Rangka hidup
Mengubur usia
Terhenyak, lalu terbangun.
Menerka-nerka dimana salahnya.
Seolah lupa setiap harinya
Hilang sudah mentarinya.
Tenggelam dalam waktu
sembari menyesap sisa kopi pahit minggu lalu.
Puisi diatas adalah salah satu dari kumpulan puisi yang terdapat di dalam buku 'Rangka hidup' ini. Buku ini menyajikan puisi-puisi yang ditulis oleh penulis untuk mengekspresikan kejadian-kejadian antara jatuh, cinta, berpura-pura, gelapnya malam dan pesan untuk masa depan. Yang menyusun kehidupan layaknya rangka di dalam diri seseorang yang dapat membuatnya menjadi lebih kuat. Semoga dapat diambil hikmahnya. Selamat membaca.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar