aidill

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENULIS, BUKANLAH SESUATU YANG MENYUSAHKAN

MENULIS, BUKANLAH SESUATU YANG MENYUSAHKAN

MENULIS, BUKANLAH SESUATU YANG MENYUSAHKAN

Oleh: Muhammad Aidil Fattah

Namaku Aidil. Aku sekarang kelas X di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jember. Pada lomba September ini, aku akan menceritakan pengalamanku menulis. Memang tidak banyak siswa yang suka menulis. Meski dipaksa sekali pun, masih ada yang menolak untuk menulis. Dengan berbagai alasan, mereka akan menolak untuk menekuni dunia kepenulisan. Menulis merupakan kegiatan yang sangat rumit, baik dari segi kebahasaan, tata letak, huruf kapital, dan lainnya.

Kisahku dimulai saat kelas 9 di MTsN 2 Jember. Pandemi mulai mereda, walau kita masih harus waspada dan tetap membiasakan diri melakukan protokol kesehatan. Karena itu, pihak madrasah mulai melakukan sistem pembelajaran tatap muka terbatas.

Senin adalah hari pertama kami melakukan tatap muka terbatas. Pada jam pertama aku dan temanku bertemu dengan guru Bahasa Indonesia yang bernama Bu Sri. Jujur beliau adalah guru yang sangat cerewet. Setiap pelajaran Bahasa Indonesia, beliau selalu bercerita, sampai kita lelah untuk mendengarkan. Meskipun begitu, beliau tak pernah bosan untuk mengajak kita menulis. Beliaulah yang memberi motivasi kepada kami untuk menulis.

Pada 1 Oktober 2021, Bu Sri mengajakku untuk mengikuti lomba menulis di Media Guru Indonesia (MGI). Namun, aku menolakknya. Mau tahu alasannya?. Ya, karena aku tidak tertarik dan malas. Namun, setelah sampai di rumah, aku jadi kepikiran. Rasa sedih menghantui pikiranku karena telah menolak ajakan beliau. Akhirnya aku menghampiri dan memberanikan diri untuk meminta saran kepada beliau. Kemudian, beliau mengajari aku cara menulis dengan baik dan rapi. Beliau memberi saran untuk menulis apa saja yang aku bisa. Terutama kegiatan sehari-hari.

Pada minggu berikutnya, aku diberikan tugas oleh Bu Sri untuk membuat cerita. Waktu pengumpulan tugas berakhir, cerpen telah siap. Sungguh tak disangka, aku mendapat kan nilai 50/100. Hal itu membuatku sangat kecewa. Namun, aku tak menyerah sampai di situ. Aku berusaha untuk terus menulis. Hingga menulis menjadi kebiasaan dan kegemaranku.

Keesokan harinya, pada 8 Oktober, saat jam pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Sri mengajakku kembali untuk mengikuti lomba menulis. Aku merasa ragu, ku pikir itu sangat mustahil, karena waktu yang sangat sedikit dan aku tak begitu pandai membuat cerita. Namun, beliau memaksaku untuk mengikuti lomba tersebut. Pada saat itulah aku menulis cerita pertamaku yang berjudul “Ibu, Kasih Sayangmu Selalu Membekas dalam Ingatanku”. Tak ku sangka, ternyata tulisanku berhasil terpilih sebagai pemenang. Hal itu membuat ku sangat senang. Maka dari itu aku terus menulis dan mencoba untuk terus mengikuti lomba menulis.

Kini, aku menjadi siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jember. Ternyata pengalamanku menulis masih dapat berlanjut di sini. Diawali dengan pengumpulan siswa yang berprestasi akademik di laboratorium kimia oleh Ibu Waka Kesiswaan, Ibu Ika Iffah Ilmiah. Kami diberi semangat dan harapan tentang masa depan dan target menjadi siswa yang telah memiliki prestasi. Kami dikumpulkan dalam satu grup beserta semua pembina olimpiade dan Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Satu bulan lebih kami mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akademik. Pembina-pembina yang handal pun kami kenal. Hingga di September 2022, Bu Ika membagikan link lomba menulis yang diadakan oleh Media Guru Indonesia (MGI) di grup whatsapp. Aku pun kembali ragu.

Hingga pada suatu malam, aku mencoba menyapa Bu Ika secara pribadi melalui whatsapp. Namun, betapa kagetnya aku karena beliau langsung menyapaku dengan menelpon. Beliau pun memberikan arahan tentang outline rencana tulisanku, yang ternyata sama dengan yang aku pikirkan. Namun, aku takut untuk menulisnya. Kemudian beliau memberi motivasi kepadaku, “mengapa harus takut, nak. Kamu kan sudah pintar nulis. Ayo semangat, jangan ragu untuk menulis kembali, ya.”

Alhamdulillah, tulisan ini telah beliau sunting. Besar harapanku agar aku tetap mengulang kembali prestasiku saat di MTsN dulu. Terima kasih Bu Sri, terima kasih Bu Ika. Semoga aku tetap bisa melanjutkan mimpi-mimpiku saat itu demi masa depanku yang gemilang.

Biodata Penulis

Muhammad Aidil Fattah lahir di Jember 20 Oktober 2006. Dia sekarang duduk di kelas X MAN 2 JEMBER. Yang ingin mengenal dia lebih jauh bisa menghubungi Email: [email protected] dan nomer Wa: 083805365632

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post