Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di Sekolah
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di Sekolah
Athallah Belva Wisesa
Di SD aku memiliki pahlawan yang berupa seorang guru. Dia adalah orang yang baik hati, jarang terlihat menghukum murid oleh karena itu aku dan teman-temanku memanggil dia pahlawan sekolah. Tetapi ada juga yang membenci dia entah karena apa, padahal sepengetahuanku dia tidak tega memukul atau menghukum murid disekolah. Orang yang membenci pahlawanku di sekolah itu selalu membully temanku dan aku. Dia menjadi guru favoritku di sekolahku dimasa aku SD. Ia bernama Bu Ita tapi dia harus pindah sekolah untuk mengajar murid yang ingin diajari juga. Ya semua harus mengikhlaskan kepindahannya. Sekarang aku hanya bisa mengenang masa-masa itu.
Saat sebelum pindah mengajar, dia selalu membela orang yang benar meskipun yang salah anaknya sendiri. Tetapi jika dia marah dia tidak akan berani melakukan kekerasan sekalipun, mungkin dia takut anak yang ia pukul mengalami trauma.
Aku ingat saat dia mengadakan lomba tetapi lomba itu hanya ada dikelasku dia menghadiahkan siapa anak yang berani maju dan menjawab pertanyaan dia sekalipun jawabannya salah. Dan juga saat dikelasku berisik dia mengendalikan semua itu dengan kata-kata “anak-anak jangan berisik ya takutnya kelas lain terganggu”, selalu seperti itu dan anehnya semuanya pada menurut dengan perintah dia. Pada saat ada lomba antar kelas kelasku selalu juara entah itu juara satu dan tiga sekalipun semua kelasku pernah raih karena penyemangatnya adalah Bu Ita.
Semua sangat semangat saat pelajarannya dia tetapi juga semangat pada pelajaran lain karena kata-kata Bu Ita juga yang bersuara “anak-anak kalian kalau mencari ilmu harus dengan semangat agar ilmunya bisa menetap dikepala kalian” oleh karena itu mereka semangat. Dia bercita-cita menjadi guru karena dia ingin berbagi ilmu dengan anak-anak memang guru adalah pekerjaan yang begitu mulia. Guru juga disebut pahlawan tanpa tanda jasa tetapi aku tidak ingin menjadi guru karena menurutku aku gagah oleh karena itu aku ingin menjadi tentara bukan menjadi guru.
Karena guru aku dapat memenangkan lomba menulis di bulan-bulan yang lalu. Guru membantu kita dengan cara menjelaskan dan memberi persoalan agar kita menyelesaikan soal yang diberikan dengan baik dan benar. Walau hanya dengan cara seperti itu mereka berhasil membuat murid-murid sukses.
Sebenarnya saat Bu Ita berpindah tempat mengajarnya aku sedih tetapi kesedihanku dapatku pendam dan ternyata buka hanya aku yang merasakan kesedihan. Teman-temanku juga merasakan kesedihan yang lumayan susah dihilangkan. Semoga aku dan teman-temanku bisa bertemu kembali dengan yang mereka sayang walau hanya di mimpi. Aku juga menyayangi orang tua, kakek, nenek, tante, pakde, sepupuku. Aku baru saja kehilangan kakekku. Di saat kepergiannya, ayahku menemani kakekku dengan sabar tetapi pada ujungnya pergi juga. Sekarang aku hanya mempunyai nenek yang sangat disayangi oleh anak cucunya.
Biografi
Hai teman-teman...Perkenalkan namaku ( Athallah Belva Wisesa ) biasa akrab dipanggil Abe. Aku sekarang duduk dibangku kelas 7 SMP. Aku sekolah di MTSN 2 JEMBER.
Aku lahir di Jember, pada tanggal ( 19 April 2010 ). Apabila ingin dekat dengan aku dapat menghubungi melalui alamat email ( [email protected] ).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar