Penyesalan
Cabut Gigi
Semakin lama, kondisi gigi saya pun mulai memprihatinkan. Lapisan dalam gigi saya pun mulai terlihat menipis disertai rasa ngilu yang kadang muncul sangat hebat. Rasa ngilu itu pun kadang membuat aktivitas saya menjadi terganggu. Kondisi seperti ini dikarenakan kebiasaan buruk saya di masa lalu, di mana sewaktu saya masih kecil, saya sangat malas menggosok gigi. Walaupun sekarang saya sudah mulai rajin menggosok gigi. Namun, dampak dari rasa malas saya membuat sekarang saya merasa kesakitan. Akhirnya saya memutuskan untuk mencabut gigi saya ke klinik terdekat.
Pasien-pasien keluar masuk ruangan dokter. Jujur saja, saya sedikit tegang menunggu giliran ku, "Pasien nomor urut 4" Saya pun masuk ke ruangan dokter ditemani dengan orang tua ku. Saya pun berbaring untuk diperiksa lebih lanjut, dokter pun memutuskan untuk mencabut gigi saya secara permanen. Pada saat pencabutan, dokter memiliki beberapa kendala dikarenakan kondisi gigi saya yang sudah terlalu parah sehingga menghambat pencabutan. Alhamdulillah, gigi saya pun berhasil tercabut, perasaan saya campur aduk di antara senang ataupun sedih. Walaupun begitu, saya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar