adithiya zaky

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ini Bukanlah AKhir

Ini Bukanlah AKhir

Ini bukanlah akhir

“Tahun depan kita bertemu lagi di pelajaran yang sama’’kata Bu Lidya.“Tapi bu....” jawab ku.“Tidak ada kata tapi-tapian..”kata Bu Lidya. Hancur sudah harapanku untuk menjadi sarjana muda. Ketika mendengar itu semua rasa bercampur,sedih,kesal,dan marah. Hingga membuatku tidak bisa mengontrol emosiku dan akhirnya....

“Ayo bangun!!!” aku mendengar suara teriakan yang membuatku terbangun dari tidurku. Itu tak lain ada suara adik perempuanku. Namanya Ila. Tak kenal waktu,tempat,dan suasana. Ia selalu cerewet kepadaku,walaupun sikapnya begitu,aku tetap menyayanginya. Dengan gayung berisi air,ia memasuki kamarku demi membangunkanku.Mengingat akhir-akhir ini aku selalu tidur larut malam demi menyiapkan skripsi hingga membuatku bangun terlamabat.

“Sarapan sudah ibu buatkan,jangan lupa dihabiskan.” Kata ibu,lalu pergi ke ruang tengah untuk melanjutkan menonton tv. Setelah menghabiskan sarapan,aku dan Ila berpamitan ke ibu untuk pergi ke kampus dan mengantarkan Ila menuju ke sekolah.

Selama di perjalanan kami hanya diam,menikmati perjalanan ini dengan suasana cerah diiringi musik yang berasal dari radio di mobil. Tiba-tiba Ila berkata dengan ekspresi sedih

“Bang,aku kangen sama ayah. Kapan ya kita bisa berkumpul bersama lagi?”.

“Dek,ayah udah nggak ada. Abang sebenarnya juga kangen sama ayah,tapi lebih baik kita ikhlaskan saja. kita boleh bersedih,tapi tidak boleh berlarut dalam kesedihan.” Jawab ku.

Ayahku adalah pegawai kantoran. Enam bulan yang lalu,ayahku meninggal. Ayahku meninggal karena terkena serangan jatung.Sejak ayahku meninggal,keadaan ekonomi keluargaku jatuh. Untuk membantu perekonomian di rumah,aku bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang IT.

“La,kita udah sampai di sekolah kamu,jangan cemberut lagi ya”.

“Iya bang.abang juga,semangat juga siapin skripsi nya”.

“Iya bawel”.

Setelah mengantarkan Ila ke sekolah,aku melanjutkan menuju ke kampus. Aku harus segera menyiapkan skripsi ku agar bisa lulus secepatnya. Tanda-tanda macet sudah mulai terlihat,aku mulai memperdalam pijakan gas dikaki agar bisa terhindar dari macet.

Setelah sampai di kampus..

“Pagi Al,lagi siapin skripsi ya ? ,kalau ada bantuan bilang aja” kata Sabrina

“Makasih ya,Sab. By the way,kamu yakin sama pilihan kamu?” jawab ku dengan membuka topik pembicaraan.

“Yakinlah,lagian gapapa kok,kita kan udah saling berjanji sejak awal. Masuk bersama,keluar pun harus bersama” kata nya dengan santai. Sabrina adalah orang yang pertamaku kenal si kampus dan hingga kini menjadi sahabatku. Ia rela mengundur waktu wisudanya agar bisa wisuda bersama ku. Seiring waktu berjalan,lambat laun perasaan ku yang semula hanya sahabat berubah menjadi cinta. This is my first love. Aku memilih mencintainya dalam diam daripada mengungkapkannya yang berujung sahabat kami hancur.

Suasana menuju ke ruangan bu Lidya,aku masih teringat mimpi yang tadi pagi. Semoga mimpi yang tadi pagi tidak menjadi kenyataan dan skripsiku diterima.

“Assalamualaikum” kata ku.

“Waalaikumussalam” jawab Bu Lidya dengan lembut.

“Saya Alfa Fathoni,ingin memberi hasil dari revisi skripsi kemarin” kata ku. Entah kenapa sikap Bu Lidya berbeda,semoga mood Bu Lidya baik hari ini. Bu Lidya termasuk dosen pemarah saat mengajar di kampus,sehingga Bu Lidya diberi julukan oleh para mahasiswa sebagai “Harimau Sumatera”. Setelah lama menunggu,akhirnya Bu Lidya berkata,

“Selamat ya,Al.punya kamu sudah ibu acc” kata Bu Lidya sambil tersenyum.

Akhirnya,perjuangan ku tak sia-sia. Rasanya seketika ingin meloncat karena merasa senang.“Jika ibu tau,pasti ia senang sekali” kata ku dalam hati. Tiba-tiba handphone ku berdering,kulihat.Ternyata Ila.

“Assalamualaikum bang,cepat pulang bang.Ila udah nyampe di rumah.Ibu udah meninggal satu jam yang lalu.Ila dikasih tau sama Bu Aisyah,tetangga kita.Cepat pulang ya bang,Assalamualaikum” kata Ila dengan nada sedih. Seketika handphone ku jatuh dan secara tak langsung air mata ku keluar.

“Al,kamu kenapa? Bukannya tadi kamu senang ? kenapa ekspresinya jadi sedih?” kata Bu Lidya.

