Awan Kelabu Menghentikan Langkahku
Sore Hari, 18 Oktober 2022. Saat pembelajaran Fullday dimulai, tanpa diduga hujan mengguyur sekolahku. Sampai saat pembelajaran berakhir, hujan terus turun cukup lama. Membuat langkahku terhenti untuk pulang ke rumah. Mr. Herdy, guru Fullday bahasa Inggris di kelasku. Guru yang baik, tegas dan dapat menjadi tempat cerita bagiku.
Sore itu, kita berdua duduk di depan kelasku, sembari menunggu hujan reda. Sedikit bertukar cerita, dan aku dengan bimbang meminta saran untuk masalah yang sedang diriku alami. Dan semua saran yang diberikannya membuat hatiku tersentak sejenak. Seolah saran yang diberikan Mr. Herdy menjadi motivasi diriku untuk berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin. Satu kalimat yang membuatku tersenyum saat mendengarnya. "Kalau kamu mau memilih teman-temanmu, kamu harus siap mengorbankan dirimu."
Tak terasa hari semakin gelap, dan aku mengakhiri perbincangan saat itu.Setelah selesai mengobrol, aku pamit untuk pulang. Saat berjalan menuju gerbang sekolah, saat itu pula diriku teringat saat menjadi Osim. Yang terkadang pulang lambat dari siswa lainnya. Namun, mau bagaimanapun itu, yang tersisa hanyalah yang membuatku rindu dengan kenangan saat itu.
..........
Jember, 18 Oktober 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar