Jika raga dan pikirin kita sehat maka semua apa yang kita kerjakan akan menjadi baik dan mudah juga dan hidup akan aman dan tenteram.

Pada suatu hari di tanggal 21 Maret 2020 di sebuah televisi menyiarkan berita berupa wabah (pandemi) Yang diberi nama virus Covid -19 dan di situ juga disiarkan pula korban yang terjangkit, dikatakan pula wabah tersebut juga berdampak pada sektor pendidikan pada tahun tersebut.

Menyebabkan terganggunya kegiatan belajar mengajar di sekolah pada awalnya.Semakin maraknya korban yang terjangkit , kegiatan belajar mengajar di sekolah pada tahun tersebut harus ditiadakan atau diliburkan selama 2 Minggu.

Karena kasus orang yang terjangkit semakin banyak maka pemerintah terpaksa menutup sekolah dan Mengganti metode pembelajaran untuk sementara yang sebelumnya Tatap muka menjadi Daring atau bisa dibilang sekolah di rumah .

Saat hari pertama kegiatan Daring berjalan dengan lancar namun dengan belajar dirumah ini membuat saya dan beberapa siswa menjadi kewalahan dikarenakan PR (pekerjaan rumah) yang begitu banyak dalam satu waktu dengan begitu bahkan ada siswa yang tidak menggubris PR yang diberikan oleh gurunya.

Pada saat pandemi metode yang digunakan adalah Daring dengan bantuan aplikasi zoom/ Google meet , menggunakan Gawai/hp. Sementara itu pandemi semakin merajalela dan kepala desa / pemerintah memerintahkan untuk tidak keluar rumah sementara dan untuk pekerjaan dikerjakan lewat rumah, bahkan ada yang tidak beruntung,dan di PHK oleh perusahaan .

Semakin hari semakin banyak tugas yang diberikan oleh sekolah dan membuat saya dan beberapa siswa kesulitan untuk memahami pelajaran dan memutuskan untuk pergi berlibur keluar rumah .

Saat beberapa siswa itu keluar rumah malah terdeteksi terkena Covid -19 dan masuk kabar berita Tv,dan dikarantina 14 hari. Mendengar kabar tersebut beberapa anggota keluarga meningkatkan dan menjaga kesehatan keluarganya masing -masing dan Alhamdulillah saya tidak terkena Covid -19.

Pada saat daring tersebut untuk membantu memahami pembelajaran yang disampaikan saya diusulkan oleh orang tua untuk mengikuti bimbel, dan ternyata juga membantu saya dalam belajar dan membuat nilai - nilai yang semula rendah menjadi meningkat drastis.

Pada akhir tahun 2021 diberitakan bahwa sistem tatap muka boleh diadakan dan akhirnya sekolah pun dibuka dan pembelajaran diadakan secara tatap muka tapi dengan syarat harus menjalankan protokol 5M .Di awal masuk guru mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan,daya tahan tubuh karena jasmani dan rohani sehat membuat kita menjadi produktif.

Pada saat masuk sekolah saya akhirnya bisa bertemu dengan sahabat, teman - teman dan guru saya. KBM berjalan dengan lancar seperti biasa namun bedanya hanya ditambah peraturan baru 5M dan pulang lebih awal . Saat saya pulang saya mendengar kabar bahwa tetangga saya ada yang terkena Covid - 19 dan juga ada yang meninggal dunia.

Saya mendengar kabar tersebut merasa cemas tapi saya tetap berusaha tenang dan berusaha memperkuat daya tahan tubuh dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar menyudahi pandemi ini.

Beberapa bulan berlalu sampai menjelang akhir tahun saya dan teman - teman saya menghadapi ujian harian untuk persiapan ujian kenaikan , dan pada saat itu untung nya kondisi tubuh saya baik sehat walafiat.

Pada saat ujian kenaikan kelas dengan dibantu kondisi tubuh yang baik dan belajar dengan sungguh dan juga diiringi dengan berdoa selalu akhirnya saya pun lulus dengan catatan baik dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang akan datang .

Tak lupa saya berterima kasih kepada kedua orang tua dengan doa dan juga dukungan dan ridho mereka saya bisa lulus.

Nama: Adimas Kafi Nayaka Ayodhya

Kelas 8i

Sekolah: MTsN 1 Ponorogo

Email: [email protected]