Ibuku Segalanya Bagiku

Athallah Belva Wisesa

Ibuku adalah orang melahirkanku, yang menyusuiku dan yang merawatku hingga aku meninggal. Jika ibuku sudah tua giliran aku yang merawat ibuku. Tidak akan merasa berat bagiku untuk merawat ibuku. Walaupun sekarang aku belum bisa membuat ibuku bahagia setidaknya aku masih bisa membuatnya tersenyum dan tertawa bersamaku. Semakin menuaku aku merasa bahwa aku semakin susah bergabung bersama.

Semoga aku dengan cepat membuat ibuku bahagia dengan apa pun yang aku beriman. Ibuku sudah sering membuatku bahagia dengan apa pun yang dia bisa. Aku juga harus seperti ibuku, membuat ibuku bahagia adalah suatu kebanggaan bagiku. Ibuku segalanya bagiku, mungkin dia bahagia tetapi aku tidak melihatnya bahagia. Melihat ibuku tersenyum saja membuatku senang apalagi melihat ibuku sampai bahagia.

Ibuku selalu mewujudkan apa yang aku ingin. Aku juga harus bisa mewujudkan apa yang ibuku ingin. Kata ayahku ibuku sangat senang saat melahirkanku karena ibuku sudah memiliki anak pertama yaitu kakakku dan anak kedua yaitu aku, ibuku lengkap memiliki anak perempuan kakakku dan anak laki-laki yaitu aku. Karena itu aku juga ikut senang. Dulu saat aku berumur 2tahunan aku sudah diajak ke rumahnya kakak dari ibuku di Yogyakarta. Mendengar itu aku langsung senang lalu memeluk ibuku, kakakku, dan ayahku.

Setelah di rumahnya kakak dari ibuku atau bisa dibilang tanteku aku bertemu sepupuku yang bernama Tsabitah tetapi aku memanggilnya dengan nama BieBie kebetulan umurku dengan sepupuku sama. Jadinya kita sama-sama bermain, tetapi saat bermain aku terjatuh dan aku mengeluarkan suara “ADUH!!”, ibuku dengan sigap lari ke arahku dan menenangkanku hebatnya aku dari kecil tidak gampang menangis itulah yang membuat ibuku lumayan santai merawatku.

Walau begitu aku tetap diawasi oleh ibuku saat bermain. Melihat ibuku yang mengawasiku aku pun juga berwaspada saat bermain. Pernah aku bermain sepeda saat ibuku tidak mengawasiku, aku pun jatuh ke dalam selokan di depan rumahku lututku terselip batu kecil, karena terkejut aku langsung menceritakan hal itu kepada ibuku dan memperlihatkan lututku. Melihat lututku ibuku langsung mengambil jarum dan memanasnya dengan api lalu mencungkil batu kecil yang ada dilututku dan seperti biasa aku sama sekali tidak meneteskan air mata.

Tanpa ibu hidupmu akan merasa kesepian. Dan karena itulah kita tidak boleh menghina anak yatim, karena kita juga akan seperti dia pada saatnya. Mumpung keluarga kita masih lengkap, ayo jangan sampai mereka kecewa denganmu. Dan bahagiakanlah mereka semampumu. Karena orang tua membuat kita senang itu kurang jauh sama saat kita membuat mereka bahagia. Carilah pahala dari kedua orang tua kita semua hal baik pasti ada pahalanya juga. Membuat orang bahagia sudah mendapat pahala, apalagi membuat bahagia orang tua tidak terhitung pahalanya. Dan semoga orang tua kita sehat selalu dan panjang umurnya.

Biografi

Hai teman-teman...Perkenalkan namaku ( Athallah Belva Wisesa ) biasa akrab dipanggil Abe. Aku sekarang duduk dibangku kelas 7 SMP. Aku sekolah di MTSN 2 JEMBER.

Aku lahir di Jember, pada tanggal ( 19 April 2010 ). Apabila ingin dekat dengan aku dapat menghubungi melalui alamat email ( [email protected] ).