Namaku Agasha, nama lengkapku Mohammad Agasha Alimuafsal. Aku duduk di kelas 5 SD. Hampir satu bulan ini aku menetap di kota Pamekasan. Kota kelahiran ayahku. Keluargaku pindah dari kota Bangkalan ke kota Pamekasan. Sekarang aku memiliki tempat tinggal baru, sekolah baru, dan teman-teman baru. Aku senang tinggal di Pamekasan, tetapi aku juga sedih karena aku harus berpisah dengan teman-temanku. “Bunda”, ia adalah orang pertama yang menyemangatiku. Ia selalu menghiburku Ketika aku sedih sebab berpisah dengan teman. Ada saja candaan bunda yang membuatku tertawa terpingkal-pingkal.

Bundaku adalah sosok wanita tangguh yang pernah aku kenal. Ia tak kenal Lelah. Ia bekerja dari subuh hingga sore. Bundaku bekerja di luar kota. Tepatnya di kota Bangkalan tempat tinggalku sebelumnya. Meskipun hujan, ia tetap semangat bekerja. Bunda menggunakan motor tua untuk bekerja. Ia adalah sosok ibu yang hebat. Sebelum bunda berangkat kerja, ia menyiapkan semua keperluanku, kedua adikku dan ayah. Mulai dari menyiapkan sarapan, seragam, sepatu, bahkan hingga baju harian yang aku dan adik-adikku pakai sepulang dari sekolah. Memang bunda selalu berkata, agar sepulang sekolah kami supaya segera ganti baju. Agar seragam tidak kotor. Dan kitab isa bermain sepuasnya.

Dimata kami anak-anaknya, bunda merupakan sosok wanita disiplin. Bagaimana tidak, setiap pulang kerja, kalimat pertama yang diucapkan adalah “Tadi dapat nilai berapa di sekolah?, Ada apa?, Tadi maju ke depan kelas tidak?” Hmmm… aku dan adik-adikku sampai hafal dengan kalimat tanya itu. Setiap hari selalu itu yang ditanyakan bundaku. Tidak sampai disitu, tanpa menghiraukan rasa lelahnya sepulang bekerja, bunda menyempatkan dirinya mengecek buku-buku anaknya. Seputar materi yang dipelajari di sekolah. Kegiatan tersebut selalu bunda lakukan setiap hari. Yah setiap hari… sejak aku duduk di bangku kelas 1 hingga kini aku duduk di kelas 5.

Bunda yang raut wajahnya sudah tampak lelah masih semangat mendampingiku dan adik-adik belajar, mengerjakan PR di ruang keluarga. Padahal ia pulang bekerja sore hari loh.. hebat bundaku ini. Terkadang aku tidak tega melihatnya.

Pernah suatu Ketika aku terbangun di sepertiga malam, jam setengah 3 pagi. Aku hendak ke kamar mandi, melewati dapur. Karena memang dapur kami berdekatan dengan kamar mandi. Ternyata bundaku sudah bangun. Karena aku penasaran, seketika itu aku bertanya pada bunda.

“Kok bunda sudah bangun, kan masih malam?”

“Iya sayang, bunda harus nyuci baju, memasak dan mepersiapkan semuanya dari sekarang”, jawab bunda.

“Tapi kenapa harus dilakukan malam-malam begini bun?”, tanyaku lagi.

Bunda langsung memelukku. Sambil tersenyum menatapku bunda menjawab

“Nak…bunda masak malam-malam itu demi kalian. Supaya kalian bisa sarapan. Ketika di sekolah, kalian bisa konsentrasi belajar. Bunda harus melakukan pekerjaan rumah sebelum bunda berangkat bekerja.”

“Tapi bun.. apakah bunda tidak capai?”, tanyaku lagi.

“Ini adalah kewajiban bunda sayang. Ini adalah jariyah bunda.”, jawab bunda.

Ya Allah, betapa besar pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya. Aku baru sadar, selama ini aku memiliki seorang bunda hebat. Entah apa jadinya aku dan adik-adikku jika tanpa dirinya. Bunda adalah pahlawanku. Ia selalu mendidik, membimbing dan mengajariku hingga aku menjadi anak yang pandai.

Bunda…aku berjanji akan lebih giat lagi belajar. Aku akan membayar letihnya bunda dengan prestasiku di sekolah. Bunda… aku sayang bunda. Sehat selalu superheroku.

PROFIL PENULIS

Namaku Mohammad Agasha Alimuafsal. Biasa dipanggil Agasha atau Gasha. Aku lahir di Kabupaten Bangkalan, salah satu kabupaten yang ada di Pulau Madura. Kamu tahu pulau Madura? Itu loo pulau yang terkenal akan penghasil garamnya. Aku lahir tepatnya tanggal 12 September 2010. Saat menulis kisah pertamaku ini aku duduk di bangku kelas 5 SDN Sumedangan 2 Kecamatan Pademawu. Oh yah, kamu bisa menghubungi nomor WA bundaku di 085230266519. Salam kenal dan sampai jumpa di tulisanku yang lain ya..Terima kasih.