah kesan nikmat dan segar secara bersamaan. Rujak ini biasanya berisi aneka sayuran seperti timun, kangkung, dan toge. Seiring berkembangnya waktu, buah-buahan pun bisa ditambahkan. Itu pun bergantung selera pembeli. Biasanya penjualnya menanyakan terlebih dahulu sebelum menambahkannya. Ditambah dengan lauk khas Indonesia seperti tahu goreng dan tampe goreng. Masyarakat Jawa biasanya menjadikan rujak ini sebagai lauk dengan menambahkan nasi sebagai pengganti lontong(topak dalam Bahasa Madura). Jika tidak cocok dengan nasi pembeli juga bisa meminta lontong tambahan kepada penjual.
Siang ini saya pergi membeli rujak di tempat biasa. Penjualnya biasa dipanggil Mbak Mery. Di sini selalu ramai pengunjung. Saya dan nenek saya adalah langganan tetap di warung Mbak Mery. Terkadang kami diberi pelayanan khusus saat membeli. Saya memesan satu bungkus rujak untuk dibawa pulang. Karena nenek saya tidak terlalu suka pedas akhirnya saya meminta mbak Mery untuk menambahkan satu cabai rawit saja. Saya termasuk tim yang tidak suka jika rujak madura ini di tambah dengan nasi. Rasanya seperti nasi tidak cocok dipadukan dengan bumbu rujak asal madura ini. Jadi saya membeli lontong tambahan kepada Mbak Mery. Jarang ada yang diizinkan untuk membeli lontong disini. Karena Saya adalah pelanggan tetap dan nenek adalah teman menggosip Mbak Mery. Jadi, semua bisa dengan mudah dilakukan he... he...he. Saya jadi tidak sabar untuk segera mencicipi rujak ini. Kalian harus mencoba makanan ini lain kali ya!
Salam literasi.
Halo nama saya Ainnur Rohmah, saya kelahiran 2005 tepatnya tanggal 14 maret. Menulis adalah hobi saya. Berasal dari pasuruan jawa timur. Sekolah saya berada di SMA negeri 2. Tahun ini saya menginjak kelas 12 di jurusan IPS.
Email : [email protected]
Wa : 083846678806
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Suweger