Sudah Terlambat ( Hari ke-9 )
Seorang anak laki-laki tengah menangis sambil memeluk batu nisan sang ibu. Dia sangat menyesal, benar-benar menyesal.
~ 3 bulan yang lalu ~
Hari ini sang anak ingin berpamitan kepada sang ibu untuk berangkat bekerja “Bu, aku berangkat dulu, assalamu’alaikum.” Pamit sang anak.
“Waalaikumsalam, hati-hati nak” balas sang ibu.
“ Kapan kau libur ?” tanya sang ibu.
“Tidak tau bu, akhir-akhir ini aku sangat sibuk” jawab sang anak
“Aku berangkat dulu, aku sudah hampir terlambat.” Kata sang anak
“Iya, hati-hati” jawab sang ibu
~ saat ini ~
“Ibu maafkan aku belum membahagiakanmu aku terlalu sibuk bekerja dan jarang meluangkan waktu bersamu, sekali lagi maafkan aku ibu.” Kata sang anak sambil menangis terseduh-seduh karena menyesali perbuatannya.
Dari cerita pendek ini kita bisa mengambil makna bahwa setiap detik bersama orang-orang terdekat itu sangat berharga jangan sampai kita menyia-nyiakannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa. Sangat bagus muatan nilainya.Salam lirerasi