“Ibu saya bu,sudah meninggal.Saya mendapat telepon dari adik saya” jawab ku dengan menahan air mata

“Inna lillahi wa inna lillahi raajiuun,kamu yang sabar ya Al,ibu turut berduka cita. Semoga amal ibadah ibu kamu diterima disisi-nya dan ibu akan berusaha membantu kamu sampai proses wisuda” kata Bu Lidya.

“Sekali lagi, terima kasih banyak bu” jawabku.Lalu,aku bergegas menuju parkiran untuk menaiki mobil.Selama di perjalanan aku hilang kendali,dan akhirnya aku mengalami kecelakaan.

“bang,bangun.Aku udah kehilangan ayah dan ibu. Aku nggak mau kehilangan abang”kata Ila sambil menangis di kamar rumah sakit. Akhirnya aku bangun, Ila langsung memelukku dan aku hanya tersenyum. Aku sangat menyesal sekali karena tidak bisa menguburkan jenazah ibu. Lalu aku membuka whatsapp,aku melihat pesan dari pak direktur dimana aku bekerja,

“Selamat siang,Saudara Al. Kami dengan berat hati untuk melakukan PHK terdpat saudara,karena melihat kondisi perusahaan kita bangkut secara terus menerus selama dua tahun.Sekian,terima kasih” pesan yang disampaikan hanya kubaca. Ini adalah cobaan terberat hidupku. Walaupun skripsi ku sudah diterima,tetapi ibuku sudah meninggal.Aku tidak sempat untuk melihatny terakhir kali dan menguburkannya,lalu aku mengalami kecelakaan. Aku hanya bisa pasrah terhadap keadaanku yang sekarang.

Dengan bantuan dan semangat dari Ila,dan juga sahabatku,Sabrina.Aku bisa cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasanya.Walaupun aku sudah tidak bekerja lagi,tetapi aku masih memiliki beberpa uang yang cukup untuk hidup sebulan bersama Ila.

“Bang,do’a in aku ya,hari ini ujian nasional lo” kata Ila sambil tersenyum

“Pasti,jangan lupa bedoa sebelum memulai ujian,teliti membaca soal” jawab ku sambil memberi semangat.

Saat ini mengendarai mobil tiba-tiba ada pesan dari Bu Lidya.

“Al,tiga hari lagi kamu wisuda,jangan lupa persiapkan diri ya.Untuk masalah pakaian sudah ibu atur”

Betapa terkejutnya aku melihat pesan ini,walaupun Bu Lidya keras, tetapi ibu ini sebenarnya penyayang. Sesampai di rumah,aku langsung mandi. keringatku banyak keluar selama di perjalanan karena harus menahan macet dan terik matahari yang begitu menyengat.

“Ahhhhh” tarikan nafas panjangku

Aula dipenuhi oleh orang-orang.Ya hari adalah hari wisudaku.Hari dimana aku dilantik menjadi seorang sarjana. Kebanyakan mahasiswa sudah bersama orang tuanya,tetapi tidak bagiku. Saat aku duduk,tiba-tiba Bu Lidya duduk disampingku.Aku pun tersenyum,ternyata Bu Lidya menepati perkataanya. Bu Lidya menjadi waliku untuk menghadiri proses wisuda berlangsung,aku menjadi tidak kesepian lagi.

Alhamdulillah,aku menjadi wisudawan dengan nilai terbaik. Semua perjuanganku selama ini tak sia-sia,bapak dan ibu pasti bangga jika mendengar hal ini. Setelah semua sesi telah usai,aku menuju keluar ruangan.Aku melihat Ila dan Sabrina terlah menunggu diluar.

“Selamat ya kak,i miss u,brother” kata Ila

“Selamat ya Al,akhirnya kita wisuda bersama” kata Sabrina. Entah apa yang aku pikirkan secara tak langsung aku mulai memeluknya,dan dia juga memeluku.

“Eh,maaf ya,Sab”kata ku malu malu

“Iya,gapapa kok” jawab Sabrina

“Ekhmm(suara batuk)” Ila mulai menggodaku

Tiba-tiba Bu Lidya datang sambil memberi surat kepadaku.Lalu aku membuka surat tersebut,ternyata ada salah satu perusahaan ternama yang tertarik merekrutku menjadi anggota perusahaanya. Sontak aku langsung terkejut dan sujud syukur. Bu Lidya,Sabrina,dan Ila tersenyum bangga padaku.

“Al,sebenarnya aku suka sama kamu sejak dulu. Awal pertama kali bertemu aku langsung jatuh cinta sama kamu.Dan sekarang aku mengungkapkannya,aku akan selalu mendukung kamu,Al.Aku mau bersama dari kamu nol hingga sukses.Ini bukanlah akhir dari perjuangan kamu,tapi ini adalah awal menuju suksesnya kamu” kata Sabrina.

Pernyataanya membuat aku,Ila,dan Bu Lidya terkejut.Terutama aku,ternyata dia juga merasakan hal yang sama. Lalu aku pun menjawabnya dengan spontan,

“Ternyata kamu juga merasakan yang sama,Sab. Lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta.” Jawabku dengan terharu. Setelah dari kampus,Aku,Ila,dan Sabrina pergi menuju kuburan ayah dan ibu untuk ziarah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

folnack urg awak:v

11 May
Balas



search

New Post